Mailing-List: contact [EMAIL PROTECTED]; run by ezmlm
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
Delivered-To: mailing list [EMAIL PROTECTED]
Date: Mon, 27 May 2002 09:27:23 +0700
Message-ID: <[EMAIL PROTECTED]>
Thread-Topic: [tmitb] 40 tahun TM ITB
Thread-Index: AcICZij+mRqOco1fS9OysD7zqv+yDgCuOTfg
From: "Hutomo, Prijo" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: RE: [tmitb] tawuran di setiap wisuda ITB-usulan topik bahasan TM-ITB 40 tahun.
Rekan-rekan Patra pencinta damai dan pengamal kasih Allah swt./Tuhan Yang Maha Esa....
Perkenankan saya meneruskan kiriman tulisan yang dimuat di majalah "Berkala-ITB".
Tulisan ini mengupas men-tradisinya tawuran massal antar himpunan disetiap kali kegiatan wisuda
sarjana ITB yang rasanya sudah dimulai sejak dua tahun lalu. Kegiatan tawuran massal tersebut konon
selalu dinantikan oleh tidak saja oleh para mahasiwa tetapi juga oleh alumni yang yang sudah diwisuda tahun
sebelumnya, yang sengaja datang ke Bandung menonton 'tawuran' wisuda. Apakah dalam acara 40 th TM-ITB nanti
dapat kita bahas masalah ini, sekaligus kita sama2 tulis/sampaikan keprihatinan kita sebagai alumni..
PLUS: kita tawarkan beberapa hal yang dapat kita bantu untuk meredam dan mencegah ini terjadi lagi. Apapun
alasannya, bukankah masyarakat intelektual harus mencegah tindak kekerasan ? Bukankah lulusan ITB (termasuk
TM) akan dinilai pasar internasional dengan sentimen lebih negatif bila hal memalukan ini terus terjadi ? Kita tunggu fatwa bapak-bapak alumni kita terdahulu !
Apa pendapat dan saran adik2 kita alumni yang baru (yang mungkin lebih mengerti mengapa sekolah kok harus pakai tawuran massal segala).
Mbak Nenny yang aktif dengan program ESQ & Manajemen Kalbu untuk mahasiswa dsb. mungkin bisa menjadi fasilitator pada acara pembahasan 'moral bangsa' ini ...... Saya sedih kalau sampai ada poster di Ganesa berbunyi 'Selamat Datang Putra-Putri Terkuat di Indonesia'...atau saya dibilang alumnus kampus 'smackdown'.
Mohon kerelaan kita semua memikirkan masalah bangsa ini. Bila tak rela berdiskusi tentang masalah kita sendiri, nggak usah ribut..ya sudah aja deh...asal kita sendiri jangan ikutan ribut atau tawuran. Kalau kita semua tetap senang lihat tawuran massal, buat yang anti tawuran ya harus bersabar...insya'allah di akhirat nanti juga nggak ada. Wassalam.
Prijo
=================================================
Wisuda ITB, Mencari Format yang Tepat
>
> Oleh: Sony Heru Sumarsono - Staf Pengajar Dep. Biologi ITB
>
> Sabtu, 9 Maret 2002 dijadwalkan sebagai hari wisuda di ITB. Jauh-jauh hari
> di departemen-departemen telah terjadi proses seleksi untuk bisa mengirim
> sebanyak mungkin kandidat wisudawan untuk menunjukkan bukti kinerja
> departemen masing-masing. Sejak beberapa waktu pula fakultas-fakultas
telah
> melakukan evaluasi kinerja departemen berdasar persen kelulusan setiap
kali
> wisuda.
>
> Hujan protes wisudawan
> Keresahan mulai muncul tatkala para wisudawan selesai melakukan gladi
resik
> di Sabuga pada Jum'at (8 Maret 2002, pagi). Pasalnya tidak semua wisudawan
> akan dipanggil maju dan bersalaman dengan pimpinan ITB, melainkan hanya
para
> wisudawan berprestasi saja yang jumlahnya 74 orang (S1, S2 dan S3).
> Selebihnya yang 1008 orang (total wisudawan/wati = 1082 orang) hanya hadir
> sebagai undangan dan tidak berperan aktif dalam seremoni tersebut. Protes
> mahasiswa yang sudah jauh-jauh mendatangkan keluarga dari tanah seberang
dan
> dari luar kota akhirnya merebak, meskipun masih berupa kasak-kusuk. Bahkan
> ada yang punya rencana membatalkan saja keikut sertaannya dalam wisuda
kali
> ini kalau sistem upacara akan digelar seperti itu. Apa artinya bayar uang
> wisuda, tetapi pada saatnya hanya berfungsi sebagai peserta yang tidak
> memperoleh kesempatan untuk berjabat tangan dengan pimpinan upacara.
Protes
> kekecewaan dan kasak-kusuk akhirnya masuk ke mail-list dosen ITB dan
> ditanggapi beramai-ramai oleh beberapa dosen.
>
> Prosesi wisuda di departemen
> Penyelenggaraan upacara syukuran di Departemen adalah Himpunan Mahasiswa.
> Disana digelar berbagai kreasi anggota himpunan. Sejak pagi suara hingar
> bingar alat musik sudah mulai terdengar. Di Departemen Biologi digelar
> operet. Di sebelahnya mahasiswa Geofisika dan Meteorologi melakukan
upacara
> penyiraman wisudawan dengan air selokan dan comberan sehingga bau busuk
dan
> lingkungan jorok segera menyebar. Anehnya tidak satupun mahasiswa merasa
> bertanggungjawab atas kondisi kotor tersebut. Inikah potret mahasiswa
kita.
> Tawuran antar himpunan
> Sejak acara "DIES ITB 2002 di Aula Barat, Dr. Kusmayanto kadiman, Rektor
> ITB, memberikan kriteria suksesnya wisuda kalau tanpa diwarnai tawuran
antar
> anggota himpunan mahasiswa. Di negeri manapun, di universitas manapun,
tidak
> ada acara wisuda diwarnai dengan tawuran massal antar mahasiswa, kecuali
di
> ITB. Mungkin ini kebiasaan buruk yang terbawa dari daerah pedalaman ketika
> kita-kita hijrak ke kota, ke ITB. Tapi hal ini mungkin merupakan persoalan
> lain bagi mahasiswa. Tawuran antar himpunan mungkin merupakan acara rutin
> yang harus digelar, demi menunjukkan kehebatan himpunan mereka, minimal
> dalam tawuran (baca : Tawuran saat wisuda, insiden atau terencana).
>
> Sabtu siang, jam 14. 15, di Boulevard, lokasi yang paling memungkinkan
> digelarnya tawuran. Konsentrasi massa mahasiswa memenuhi Boulevard. Mereka
> tampak releks, bercanda satu dengan yang lain tanpa indikasi akan adanya
> gerakan yang bisa membawa petaka. Beberapa mahasiswa berambut panjang
> menghentikan rombongan anggota himpunan mahasiswa berjaket oranye yang
masuk
> Boulevard dari sisi utara. Yel-yel himpunan dikumandangkan keras-keras.
Dua
> buah mobil jeep terbuka mengiring dibelakangnya berisi beberapa orang
> wisudawan. Mereka berhenti di jalan dekat kantin tengah dan menunggu
> himpunan lain melewati Boulevard.
> Tidak terlalu lama anggota himpunan yang lainpun muncul dari ujung jalan,
> dari arah pintu gerbang. Mereka berjaket merah, diikuti sebuah truk fuso
> berisi beberapa orang wisudawan yang duduk dengan pongahnya. Himpunan yang
> pertama segera membentuk barisan pagar betis menutup seluruh lebar jalan
> Boulevard sehingga barisan dari arah berlawanan itu tidak akan bisa lewat.
> Seperti halnya anggota himpunan yang pertama, anggota himpunan yang baru
> datang inipun memasang muka beringas dan marah. Yel-yel dikumandangkan dan
> barisan merangsek maju. Mau tidak mau, karena jalan tertutup, mereka
> berhadapan dan siap bertarung. Para "provokator", sengaja mempertemukan
> mereka di tempat itu dan menutup kemungkinan jalan ke arah samping. Mereka
> seolah berusaha melerai jangan sampai terjadi tawuran, tetapi di sisi
lain,
> mereka memprovokasi kedua kelompok supaya bertempur. Lemparan sepatu atau
> gulungan koran terjadi sehingga kelompok yang berhadapan menjadi semakin
> panas. Tawuran akhirnya dilaksanakan beberapa kali. Kira-kira empat puluh
> menit mereka beradu kata kasar, jorok, pukulan dan tendangan. Sebuah
> pertunjukan yang seharusnya memang tidak digelar di muka umum.
>
> Apa yang mereka pamerkan? Kebodohan dari para intelektual yang akan
menjadi
> insinyur-insinyur terbaik di negeri ini. Adu otot tanpa aturan bertanding
> dan sekedar menunjukkan "kami berani" atau "siapa takut". Anehnya,
beberapa
> mahasiswi menyaksikan dan begitu menikmati acara yang setahun digelar tiga
> kali itu. Bahkan beberapa diantaranya termasuk yang berteriak-teriak keras
> memanas-manasi tim mereka masing-masing. Akhirnya setelah pimpinan ITB
> (Rektor, WR I, WR II, SEKEREK) turun ke lapangan, maka kedua himpunan bisa
> dilerai dan dipisahkan.
>
> Prosesi lebih mengerikan lagi, digelar oleh mahasiswa Teknik Sipil.
Setelah
> para wisudawan masuk lokasi dengan menggunakan dua buah truk terbuka,
hujan
> plastik berisi air berwarna-warni tidak terbendung lagi. Entah berapa
banyak
> kantung plastik berisi air berwarna warni tersebut ditaburkan seperti
hujan
> batu dari langit. Segera setelah itu, bau comberan menyebar sangat
> menyengat. Tidak lama kemudian para wisudawan diseret-seret sambil
dipukuli
> menggunakan tongkat dari gulungan koran. Tampak warna bilur-bilur merah di
> sekujur punggung para wisudawan tersebut saat baju dan kaosnya dibuka.
> Sebuah contoh kebiadaban yang dipamerkan oleh para cendekiawan kampus yang
> cukup menyayat hati.
==============================================================>
> Diperlukan format baru WISUDA ITB
> Pimpinan ITB boleh malu karena prosesi wisuda seperti itu. Mahasiswa
> himpunan boleh bangga dengan prosesi yang mereka lakasanakan. Yang jelas
> kondisi seperti ini tidak harus berjalan terus. Format baru pelaksanaan
> wisuda di ITB harus segera diwujudkan. Melalui mail-list seorang dosen
> mengusulkan agar wisuda dilaksakan oleh tiap-tiap fakultas saja. Alasan
dari
> usulan ini antara lain: (i) untuk menghemat waktu karena jumlah wisudawan
> akan jauh lebih kecil, meskipun dalam beberapa tahun mendatang, sejalan
> dengan ITB BHMN yang akan meningkatkan jumlah penerimaan mahasiswa baru,
> pasti jumlah wisudawan juga akan meningkat. Di universitas-universitas di
> luar negeri wisuda umumnya dilaksanakana oleh Fakultas masing-masing. (ii)
> Menghindari tawuran antar himpunan mahasiswa. Dari perioda ke perioda
> berikutnya, terbukti himpunan mahasiswa yang terlibat dalam tawuran
berasal
> dari fakultas yang berbeda. Dengan dilaksanakannya wisuda oleh
masing-masing
> fakultas dalam waktu yang berbeda, maka tawuran akan bisa dihindari.
Apabila
> himpunan mahasiswa masih menginginkan tawuran, mungkin bisa dilakukan
> melalui pertandingan atau festival. Pertandingan Tarung Darajad, tinju,
> karate, kung fu, silat, dan lain-lain bisa dilaksanakan sebagai ajang
unjuk
> prestasi diri. (iii) Menghemat biaya prosesi wisuda yang selama ini
> dikeluarkan oleh masing-masing departemen dan himpunan mahasiswa, karena
> untuk satu fakultas mungkin tidak perlu menyelenggarakan delapan sampai
> sepuluh panggung. Panggung yang digelar bisa dijadikan ajang pentas
bersama
> sehingga lebih semarak dan bersaing. Format ini hanyalah alternatif kalau
> kondisi prosesi wisuda yang memalukan bagi pimpinan ITB tersebut tidak
ingin
> terulang lagi. Tidak ada jaminan bahwa tawuran tidak akan terjadi pada
saat
> wisuda, tetapi setidaknya bisa dihindari. Format wisuda yang lain mungkin
> bisa dijaring dari pengalaman para staf yang pernah mengalaminya di
> universitas lain, baik di dalam negeri maupun di luar negeri (SHS).
>
>
> --------------------------------------------------------------------------------------------------
--
> ----
> Tawuran saat wisuda, Insiden atau Terencana
>
> Oleh Sony Heru Sumarsono - Staf Pengajar Dep. Biologi ITB
>
> Pada wisuda Sabtu 9 Maret 2002 lalu masih terjadi tawuran antar anggota
> himpunan mahasiswa di Boulevard, sebelah lapangan basket ITB. Padahal
> prosesi seremoni wisuda sendiri berjalan mulus tanpa cacat. Tetapi bisa
jadi
> tawuran macam ini cukup memalukan pimpinan ITB dan harus diupayakan untuk
> tidak terulang lagi. Sebuah pertanyaan yang kemudian muncul adalah mengapa
> mereka tawuran? Haruskan itu mereka lakukan? Beberapa mahasiswa bahkan
> banyak khalayak dis ekitar kampus ITB merasa akan ada hal yang hilang
> apabila acara wisuda tidak dilengkapi "hiburan" tawuran antar himpunan.
> Tawuran yang sangat mereka tunggu-tunggu adalah pertemuan Himpunan
Mahasiswa
> Teknik Sipil (HMTS) dengan Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin (HMTM). Tawuran
> antar kedua himpunan sudah terjadi bertahun-tahun dan seperti dendam
> terwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Tapi hal itu tidak
> terjadi pada wisuda kemarin, ada apa? Ternyata HMTM sudah melaksanakan
acara
> syukuran dengan keluarga wisudawan pada Jum'at malam, sehingga pada acara
> Wisuda hari Sabtu, acara mereka sudah selesai. HMTS rupanya merasa
> kehilangan lawan main yang ditunggu-tunggu, dan kekecewaan inilah yang
> mungkin dilampiaskan ke wisudawan dengan acara gebug-gebugan itu, mungkin
> (baca= Wisuda ITB, mencari format yang tepat).
>
>================================================================
> Tawuran saat wisuda, tanggal 9 Maret 2002
>
>
> Beberapa mantan panitia wisuda masa lalu yang berhasil saya temui
> memberikan gambaran yang berbeda terjadinya tawuran di masa lalu. Di era
> sembilan puluhan, ketika wisuda masih dilaksanakan di Gedung Serba Guna
ITB
> (GSG, gedung di sebelah gedung PAU) acara tawuran terjadi secara spontan.
> Awalnya hanya sebuah gengsi untuk bisa mendekati/menguasai pintu gerbang
> GSG, tempat dilangsungkannya upacara. Persaingan diantara himpunan untuk
> menguasai lokasi akhirnya memicu persaingan dan perkelahian fisik,
terutama
> himpunan-himpunan yang memiliki anggota mahasiswa yang kekar-kekar dalam
> jumlah besar. Disini HMTS bisa menunjukkan kekompakkannya menguasai
gerbang
> GSG. Mereka biasanya bertemu dengan HMTM untuk memperebutkan pintu gerbang
> tersebut.
>
> Seorang mantan panitia wisuda tahun dua ribu menjelaskan bahwa malam
> hari sebelum hari wisuda, semua panitia wisuda dari himpunan jurusan
> dikumpulkan oleh Forum Komunikasi Himpunan Jurusan (FKHJ) untuk
membicarakan
> acara esok pagi, termasuk rencana berkelahi antar anggota himpunan kalau
hal
> itu diperlukan. Jadi pertempuran tawuran bisa "diprediksi" (baca :
> direncanakan) dengan tepat. Petuas P3K pun disiapkan di sekitar Boulevard
> untuk mengantisipasi korban yang berjatuhan. Aturan main diberikan dan
> disepakati bersama. Jago yang diandalkan tetap HMTS dan HMTM. Tawuran
> ditutup dengan tepuk tangan bersama, pihak manapun yang jatuh korban atau
> yang merasa menang.
>
> Kita tahu bahwa wisuda ITB 9 Maret 2002 lalu juga diwarnai tawuran,
> tetapi bukan jago-jago lama yang bertarung. Adakah malam sebelumnya sudah
> direncanakan akan dilakukan tawuran antar himpunan. Hingga saat ini belum
> ada konfirmasi dari mereka yang terlibat. Tetapi yang terjadi tampaknya
> sekedar kecelakaan dari jago-jago kelas II yang tidak diharapkan
berhadapan
> oleh para penonton. Meskipun demikian mungkin cukup menghibur juga,
terbukti
> banyak mahasiswi yang tampak ceria menyaksikan tawuran yang bisa
melibatkan
> seluruh penonton tersebut. Bukti lain bahwa tawuran itu kecelakaan saja,
> selain tidak ada persiapan juga tidak ditutup dengan tepuk tangan. Kita
> lihat apakah pada wisuda bulan Juli dan Oktober tahun ini tawuran antar
> himpunan masih merupakan prosesi yang perlu dilakukan (SHS).
>
-----Original Message-----
From: Madjedi Hasan [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Thursday, May 23, 2002 9:27 PM
To: [EMAIL PROTECTED]; S2-TM-ITB; [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [tmitb] 40 tahun TM ITB
Saya hanya ingat bahwa Teknik Perminyakan ITB secara resmi dibentuk sebagai pemisahan dari Jurusan Tambang pada tahun 1962. Dan sesuai dengan susunan organisasi kemahasiswaan saat itu, juga segera dibentuk Himpunan Mahasisawa Perminyakan yang terpisah dari Himpunan Mahasiswa Tambang. Sdr. Prijambodo, July Usman, Sumantri, Iswara Hidajat (alm) dan Isworo merupakan beberapa mahasiswa pertama yang ikut full curriculum teknik Perminyakan. Pindahan dari Tambang dimulai oleh sdr. Sembodo, Bambang Sumantri, kemudian diikuti oleh sdr. Eddy Sudiarto, Mudjihartomo. Sehingga saya kira mahasiswa tsb. yang memelopori terbentuknya TM Patra.Content-Type: text/plain; charset=
- madjedi
- -----Original Message-----
- From: Nenny Miryani Saptadji [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
- Sent: Monday, May 20, 2002 1:48 PM
- To: TM-ITB Nusantara
- Cc: Komar Tiskana
- Subject: [tmitb] Fw: Obrolan silaturahmi tea
- Mohon Ibu/Bapak,Temin/Teman,Alumni/Alumna hadir pada 40th TM ITB 23 dan 24
- Agustus 2002, acara :
- 23 Agustus 2002 {Jam 09.00-17.00) : Diskusi Panel
- 24 Agustus 2002 (Jam 09.00-12.00) : Open House
- Golf
- 24 Agustus 2002 (Jam 19.00-selesai) : Ramah Tamah
- Acara : 1. Penerbitan Buku 40 tahun TM
- 2. Diskusi Panel
- 3. Penganugerahan Award
- 4. Direktori Alumni (formulir ada di PATRA)
- Informasi : e-mail [EMAIL PROTECTED]
- Mbak Nenny,
- Saya membaca semua mail yang masuk ke [EMAIL PROTECTED] Saya
- senang dengan semangat adik2 alumni yang lebih muda. Tadinya saya
- mau diem2 saja, tapi ada yang bilang angkatan 60-an melempem (diem saja),
- jadi saya terpancing juga. Apa lagi Mas Purwanto sudah ikut nimbrung.
- Iya deh, saya nanti akan ikut rame2 Golf nya di Bandung dan ikut dalam
- acara 40-tahun TM. Mudah2an rekan2 saya di Duri, Minas dan Rumbai juga
- banyak yang bisa ikut.
- Di CPI ada juga alumni program S-2 TM (Program S2 khusus yang diadakan
- di Rumbai)yang S1-nya bukan dari TM, mereka juga bisa diajak rame2.
- Apakah e-mail id mereka masuk dalam [EMAIL PROTECTED] ?
- Dari Radikal Utama (angkatan 67).
- ----- Original Message -----
- From: "Komar Tiskana" <[EMAIL PROTECTED]>
- To: "Nenny Miryani Saptadji" <[EMAIL PROTECTED]>
- Sent: Friday, May 17, 2002 5:00 PM
- Subject: Obrolan silaturahmi tea
- Kalau mengingat-ingat jaman baheula, HMTM "PATRA" dibentuk tahun1963,
- naaamuuun pemasangan fondasi bangunan TM-ITB mah tahun 1962, foundernya Mas
- Rochadi, Mas Kana, Mas Gufron, Mas Madjedi, Mas Sofyan Bahauddin dan Mas
- Iman Soengkowo, taaah kitu mun teu salah mah pasti bener. he he.
- Selamat kepada para nonoman TM nyang pada aktif, kreatif ke hal-hal positif.
- Aki.
- > ----- Original Message -----
- > From: "Effendi Situmorang" <[EMAIL PROTECTED]>
- > To: <[EMAIL PROTECTED]>
- > Sent: Wednesday, May 15, 2002 1:42 PM
- > Subject: RE: [tmitb] Required : Production/ Petroleum Engineers
- >
- >
- > > Berhubung Pak Priyambodo sudah join jadi "by default"kita perlu ikut
- > > nimbrung. Ada beberapa pertanyaan yang saya yakin Pak Pri bisa bantu
- untuk
- > > menjawab yaitu.
- > > Kapan sebenarnya TM PATRA dibentuk?. Menurut Pak Rachmat tahun 93
- > sedangkan
- > > Pak Faisal bilang 92. Mungkin saja dua duanya benar tetapi kita perlu
- > > bantuan Pak Pri. Katanya yang membentuk nama PATRA ada 6 orang termasuk
- > Pak
- > > Isworo dan Pertamina baru meniru istilah tersebut beberapa tahun
- kemudian.
- > > Kalau ide Pertamina datang dari TM PATRA mestinya patut kita selidiki
- > apakah
- > > waktu itu sudah dipatenkan atau tidak.
- > > Hal lainnya berkaitan dengan 40 tahun PATRA.
- > > Perlu diadakan pertandingan Golf dengan piala dari Menteri alumni TM
- > > termasuk mantan. Yang tidak bisa golf khususnya teman teman yang bekerja
- > di
- > > CNNOC dan PetroChina perlu memikirkan pertandingan Pimpong. ( Ukuran
- Bola
- > > sama hanya lebih ringan saja)Pialanya dipikirkan sendiri. Pertandingan
- > > Karaoke juga bisa dipikirkan sebagai jalan keluar berikutnya. Yang jelas
- > > semua harus berpartisipasi
- > > Jawaban boleh bahasa apa saja asal semua bisa mengerti.
- > > Salam
- > >
- > > -----Original Message-----
- > > From: PRIYAMBODO MULYOSUDIRJO [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
- > > Sent: Wednesday, May 15, 2002 11:56 AM
- > > To: [EMAIL PROTECTED]
- > > Subject: Re: [tmitb] Required : Production/ Petroleum Engineers
- > >
- > >
- > > setuju banget,
- > > PM
- > >
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
For additional commands, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
---------------------------------------------------------------------
Merak Software and Production
Schlumberger Information Solutions
Sentra Mulia Building Suite 1702
Jl. HR. Rasuna Said Kav X-6 No.8
Jakarta Selatan, 12940
Tel: 6221-5227050, Fax: 6221-2520375
_____________________________________________
"We clip the news that matters. Every day."
Visit Schlumberger RealtimeNews: http://www.slb.com/ _______________________________________________ Patra1993 mailing list [EMAIL PROTECTED] http://ji-indonesia.com/mailman/listinfo/patra1993_ji-indonesia.com