dear seafarers
melanjuti email dari saudara vitch kepada rekan2 pelaut sekalian dan para senior pelaut yang sudah mempunyai banyak pengetahuan dan pengalaman dalam mencari kerja dengan atau tanpa bantuan broker tolong informasi daftar crewing agency yang dapat dipercaya dan benar2 memperhatikan kesejahteraan dan bertanggung jawab atas pelaut yang dibantunya dalam pencarian kerja...Agar kami para pelaut junior tidak terjebak kedalam perangkap oknum yang hanya memperhatikan kepentingan pribadi.terimakasih.
bon voyage.

Victh <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Dear Seafarers,
 
Saya sangat tersentuh dengan email yang ditulis oleh rekan kita sdr Capt. Ricky Iswanto, dimana beliau mengkritisi akan keberadaan agen atau broker yang ada di Indonesia saat ini, sekaligus meng ' warning' rekan2 sekalian.
Saya sebagai pelaut...juga ikut merasakan dan tahu bagaimana susahnya n bagaimana rasanya melamar di perusahaan yang berlabel "broker" dimana uang dan skill kita itu tipis sekali bedanya buat mereka, sehingga dampak yang kita rasakan memang terasa sekali...karena uang yang lebih dihargai dibanding skill yang kita miliki.
 
Namun saya juga ingin melihat itu dari sisi yang lain. Menyimak saran n kritik dari sdr Ricky, memang kita akui, itu benar adanya. Hampir tidak ada tanggung jawab dari perusahaan agency terhadap pelaut kita...jangankan itu, saat kita berlayar pun kadangkala mereka tidak tahu keberadaan pelaut yang di atas kapal (lokasinya) dan mungkin nama kapal pun agent ada yang tidak tahu. Mengenaskan memang..padahal kita naik lewat mereka, agent fee pun mereka terima..ada yang dari kita sebagai pelaut..ada juga yang dari owner sebagai orang yang mempekerjakan kita.
 
Tapi, kita juga harus melihat realita yang ada. Disadari atau tidak...keberadaan agent2 yang sekarang bertebaran di Jakarta, itu banyak juga membantu para pelaut. Maaf....tapi kita harus lihat dari sudut pandang yang lain.
 
Saat ini, sebelum terjadinya kasus 11/9, pelaut kita udah jauh tertinggal dibandingkan kompetitor kita seperti India, Philipina, Bahkan Myanmar.... n belum lagi serbuan pelaut eks Soviet n China yang memiliki harga yang kompetitif. Ini bukan hanya masalah skill n english proficiency aja...tapi banyak hal2 yang lain termasuk dukungan dari otoritas kita yang kurang, sehingga kita kesulitan bersaing.
 
Usulan anda untuk melamar via internet.... itu memang ide yang baik. Tapi kita harus tahu, berapa prosentase keberhasilan n jumlah perusahaan yang membuka lamaran via internet? Belum lagi kemampuan pelaut kita.... ngetik di komputer aja ngga pernah apalagi disuruh ngelamar via internet? Belum lagi grammatically problem dalam penyusunan kata2 n saat interview by phone? Hanya sebagian kecil saja pelaut kita yang bisa. Apalagi pelaut yang masih baru.... pelaut yang sudah lama dan berpengalaman di perusahaan raksasa aja banyak yang nganggur, karena keengganan perusahaan yang lama memakai tenaga pelaut Indonesia. Karena itu, saat terdesak dengan kebutuhan ekonomi, maka mau tidak mau..tawaran dari broker "nakal" pun diiyain.... walaupun kita juga harus mengakui bahwa tidak semua broker itu nakal. Ada juga sebagian broker yang benar2 punya komitmen yang baik.
 
Belum lagi dukungan dari otoritas terkait. Bohong namanya KPI atau Dirjen Perla tidak tahu adanya agen yang nakal. Tapi, kita lihat saja khan..tidak ada upaya yang jelas dalam menangani masalah ini.... TKI dibunuh aja pemerintah terkesan diam, apalagi hal2 remeh seperti itu?
Jadi masalah ini bukan karena agen yang nakal aja yang perlu kita kritisi, tapi semua elemen pun harus berbenah diri. Mental kita pelaut pun harus kita benahi.... masalah kita tertinggal dengan kompetitor kita...itu juga karena masalah mental. Ngga mungkin perusahaan main sembarang ganti krew dengan negara lain kalo tanpa sebab.
 
Masalah siapa yang duduk di agency, itu juga tidak perlu kita ributkan. Saya yakin, bahkan bekas pelaut pun yang duduk disana, dengan sistem yang ada, ngga akan merubah mekanisme yang udah berjalan. Dengan Fee yang rendah dari Owner...bahkan ngga ada Fee malahan, bagaimana menjamin kelangsungan hidup perusahaan.... mau ngga mau... fee nya ditarik dari pelaut yang mau naik. Tanya Kenapa ? Karena demand nya begitu besar. Dengan jumlah pengguran yang begitu tinggi saat ini, tidaklah sulit menjaring itu, apalagi banyak pelaut kita yang kurang PD dengan kemampuannya....sehingga memilih jalan "bayar ke broker".
 
Saya rasa, sekarang bisa dihitung dengan jari.... berapa agency yang benar2 agency yang tidak terkontaminasi dengan "management fee" yang dipungut dari pelaut. Sedangkan daya tampung dari agency2 tersebut, sangat kurang n harus memiliki kualitas yang memadai untuk bisa kesana. Ini pun jadi kendala tersendiri. Saya pribadi, semenjak tahun 2000 sampai saat ini, beruntung belum pernah mengeluarkan sepeserpun buat " charge fee", mungkin Capt Ricky pun demikian, tapi saudara2 kita yang lain.... untuk berusaha bisa keterima di perusahaan yang jelas statusnya pasti susah bukan main... jadi yach...broker pun jadi jalan keluar, meskipun sampe 20 jt malah harus bayar. Ini realita..... bukan sensasi belaka.
 
Untuk itu..saya sedikit mau nyumbang saran....saya yakin banyak rekan2 juga rindu akan kehidupan dan kesejahteraan palaut secara umum yang lebih baik dari sekarang.
 
 
1. Buat rekan2 pelaut
Mental kita harus kita benahi. Mau terus belajar n berusaha lebih baik dari sekarang. Ingat...pengalaman ialah bukan lamanya kita berada di atas kapal.... tapi banyak ilmu yang kita miliki n kita dapat selama kita bekerja. Dan tolong... kalo broker minta yang agak aneh2... jangan mau lah... kalo masih terjangkau...silahkan.. tapi kalo udah minta yang ngaco2.... sebaiknya hindari. Atau kalau bisa kita naik ke kapal.. tanpa harus membayar.
 
 
2. Buat Rekan2 Pemilik Agency
Bisnis yang sehat ialah bisnis yang berkelanjutan. Kalau bisa tolong carilah "owner yang sehat". Owner yang mampu untuk sewa karyawan, bayar agency fee, bayar tiket pelautnya PP. Kalaupun harus tarik uang dari pelaut... jangan banyak2 lah.... ambil buat makan n bayar karyawan saja...... Setidaknya, ada proteksi yang lebih jelas buat pelaut yang naik kapal lewat agency anda.
 
 
3. Ini yang susah....buat Pemerintah dan Otoritas terkait.
Saya ngga ngerti harus bilang apa. Hampir tidak ada tindakan secara riil dari pihak2 terkait dalam memperbaiki keadaan ini. Satu contoh, BLT yang diklaim saat ini sebagai perusahaan terbesar di Indonesia, bisa kaya raya seperti sekarang, andil pelaut Indonesia itu tidaklah kecil, tapi kemudian mereka menyewa tenga kerja asing dengan harga yang lebih besar dibanding tenaga kerja lokal. Saya rasa hal2 seperti ini pun harus menjadi perhatian dari otoritas terkait. Kalau dibilang orang indonesia ngga bisa kerja...bohong besar..buktinya BLT yang dari 2 kapal bisa punya hampir 70 kapal, itu tidak terlepas dari kerja keras pelaut kita. Tapi kalau anda lihat dan tanya, standar gaji pelaut dengan beban kerja dan tipe kapal yang rata2 angkutan kimia yang melayari pelayaran Samudra, wow...luar biasa pelitnya mereka menggaji pelaut kita. Ini yang harus kita benahi juga..... disamping kenakaln agent2 dan peningkatan kemampuan pelaut kita.
 
 
4. Terakhir.....buat Rekan2 yang peduli.
Saya akan sangat berterima kasih, kalau Pak Budiman..atau saudara Ricky mungkin bisa bekerja sama membuat suatu konsorsium agency buat pelaut. Jadi ditambah mungkin dengan rekan2 lain yang peduli...kita buat suatu agency yang benar2 lurus.... jadi kita bisa bikin perbandingan, apakah kita bisa mengurus manajemen seaman agency seperti yang kita idam2kan selama ini.
 
 
Akhirnya...terima kasih buat rekan2 pelaut semua..ini hanyalah suatu opini dari saya yang note bene adalah bagian dari komunitas pelaut Indonesia, yang juga rindu akan adanya kehidupan pelaut yang lebih baik dari sekarang.
 
Mohon maaf kalo ada kata2 yang salah....
 
 
Terima kasih
 
Victor 
 
 
Captain. Ricky Iswanto" <ricky-iswanto@ falconer- bryan.co. id> menulis:
Greeting, All Crewing Broker Agency...... ....
 
Broker Fee??? and What kinds of responsible to the crew?? DON'T ONLY TAKE THE MONEY WITHOUT DO NOTHING RESPONSIBLE. ...
 
WARNING TO ALL SEAMAN..  Be carefully with the Crewing Broker Agency.. All of you can through applying to the Company principals without paid agent fee / charge,. please looking be smart, The most of crewing broker Do Not have background of seaman collage, and Why????  You might be find the company's address from the internet link and you can directly contact via email address or via Phone/fax.
 
Regards/Ricky  

Apakah Anda Yahoo!?
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com __._,_.___

JALESVEVA YAYAMAHE




SPONSORED LINKS
Call indonesia

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Reply via email to