Assalam MuallaikumWr Wb. Salam Sejahtera tuk sahabt ku yang non muslim Pagi nan cerah siap menyambut fitri yang indah sebulan penuh kita berpuasa tuk mengharap ampunan dan ridhomu di hari ini ku sempurna kan keimanan ku tuk saling ber maaf 2an tuk menggapai target La alakum tatakum. Tiada yang sempurna kecuali Allah Yang Maha Kuasa Tiada yang kekal mahluk didunia Salah dan dosa pasti ada diantara kita Pintu ma'af adalah jalan ke syurga Allah Maha Pengampun terhadap mahluknya Bagaimana dengan sesama manusia ? Ungkapan yang tulus untuk saudara dan sahabat-shabatku ku yang tercinta hanyalah ucapan selamat IDul Fitri 1 Syawal 1428 H Minal Aidin Wal faizin, mohon maaf lahir & bathin Taqabballahu minna wa minkum taqaballahu ya karim. TTD SITI AISYAH
iskandar zulkarnaen <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dear all Seafarer.... Disini saya hanya ingin berbagi kisah mengenai COP, dan ini real saya alami sendiri. Jadi jangan hanya mendengar kabar-kabari dari segala infotaiment yg ada di TV. Kabar yg saya dengar emang seperti itu,tapi kenyataan yg saya alami bisa menjadi bahan acuan buat para pelaut yg ragu dan bimbang. eng ing eeeennngg, begini ceritanya.......!!!! Bulan Agustus yg lalu saya ke Jakarta buat urus endorsement saya yg mati. Saya lampirkan persyaratan yg harus di penuhi antara lain COP GMDSS and OT agar bisa di masukan di kolom belakang Endorsement. Pada saat saya lampirkan, GMDSS dan OT saya di tolak dengan alasan harus di perbaharui,lalu saya tanya di mana harus di perbaharui...? lalu di jawab dimana kamu mengambil COP tersebut...?lalu saya Jawab: di Semarang. Dan jawabannya maka saya harus ke Semarang buat Revalidasi COP agar bisa di masukan ke Endorst saya yg baru. Karena keterbatasan waktu dan saya juga masih berstatus bekerja, maka saya putuskan utk endorst saja dan kembali ke Spore. Pada Bulan October awal kapal saya harus Annualy Survey, dan Surveyor melihat ijajah dan Endorst saya tidak ada terlampir OT (karena saya bekerja di Tanker) jadi OT katanya harus di masukan. lalu besoknya saya turun dari kapal atas izin perusahaan dan pergi ke kedutaan Indonesia untuk di masukan ke kolom belakang Endorst saya. Saya bertemu Pejabat kedutaan yg bernama pak Murad dengan melampirkan endorst saya yg lama serta yg baru dan minta di masukan OT & GMDSS saya. Aneh bin ajaib (apakah ini keberuntungan atau tidak kenyataannya endorst COP saya di proses kurang dari 15 menit dengan biaya S$1 utk ngeprint keaslian Certificate di internet). Jadi intinya: - Endors saya di tolak di Jakarta tapi kenyataanya di kedutaan bisa...! - Emang ada saya dapat Form dari teman saya yg di Semarang tentang Revalidasi COP,tapi hanya utk OT,GMDSS,LNG,Chemical yg sifatnya ada di masukan di belakang kolom Endorsment.(jadi yg tidak ada, yaaa tak perlu di Revalidasi lah...?!) - Jika kita lihat di COP kita hanya ada tertulis di GMDSS "Sertifikat ini hanya berlaku 5 (lima) tahun sejak tanggal diterbitkanya. - Di COP OT tidak ada tapi katanya harus di perbaharui (Revalidasi). - jika kita cek di Internet, COP yg udah di Revalidasi akan berubah juga tanggal pembaharuannya. - Jadi semua itu tergantung Individu para Seafarer sendiri mau Revalidasi atau tidak, karena semua terpulang kepada keuangan dan waktu masing2. - Jika pemerintah membuat aturan itu,maka seperti dugaan saya sebelumnya bahwa kita Pelaut Indonesia hanya akan menjadi sapi perahan pejabat kita sendiri dan mempersulit para pelaut yg sedang bekerja, karena harus kembali ke tempat asal COP di buat, lalu akan kembali ke Jakarta utk di masukan ke internet dan endorsement,berapa banyak waktu dan biaya yg terbuang hanya untuk selembar COP. Semoga ini bisa menjadikan masukan buat para pelaut dan menjadi renungan buat para pejabat laut kita agar jangan terlalu banyak memakan uang para pelaut yg sudah terlalu asin oleh air laut dan keringat.....!!!!! iskandar zulkarnaen --------------------------------- Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers --------------------------------- Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers