Dear Semuanya. Spt nya website wadah pelaut ini sudah
tdk berfungsi pd
tujuan semula, yg digunakan utk
pengembangan/peningkatan kehidupan
& ilmu kepelautan.
Krn sudah banyak para pendeta&ustad berdakwah di
situs
ini. Seakan akan tdk ada situs lain utk menyalurkan
bakat
kePendetaan/keustajzannya. Maaf atas koreksi dr
saya ini.
---
[EMAIL PROTECTED]com
<[EMAIL PROTECTED]co.id>
wrote:
>
Dear All Friends...
>
> Shalloom,...
>
> PELUKAN
KASIH TUHAN
>
> Ada seorang pengembara yang sangat ingin
melihat
pemandangan yng ada di balik suatu gunung yang amat
tinggi. Maka
disiapkanlah segala peralatannya dan
berangkatlah ia. Karena begitu
beratnya medan yang
harus dia tempuh, segala perbekalan
dan
perlengkapannya pun habis. Akan tetapi, karena begitu
besar
keinginannya untuk melihat pemandangan yang ada
di balik gunung itu, ia
terus melanjutkan
perjalanannya. Sampai suatu ketika, ia menjumpai
semak
belukar yang sangat lebat dan penuh duri. Tidak ada
jalan lain
selainia harus melewati semak belukar itu.
>
> Pikir pengembara
itu "Wah, jika aku harus melewati
semak ini, maka kulitku pasti akan robek
dan penuh
luka. Tapi aku harus melanjutkan perjalanan ini."
> Maka
pengembara itupun mengambil ancang-ancang dn
ia menerobos semak itu
.
> Ajaib, pengembara itu tidak mengalami luka goresan
sedikitpun.
Dengan penuh sukacita, ia kemudian
melanjutkan perjalanan dan berkata dalam
hati "Betapa
hebatnya aku. Semak belukarpun tak mampu
menghalangi
aku".
>
> Selama hampir satu jam lamanya ia
berjalan,
tampaklah dihadapannya kerikil-kerikil tajam
berserakan. Dan
tak ada jalan lain selain dia harus
melewati jalan itu. Pikir pengembara
itu untuk kedua
kalinya "Jika aku melewati kerikil ini, kakiku
pasti
akan berdarah dan terluka.
> Tapi aku harus tetap
melewatinya."
>
> Maka dengan segenap tekadnya, pengembara
itu
berjalan. Ajaib ia tak mengalami luka tusukkan kerikil
itu
sedikitpun dan tampak kakinya dalam keadaan
baik-baik saja.
> Sekali
lagi ia berkata dalam hati : "Betapa
hebatnya aku. Kerikil tajampun tak
mampu menghalangi
jalanku."
>
> Pengembara itupun kembali
melanjutkan
perjalanannya. Saat hampir sampai dipuncak gunung itu
, ia
kembali menjumpai rintangan. Batu-batu besar dan
licin menghalangi
jalannya, dan tak ada jalan lain
selain dia harus melewatinya. Pikir
pengembara itu
untuk yang ketiga kalinya : "Jika aku harus
mendaki
batu-batu ini, aku pasti akan tergelincir dan tangan
serta
kakiku akan patah. Tapi aku ingin sampai di
puncak itu. Aku harus
melewatinya."
>
> Maka pengembara itupun mulai mendaki batu
itu dan
ia...tergelincir. Aneh, setelah bangkit, pengembara
itu tidak
merasakan sakit di tubuhnya dan tak ada
tulangnya yang patah.
>
> "Betapa hebatnya aku. Batu-batu terjal inipun tidak
dapat
menghalangi jalanku."
> Maka, iapun melanjutkan perjalanan dan sampailah
ia
di puncak gunung itu. Betapa sukacitanya ia melihat
pemandangan yang
sungguh indah dan tak pernah ia
melihat yang seindah ini. Akan tetapi, saat
pengembara
itu membalikkan badannya, tampaklah dihadapannya
sosok
manusia yang penuh luka sedang duduk memandangnya.
>
>
Tubuhnya penuh luka goresan dan kakinya penuh luka
tusukan dan darah.
> Ia tak dapat menggerakkan seluruh tubuhnya karena
patah dan remuk
tulangnya.
>
> Berkatalah pengembara itu dengan penuh iba
pada
sosok penuh luka itu : "Mengapa tubuhmu penuh luka
seperti itu?
Apakah karena segala rintangan yang ada
tadi? Tidak bisakah engkau sehebat
aku karena aku bisa
melewatinya tanpa luka sedikitpun? Siapakah
engkau
sebenarnya?"
>
> Jawab sosok penuh luka itu dengan
tatapan penuh
kasih : "Aku adalah Tuhanmu. Betapa hatiKu tak
mampu
menolak untuk menyertaimu dalam perjalanan ini,
mengingat betapa
inginnya engkau melihat keindahan
ini.
> Ketahuilah, saat engkau
harus melewati semak
belukar itu , Aku memelukmu erat supaya tak
satupun
duri merobek kulitmu. Saat kau harus melewati kerikil
tajam,
maka Aku menggendongmu supaya kakimu tidak
tertusuk. Ketika kau memanjat
batu licin dan terjatuh,
Aku menopangmu dari bawah agar tak satupun
tulangmu
patah. Ingatkah engkau kembali padaKU?"
>
>
Pengembara itupun terduduk dan menangis
tersedu-sedu.
> Untuk kedua
kalinya, Tuhan harus menumpahkan
darahNya untuk suatu kebahagiaan.
>
> Kadang, kita lupa bahwa Tuhan selalu menyertai dan
melindungi
kita.
> Kita lebih mudah ingat betapa hebatnya diri kita
yang
ma
=== Message Truncated ===
__________________________________________________
Do
You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com