Salam hangat untuk mbak Fifi, Puisi nya membuat siapa pun terkesima, kalo yang bersangkutan ngebaca langsung puisi ini, yakin deh pasti bertekuk lutuk hehe.,
Tapi anda orang baik dan sangat baik hati, percayalah "Pelaut tidak pernah mengucapkan selamat tinggal, karena kemana pun ia berlayar pasti akan kembali" kecuali kapalnya tenggelam, he he, sekalipun tenggelam pasti akan balik karena ia selamat.... doakan selalu... ia selamat. dan bila anda sabar sampai ia kembali, anda di nyatakan LULUS ujian untuk kategori seorang pacar / Istri pelaut. Dan saya pribadi, sesama pelaut saya bangga dengan teman saya yang memiliki istri seperti mba. Salm hangat selalu Untuk para pecinta pelaut indonesia, Dari GPIers Arnold ----- Original Message ----- From: george velberg To: pelaut@yahoogroups.com Sent: Friday, August 15, 2008 6:10 PM Subject: Re: [pelaut] sabar ...bodoh..tidak berdaya Waduh PR Baru Buat GPI, Ayo siapa yang menebar pesona terus kabur??,.. Ngaku aja deh ntar biar GPI yang beresin. :-) --- On Thu, 8/14/08, Mochammad Jauzi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: Mochammad Jauzi <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [pelaut] sabar ...bodoh..tidak berdaya To: [EMAIL PROTECTED] Cc: pelaut@yahoogroups.com Date: Thursday, August 14, 2008, 11:36 PM Fifi entah d mana Sungguh menyentuh hatiku kala membaca syairmu mgkn ungkapan dr hati yg paling dalam aku tak tahu. Begitulah cinta kadang qta tdk tahu makna yg sesungguhnya tp setahuku selama cinta ini berlabuh kpd yg namanya makhluk selamanya qta akan kecewa krn makhluk d dunia ini tak ada yg sempurna selain sang pencipta. Angin surga ktnya mempor hehe ( mempor juga manusia hehe ) hidup mempor wassalam ----- Original Message ---- From: Fifi Anita <[EMAIL PROTECTED] com> To: [EMAIL PROTECTED] com Sent: Thursday, August 14, 2008 13:11:31 Subject: [pelaut] sabar ...bodoh..tidak berdaya Maaf ya ... tmn2 pelaut .. Aku ingin ekspresikan atau curhat sedikit Anggap aja iklan lewat ya...diantara topik pembentukan GPI yang lagi hangat... Tebaran Pesonanya bagai embun pagi Hangat peluknya bagai mentari pagi Pandangan kasihnya bagai kupu – kupu di taman asri Bariton suaranya kala menyapaku terpatri di hati Kuingin hidup seribu tahun lagi bersamanaya dengan kasih Namun... Ketika hati perih … rindu mengganggu … asa tergantung diangkasa … seakan hanya angan belaka keraguan akan cintanya mulai menyapa ... Perlahan ... bagai air laut yang mengikis indahnya pantai ... Semakin dalam cinta ... semakin dalam ... abrasi di hati Kemana hendak mencari ... Pada siapa hendak mengadu ... Tuhan sajalah yang tahu ... betapa ingin ke arungi lautan biru Tuk damaikan hati yang sedang merindu Sayang sungguh sayang bidukku menjadi abu Ingin kugapai bintang yang tinggi Apa daya tanganku hangus terbakar matahari Kasih pujaan hati.. Saat ini aku tak tahu membedakan ’kesabaran... kebodohan. ..atau ketidak berdayaan’ Aku ingin bersabar menunggumu ... seperti yang kau mau Tapi kadang aku merasa bodoh bila harus menunggu ... dengan sejuta misteri hidupmu Dan celakanya ... aku tidak berdaya tuk pergi dari hidupmu ... aku terpikat pesonamu Send instant messages to your online friends http://uk.messenger .yahoo.com