Assalamualaikum w.w. Ananda Datuk Endang,

Saya senang Ananda mengangkat bulu Kolonel (KNIL)
Soegondo, yang juga pernah saya baca sewaktu saya
masih muda dahulu. Ilmu Bumi Militer pernah saya
pelajari sewaktu mengikuti pendidikan perwira dalam
tahun 1960-an, dan rasanya tidak diajarkan lagi dalam
tahun-tahun belakangan. Saya berharap buku tersebut
dapat dicetak ulang.

Setelah Bali dan Sasak saya sarankan Ananda
menyegerakan bagaimana pandangan Belanda tentang suku
kita, Minangkabau. Asyik.

Wassalam,
Saafroedin Bahar


--- Datuk Endang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Fw:
>     Saya loncat dulu lanjutannya untuk bangsa Bali
> dan Sasak:
>      
>   “Bangsa Bali
>   Bangsa Bali berdiam di pulau Bali dan di sebagian
> kecil (barat) pulau Lombok.
>    
>   Bangsa Bali adalah bangsa yang kuat, bentuk
> tubuhnya lebih besar dan lebih kuat daripada bangsa
> Jawa, bersikap laki-laki dan badannya ‘sasa’ serta
> berurat. Mereka adalah ringan kepala, sibuk dan
> megah. Pendirian mereka ialah lebih baik mati
> daripada badannya disiksa. Mereka sangat mempermulia
> dirinya sendiri. Terhadap kepala-kepalanya mereka
> menunjukkan kerendahan hatinya, kepatuhannya dan
> kesetiaannya. Walaupun demikian telah sering
> terjadi, bahwa tiap-tiap penindasan keras terhadap
> mereka, dibalas dengan pemberontakan rakyat dan yang
> berdosa selalu menjadi korbannya.
>    
>   Pada umumnya mereka bersifat gagah berani dan
> menurut Jenderal Weitzel, bangsa Bali itu harus
> dihitung sebagai suku bangsa Indonesia yang paling
> berani. Dalam pertempuran mereka setia sekali kepada
> pemimpinnya. Selama pemimpinnya itu tetap tegak,
> seorangpun tak ada yang akan mundur. Beberapa kali
> telah terjadi, bahwa mereka mengorbankan jiwanya
> untuk menyelamatkan pemimpinnya dari bahaya atau
> untuk melindungi mundurnya pemimpinnya.
>    
>   Apabila disemuai, raja-rajanya, yang biasanya
> dalam pertempuran hanya menonton saja, turut serta
> juga dalam perkelahian dan dalam hal demikian mereka
> berjuang mati-matian. Kalau sudah mulai berkelahi,
> mereka pantang melarikan diri, karena hal ini
> dianggap olehnya sebagai perkosaan kehormatan
> raja-raja dan pemimpin-pemimpinnya.
>    
>   Sebagaimana telah maklum, bangsa Bali itu beragama
> Hindu. Dipandang dari sudut rohani, pengaruh
> padanda-padanda (paderi) adalah besar sekali.
> Walaupun demikian mereka itu pada umumnya bersifat
> baik hati sabar dan kebanyakan tak ingin merajai.
> Sebaliknya mereka dapat membakar hati rakyat,
> sehingga dengan sukarela rakyat ingin mati dalam
> pertempuran, agar supaya dapat memperoleh kemuliaan
> sorga.
>    
>   Dalam hal demikian bangsa Bali menjalankan
> ‘puputan’, yaitu perkelahian mati-matian. Dengan
> berpakaian baju putih yang panjangnya melewati
> lututnya dan didahului oleh pemimpinnya yang telah
> memotongkan batang tombaknya supaya lebih mudah
> menggunakannya, mereka yang menjalankan puputan itu
> menyerang dengan semangat dan keberanian yang hebat
> sekali. Acap kali sebelumnya itu, mereka membunuh
> anak-anak dan istri-istrinya dahulu. Sering kali
> juga terjadi pemimpin-pemimpinnya mendahului
> anak-buahnya sambil dipikul dalam tandu upacara.
> Dalam perkelahian itu tidak ada pengampunan,
> tujuannya ialah menang atau mati. Juga para wanita
> tidak ragu-ragu untuk mati seperti itu, bilamana
> terlihat olehnya suaminya gugur dalam perkelahian
> itu.
>    
>   Seorang penulis lain (W. Cool) mengatakan, bahwa
> tidap pada tempatnya untuk memuji-muji keberanian
> bangsa Bali. Katanya, jangan dilupakan bahwa sifat
> yang luhur itu tentu merosot, karena sifat-sifat
> jasmani dan rohaninya dapat dipengaruhi oleh hawa
> nafsu yang tak dapat dicegah, seperti suka main
> judi, menyabung ayam dan mengisap madat. Perlawanan
> yang bersifat degil terhadap Belanda (1848-1848)
> harus dipandang sebagai akibat dari
> kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh Belanda
> sendiri.
>    
>   Bangsa Sasak
>   Catatan tentang sifat bangsa Sasak adalah sangat
> sedikit. Tempat tinggalnya di Pulau Lombok (kecuali
> sebagian yang didiami oleh bangsa Bali).
>    
>   Bangsa Sasak dilukiskan sebagai bangsa yang giat
> bekerja, rajin, sabar, suka menurut dan tidak
> bersemangat perang. Dalam peperangan di Lombok
> (1894) mereka tidak menunjukkan keberaniannya
> terhadap bangsa Bali. “
>    
> -bersambung-
> 
> 
>        
> ---------------------------------
> Sucker-punch spam with award-winning protection.
>  Try the free Yahoo! Mail Beta.
>
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
> Berhenti (unsubscribe), kirim email ke:
> [EMAIL PROTECTED]
> 
> Konfigurasi dan Webmail Mailing List:
> http://groups.google.com/group/RantauNet
> Daftar dulu di:
> https://www.google.com/accounts/NewAccount
>
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
> 
> 



       
____________________________________________________________________________________
Looking for earth-friendly autos? 
Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center.
http://autos.yahoo.com/green_center/

============================================================
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, Juni 2008.
------------------------------------------------------------
Website: http://www.rantaunet.org
============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email dengan attachment tidak dianjurkan, sebaiknya melalui jalur pribadi.
- Posting email, DITOLAK atau DIMODERASI oleh system, jika:
1. Email ukuran besar dari >300KB.
2. Email dikirim untuk banyak penerima.
--------------------------------------------------------------
* Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi 
keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-config
* Membaca dan Posting email lewat web, bisa melalui mirror mailing list di:
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
http://groups.google.com/group/RantauNet?gvc=2
dengan mendaftarkan juga email anda disini dan kedua mirror diatas.
============================================================

Reply via email to