Dear All

 

Ketika Pelaut adalah Pilihan

Oleh: Vivid Dekanawati

 

Awal kutandatangani Perjanjian Kerja Laut dengan perusahaan ini tak pernah
kubayangkan sebelumnya kalau daerah operasi kapalku benar-benar jauh dari
sinyal informasi apapun. Tak pernah kubayangkan diusiaku yang bertambah satu
pada hari ini, tanpa hangat dekapanmu. Tanpa Andhong kecil yang kau buat
sendiri dari sabut kelapa sebagai hadian ulang tahunku. Jauh dari hingar
bingar anak-anak kecil di pagi hari dan dentuman Long Bumbung di malam
Takbiran. tahun ini aku dimutasikan ke kapal yang kubayangkan ketangguhan
dan kebesaran bangunannya. Namun kuyakinkan pada kalian kapalku kali ini
sudah dilengkapi dengan peralatan safety yang memadai. 

Saat kulangkahkan kaki menapaki tangga-tangga kapal, senyumku mengembang
melihat beberapa teman-temanku berpakaian PPE lengkap di deck membawa selang
pemadam, terdengar bunyi alarm yang keras membahana di dermaga kecil ini.
Latihan kebakaran yang menjadi rutinitas setiap bulan adalah bagian dari
penerapan International Safety Management. Itu jaminan jiwa yang tiada
ternilai.

 

Anakku, lama tak menjumpaimu dalam hitamnya tintaku. Maaf aku sibuk dengan
Pelatihan Program Orientasiku. Ada beberapa hal perlu aku gambarkan sebagai
kebangganmu. Ini, Nak yang harus aku pelajari sebagai orang baru sebelum
kapal berangkat:

1.      Mengetahui prosedur darurat di atas kapal dan tugas-tugasku sesuai
dengan jabatanku saat ini
2.      Mengetahui lokasi dan porsedur membunyikan sinyal darurat
3.      Mengetahui lokasi pintu darurat, FFA (Peralatan Pemadam) dan LSA
(Peralatan Penyelamat serta peralatan Oil Response
4.      Mengetahui dan bisa mengoperasikan peralatan navigasi termasuk lampu
dan sinyal darurat
5.      Mengetahui sistem pengoperasian yang diperlukan untuk jaga termasuk
instruksi khusus dari KKM atau Nahkoda
6.      Mengetahui sistem dan prosedur pengoperasian genset darurat,
pemadam, steering gear pompa bilge dan fixed fire smothering system 

Sudah beberapa tahun ku tak melihatmu. Seperti apa kau kini. Sudahkah kau
tumbuh besar dan bisa membantu mamakmu di dapur?. Sudahkah kau mahir
membelah kayu untuk memasak?. Sudahkah kau pandai menarik sampan membantu
kakekmu melaut?

Menangkap ikan untuk dijual mamakmu ke pasar. Ngarit untuk ternak-ternak
sapi yang telah kutinggalkan untuk kalian.

 

Anakku, satu minggu yang lalu aku telah banyak mengetahui banyak hal yang
aku pahami. Anakku, aku sekarang mengetahui:

1.      Sistem gangway, tangga pandu, mooring termasuk penggunaan pompa dan
peralatan lainnya.
2.      Sistem dan prosedur untuk stoway, kewaspadaan bajak laut
3.      Prosedur keselamatan untuk hot work dan masuk ke ruangan tertutup
4.      tugasku dan posisi saat kapal sandar
5.      Status pengoperasian muatan dan cara lashing terutama dengan muatan
berlainan
6.      Prosedur ambil alih tugas

 

Hahahahahahaha..pasti kau bingung ya, Nak. Ehhhmm...suatu hari nanti akan
kuwariskan ilmu laut ini padamu kelak. Maka layaknya kau tumbuh besar
sepertiku. Kuat dan sigap sehingga kau bisa menjadi Pelaut kebanggaan negri
ini. Layaknya kau seperti Penyu yang bisa hidup didua alam. Hidup dimana
saja kau bisa dan tetap bertahan. Berenang melawan arus yang deras demi
sebuah kehidupan. 

 

Anakku, layaknya kau mempunyai hati besar seperti mamaknu yang mau
menerimaku benar-benar apa adanya. Aku tak punya apa-apa Nak ketika jatuh
cinta padanya. Aku hanya punya ijasah laut yang sudah disimpan oleh
perusahaanku. Aku tak pernah janjikan apapun padanya selain J A N J I untuk
S E T I A. Kubuktikan walau dengan harga mahal sekalipun. Yang tak kan
pernah ternodai walau dengan kematian. 

Aku mencintainya dalam separuh nafasku. Aku menghargainya selayak aku
merindukan surga dalam setiap doa-doa panjangnya. 

 

Anakku, jadilah seperti apa yang kau inginkan. Jangan pernah sesali apapun
keputusan yang telah kau ambil walau harus mengorbankan jiwa dan raga demi
bertahannya tradisi arungi samudra dunia demi Indonesia.

Ditengah laut ini, selesai ayah latihan keselamatan, ayah berfoto untukmu.

Kelak akan kuceritakan betapa aku bangga menjadi Pelaut 

Selamat Idul Adha 1428 H, Anakku.maaf aku tak bisa memilih untuk berlebaran
dengan mu dan mamakmu...Maafkan lahir batin segala salah dan duka yang telah
tertoreh karena kepergianku. Yakinlah sayang, aku...pelaut.adalah pilihan
dan aku tak bisa memilih yang lain. 

 

 

(Buat para pelaut yang merayakan idul adha tanpa keluarga)

 

Kamus Jawa:

Andhong: kereta yang ditarik dengan kuda, bisanya disebut Delman

Long : permainan anak-anak yang terbuat dari bambu. Di ujung bambu di tutup
agar panas terkumpul didalam yang pada akhirnya mengeluarkan bunyi. Ujung
belakang bambu dilubangi untuk di isi minyak tanah dan sulut dengan api.

Ngarit: merumput untuk makanan hewan ternak

 

Kirim email ke