Sori telat balas:

 

Semua perwira lainnya termasuk Master = Filipino

 

Tks

Budiman

 

  _____  

From: pelaut@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
v1cth
Sent: Friday, July 06, 2007 12:07 AM
To: pelaut@yahoogroups.com
Subject: [pelaut] Re: INDONESIAN CREWS EVALUATION

 

Dear Pelaut Group member,

Great comment Capt. Akhmad!

Maaf sebelumnya Capt, tapi saya tergelitik mau komentar sedikit atas 
reply anda dibawah ini, karena menurut saya, anda tidak objectif 
dalam menilai maslah ini.

4 isu yang ada tulis dibawah memang benar adanya, itu masih menjadi 
masalah yang besar bagi pelaut kita, dan sering juga saya mendengar 
ada keluhan dari pihak owner tentang masalah tersebut.

Tapi bukan berarti semua pelaut kita itu seperti yang digambarkan. 
Ada banyak faktor yang membuat eksistensi pelaut kita berkurang, 
terutama kalau sudah menyangkut masalah politis. Semenjak masuknya 
Indonesia dalam list 25 negara yang "blak list" untuk masuk ke 
perairan USA dan sekutunya.... banyak perusahaan raksasa yang dulu 
memakai tenaga pelaut kita mengalihkan crewingnya ke Philipina, 
India, dan Myanmar yang nota bene tidak masuk dalam list itu. Dan 
itu tidak hanya dialami oleh kita, Pakistan dan Mesir pun sama. 
Karena nama mereka tercantum dalam list.

Nah, kalau dibilang kita ngga bisa "english"... malas... homesick... 
atau apalah.... jangan digeneralisasikan dong...! Jangan pengalaman 
di kapal anda atau perusahaan anda, dipakai sebagai alat untuk 
menghakimi pelaut2 indonesia secara umum.

Memang itu menjadi masalah juga buat kita.... kita harus akui itu... 
tapi khan tidak semua demikian. Banyak pelaut2 kita yang hebat2 dan 
kerja di perusahaan asing baik di shipping maupun offshore. Apa itu 
juga dibilang "ngeri"?

Masalah homesick.. iyalah semua pasti kangen ama rumah... tapi kita 
khan harus bisa mengetahui, apa penyebabnya.... apa semua pelaut 
kita pada homesick? Trus masalah kriminal... simple aja... Gaji 
menteri atau pejabat negara, itu jauh kemana mana dibandingkan 
dengan pelaut... tapi kenapa mereka masih nyolong juga? Wong yang 
diatas kencing berdiri...yach kita ngencingin mereka dong! Artinya, 
yang sudah berduit aja masih ngerampok? apalagi yang masih di garis 
kemiskinan? Bukan saya mau membenarkan kejahatan seperti itu.... 
tapi selama masih ada kesempatan....masih ada polisi yang mau 
disogok...aparat yang juga berperilaku sama... hal tersebut susah 
diberantas.
Mungkin anda sebagai Master belum pernah merasakan kesusahan pelaut 
yang lain... coba liat kapal2 line dalam, gaji AB mungkin cuma 500 
ribu, mungkin kurang malah....saya yakin mereka juga tersiksa dengan 
gaji yang demikian... tapi mau bilang apa? Mau berlayar keluar 
negeri susah.... harus pake charge... trus mo bikin sertifikat susah 
juga...boro2 mo urus certifikat...buat makan ama rokok aja sulit.... 
dalam situasi psikologis seperti ini.... pikiran2 yang jahat sering 
banget terlintas.... orang kaya aja bisa jadi jahat....apalagi orang 
yang miskin dan kepepet....

Maksud saya... marilah kita telaah bersama, ini bukan hanya jadi 
pekerjaan pemerintah aja... walaupun harus ada keinginan politis 
dari mereka yang diatas.... tapi kita bisa mulai dari yang paling 
bawah...

Misalnya...saya akan senang dengarnya kalo ada Master atau Officer 
yang posting disini bahwa di kapalnya yang 100% crew Indonesia, 
diberlakukan english day.... atau ada Master yang mau membimbing 
crewnya dalam banyak hal terutama masalah2 yang berkaitan dengan 
peningkatan kemampuan kerja... itu khan bagus?

Ingat lho.... bukan anak buah yang salah... tapi perwiranya yang 
tidak bisa mengurus... saya rasa itu sering kita dengar dokmah yang 
diungkapkan di asrama atau di lembaga pendidikan. Jadi kalau Master 
melaporkan 18 crew nya pada E'o.... kalo begitu Masternya kayak apa? 
Kalo saya jadi orang kantor saya tanya balik.... masa di kapal itu 
Master doang yang pintar?

Karena itu, marilah kita saling koreksi yang membangun...kalau cuma 
mengkritik..semua juga bisa...negara kita ngga maju2 karena banyak 
orang cuma bisa mengkritik, tapi ngga mau melihat ke diri sendiri... 
Kalo Master Indonesia aja melaporkan crewnya sendiri demikian, 
pantas aja krew2 kita di perusahaan asing itu pada berkurang....

Sekali lagi...ini bukan mo konfrontasi...tapi saya menghimbau kita 
melihat dari berbagai sisi terhadap masalah ini.... Master juga 
manusia kok... sering objectivitas itu buram jadinya karena banyak 
hal.... jadi marilah kita melihat dari kacamata yang lebih jernih 
lagi....

Thanks....

victor

NB: Pak Budiman... ngomong2 Capt Oro itu dari mana? Phillipina atau 
Jepang? Thanks Pak.... wishing will able to see u at office at 
incoming weeks.

--- In [EMAIL PROTECTED] <mailto:pelaut%40yahoogroups.com> com,
"akhmad070170" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Assalaamualaikum Pak B.Budiman
> 
> Bener-bener ngeri baca msg ini, apa ndak hancur nama baik pelaut
> Indonesia. Sudah ndak tahu apa-apa, males belajar lagi.
> 
> Bayangin aja, 3 org crew Pilipino masih lebih baik hasil kerjanya 
dari
> pada 5 org crew Indonesia. Membuat malu semua orang.
> 
> Hampir sama dgn hasil review dari perusahaan kita tentang crew dari
> Indonesia
> 1. Keterbatasan berbahasa Inggris, menjadi topic utama dlm 
komunikasi
> utk tercapainya keselamatan dan efesiensi kerja.
> 2. Home sick, seperti tulisan saya kemarin di forum ini. (Mental
> Pelaut Indonesia)
> 3. Kriminal, masih banyak pelaut kita yang berbuat tindakan 
kriminal
> hanya demi mendapatkan uang tambahan karena gaji yang kecil.
> 4. Isu Terorisme dan Konflik antar suku.
> 5. dll.
> 
> Akibatnya, dulu semua kapal di perusahaan kita didominasi oleh org
> Indonesia, tapi sekarang hanya tinggal 25% saja, mungkin kurang.
> 
> 
> Wassalaam
> 
> Akhmad Subaidi
> 
> 
> --- In [EMAIL PROTECTED] <mailto:pelaut%40yahoogroups.com> com, "YBBN"
<ybbn@> wrote:
> >
> > Bagaimana komentar anda ?
> > 
> > _____ 
> > 
> > From: Sinar Lombok 
> > Sent: Monday, July 02, 2007 10:49 AM
> > To: Leow Ai Hin; Pradeep K Misra
> > Cc: Oscar Zabat
> > Subject: 17 INDONESIAN CREWS EVALUATION
> > 
> > 
> > 
> > Good day.
> > 
> > 
> > 
> > This is to advise you regarding the performance of the Indonesian
> crews as
> > evaluated by the senior
> > 
> > Officers onboard after taking over this vessel. Firstly the major
> problem
> > that we are encountering is, 
> > 
> > the language/communication problems. When you asked or tell
> something the
> > common answer
> > 
> > is YES/OK/NO but actually majority don't understand and you are 
lucky if
> > there is any accomplishment.
> > 
> > Therefore that make the jobs dangerous and takes more time. For 
us
> at least
> > we can managed to
> > 
> > understand them. Yes we also understood that we only took this
> vessel few
> > days ago and no proper
> > 
> > turn over was handed, but how they absolved, take and performed
> their works
> > is logged behind with 
> > 
> > a full Filipino crews. The senior officers are trying to do their
> best to
> > orient, demonstrate and familiarized 
> > 
> > them with their works, but still majority can not performed it
> because they
> > don't understand what has been 
> > 
> > told to them. Okey they are skilled seamen in their own right, 
but
> how to
> > understand and do the right 
> > 
> > way of the things that have assigned to them is another question 
because
> > they don't understand
> > 
> > English. The senior officers are already complaining of over work
> trying to
> > baby sit them and the
> > 
> > attitude towards their work is now starting to show, pretending 
to
> work hard
> > if somebody is watching 
> > 
> > them.
> > 
> > 
> > 
> > The 2/Mate and 3/Mate knows nothing about computer and 
documentations. I
> > have to do the port
> > 
> > documents and trained the cadet because he knows little about
> computer. I
> > have introduced to them
> > 
> > the system but nothing happened because they are not interested 
to
> make it
> > and seems don't care
> > 
> > about it.. After their off duty they don't dare to spend extra 
time
> to start
> > their documentations, they
> > 
> > sleep. The C/Mate is complaining that during cargo operations, he
> could not
> > find the duty officer and 
> > 
> > if he needs something nobody is replying to his call in the 
radio. The
> > C/Engr is on watch 8 to 12 
> > 
> > because he could not trust and rely on the 4/E. Sailing Semarang 
we
> almost
> > ran aground on the 
> > 
> > channel because the AB don't know how to steer the ship. In 
Semarang and
> > Surabaya, the agents
> > 
> > was angry during maneuvering because it's too slow to get 
alongside
> side.
> > This crew only wait 
> > 
> > for orders, stand and look and not using their head. With 3 
Filipino
> crews
> > on aft station, it's more 
> > 
> > quicker than having 5 Indonesian crews. 
> > 
> > 
> > 
> > I am not or we are not anti racial here, since almost my entire 
career I
> > been working on mixed crew.
> > 
> > I'm just evaluating this people how they absorved, serious and 
how they
> > loved their work. I can't do 
> > 
> > most of the jobs alone for I have only one body and could not be
> awake 24
> > hours a day (same with the 
> > 
> > senior officers), I also need rest due the turn around is very
> quick plus
> > this ran thousands of fishing 
> > 
> > boats you'll see at sea specially at night. The most important
> thing for me
> > is the safety of the vessel, 
> > 
> > our life and cargoes and the environment. 
> > 
> > 
> > 
> > If you agreed, there are only few chosen one that can be of good
> materials
> > on this ship. Just don't be 
> > 
> > surprise if the implementation of SQEM and ISPS is very slow or 
not
> being
> > properly observe and 
> > 
> > implemented because I can't baby sit on this people to tell them
> every hour
> > to do this and that.
> > 
> > 
> > 
> > I hope this could be address to for the safety of the vessel and 
for
> smooth
> > operations and maintenance.
> > 
> > We are waiting for any feedbacks from your side.
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > Brgds/Capt Oro
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > P Think about the environment before you print!
> >
>

 

Kirim email ke