Salam semua buat pelaut....,

Disini saya hanya sedikit berbagi kisah,ketika akan berangkat ke saudi Arabia 
melalui bandara Cengkareng jakarta, hanya saja tidak sampai di tahan oleh 
polisi.Sebenarnya polisi tak berhak menahan orang yg akan berangkat kecuali ada 
unsur pidananya atau utk menakut-nakuti agar dapat uang,terutama bagi pelaut 
pemula yg mungkin baru first time berangkat ke luar negri.

Pengalaman Pertama:
Saya berangkat dari Batam berbekal LG dan Agreement dari perusahaan serta 
pasport Batam, tiket ambil di Jakarta jalan Sudirman.Waktu saya hanya sehari 
berangkat pagi dari Batam dan siang jam 13 15 tiba di kantor travel yg telah di 
tunjuk utk ambil tiket pesawat, hanya dgn menunjukan pasport,LG dan agreement 
utk mencocokan dgn tiket yg telah di book oleh perusahaan. Ternyata ada empat 
orang yg akan berangkat dgn saya dari Jakarta.

Jam 21 35 saya tiba di bandara,walau penerbangan saya jam 2 Pagi.
Setelah saya bertemu dengan 4 teman yg sejalan, kami berunding tentang  masalah 
Fiskal yg 1 jt, saya katakan itu tak perlu karena kita pelaut dan bebas fiskal  
2 X dalam setahun (kalau tak salah saya), asal kita bisa menunjukan LG dan 
Agreement dari perusahaan. Setelah kita boarding tiket kita pergi ke kantor 
pajak Fiskal yg ada di bandara. Mulanya kita hanya di suruh mengisi formulir 
bebas fiskal, tapi ternyata setelah itu kita di persulit dengan alasan harus di 
tanda tangani oleh dirjen pajaklah, paspor batam tak bisa bebas fiskallah, 
seaman book belum di sign on lah, dan macam2 alasan yg saya tahu pasti ujungnya 
duit....!. lalu saya jawab : "Pak, tiket kami udah di boarding, hari udah malam 
tak semuanya harus di tanda tangani oleh dirjen Pajak, itu sebab kantor dan 
Bapak di tempatkan di sini, mengenai pasport Batam saya kapanpun saya berangkat 
keluar negri melalui Batam selalu bebas fiskal jika dari Jakarta Bapak 
permasalahankan kembali kepada peraturan yg di keluarkan
 dari Dirjen Pajak bahwa pelaut di beri keringanan bebas fiskal 2X dalam 
setahun asal ada LG dan Agreement dan itu ada terlampir dan mengenai sign on 
akan kami laporkan di kedutaan di saudi arabia karena di sini waktu tidak 
memungkinkan lagi utk sign on, tapi jika Bapak mempersalahkan kami dengan 
alasan yg di buat-buat dan tidak masuk di akal kami tidak jadi berangkat malam 
ini tidak apa2, karena bagaimanapun kami pasti berangkat entah besok atau 
lusa,tapi yg pasti agen kami di Saudi dan Jakarta pasti akan komplain karena 
kami tidak jadi berangkat
karena bapak persulit,tiket kami hangus dan saya sudah mencatat nama bapak dan 
itu akan menjadi bahan laporkan kami ke kantor".

Lalu dengan alasan yg juga tak masuk di akal kita semua di haruskan melapor ke 
petugas imigrasi check in, lalu kita kembali ke petugas imigrasi dan mereka 
menjawab bahwa ini bukan urusan mereka, urusan fiskal kalian clear, kami stamp 
dan kalian boleh masuk. Lalu kita kembali lagi kekantor fiskal di tengah 
perjalanan kita ditawari pengurusan bebas fiskal sebesar 500 ribu perorang tapi 
itu tidak kami respon. Setiba di kantor fiskal kami jelaskan alasan petugas 
imigrasi ke petugas pajak, karena tak ada lagi alasannya lalu petugas fiskal 
bilang " oke saya bantu kalian kali ini tapi lain kali tak bisa seperti ini".

Akhirnya kami semua berangkat, tapi setiap pelaut yg baru join saya tanyakan 
ketika mereka berangkat, mereka di haruskan membayar fiskal....1 juta di 
bandara ( apakah mereka tahu atau tidak...walahuallam )

Pengalaman Kedua
Saya mengantarkan teman saya yg mau join ke Singapore melalui pelabuhan 
Harbor bay Batu ampar. LG dan Agreement teman saya juga lengkap hanya saja 
pasport teman saya keluaran imigrasi Bandung. Kejadiannya juga sama dengan 
pengalaman saya yg pertama.....Dipersulit.....!!!
Saya protes dan mengancam akan melaporkan petugas tersebut ke kantor pajak 
karena hal ini, tapi teman saya tak mau ribut dan  berusaha menenangkan saya.
Saya katakan bahwa kita tak boleh mentolerir sikap petugas yg seperti karena  
nanti akan menjadi kebiasaan dan berimbas kepada pelaut lainnya.
Lalu teman saya di panggil masuk kedalam dan tanpa sepengetahuan saya terjadi 
negosiasi utk "uang kopi" katanya dan teman saya memberikan 150 ribu walau saya 
merasa kesal, saya berusaha utk memahaminya karena teman saya juga buru2 mau 
berangkat dan tak mau ribut2 karena agen sudah menunggu di S,pore. ( demi 
kepentingan teman membiarkan kesalahan di depan mata....Jadi dilema...!!)

Dari Pengalaman itu kita bisa berkaca akan negeri kita dan diri kita sendiri 
karena secara tidak langsung kita membiarkan itu terus tetap 
berlanjut........!!!

Banyak sebenarnya pengalaman bermasalah yg saya dan teman2 saya alami baik di 
negara sendiri maupun di negara orang, permit di cancel saat kerja tanpa 
sepengetahuan kita, gaji yg tak di bayar dan bekerja yang tidak sesuai dengan 
contrac, tapi Allhamdulliah semua bisa saya lalui dengan keyakinan dan 
kebenaran, karena yg benar harus tetap di ucapkan sekalipun itu pahit buat 
orang lain, karena kebenaran adalah kebenaran.....

Semoga ini bisa menjadi sharing buat para pelaut kita yang lain...........

irwan jaya <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                               yang saya 
biasa lakukan.. perlihatkan LG, PKL(udah d
 cop D syahbandar) , passport udah d sign on.. Buku
 pelaut tidak perlu kan nati di kedutaan.. or pejabat
 berwenang...
 --- nico nico <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 
 > Dear : All
 >    
 >   SAYA SANGAT PRIHATIN DENGAN REKAN REKAN SESAMA
 > PELAUT YG DI TAHAN DI BANDARA, 
 >   KL ADA REKAN REKAN YANG MENGATAHUI PROSEDUR UNTUK
 > PELAUT YG AKAN JOIN DI KAPAL LUAR 
 >   DAN PERATURAN YANG DI TETAPKAN PERHUBUNGAN LAUT
 > UNTUK PELAUT YG AKAN JOIN SHIP DI LUAR INDONESIA, 
 >   APA HARUS ADA PKL DAN  SIJIL DI BUKU PELAUT, ATAU
 > BAGAI MANA ? 
 >   TOLONG INONYA SOALNYA YANG SAYATAU HANYA LG SAJA
 > SUDAH CUKUP DAN 
 >   SAYA SERING BERANGKAT SELALU DI POS BEBAS VISKAL
 > DI TANYA PKL
 >   TG
 >   BRGDS/ELEC
 > 
 > bbudiman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 >           KALAU TADI KITA DAPAT BERITA BAIK SOAL SID
 > SEKARANG KITA DENGAR BERITA
 > BURUK MENGENAI DITAHANNYA REKAN REKAN PELAUT YANG
 > AKAN NAIK DIKAPAL
 > IKAN SPANYOL OLEH POLISI BANDARA. ALASANNYA ANTARA
 > LAIN TIDAK ADA PKL
 > KPI, TIDAK ADA CAP PERHUBUNGAN (SIGN ON?). DARI
 > REKAN CIMA YANG DATA
 > DATANYA KOMPLIT JUGA MASIH SUKA DIPERMASALAHKAN.
 > SEKARANG
 > PERTANYAANNYA POLISI MENJADI PERPANJANGAN TANGAN
 > SIAPA ?
 > 
 > BAGI REKAN REKAN YANG MEMPUNYAI MASALAH YANG SAMA
 > AGAR BERBAGI CERITA
 > SEHINGGA MASALAH INI BISA DIBAWA KEPADA INSTANSI
 > TERKAIT UNTUK
 > PENJELASANNYA.
 > 
 > SALAM
 > BUDIMAN
 > 
 > 
 > 
 >                          
 > 
 >        
 > ---------------------------------
 > 
 > Search. browse and book your hotels and flights
 > through Yahoo! Travel
 > 
 
 __________________________________________________________
 Never miss a thing.  Make Yahoo your home page. 
 http://www.yahoo.com/r/hs
 
     
                               


iskandar zulkarnaen
       
---------------------------------
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers

Reply via email to