salam pelaut Sebelumnya saya mau berterima kasi buat Bang Budiman serta senior2 pelaut lain yg telah memberi saya link tentang loran dan decca. Saya juga ingin men-share kesaksian dan curahan hati saya dan teman2 yg berstatus taruna Swasta yg ber basecamp di pulomas tentang shortcut to ANT-3, ketika simulator dan ujian praprola di STIP,saya satu kelas dengan cadet 30-40 jt itu, yg bermarkas klo ga salah di dekat salah satu terminal di selatan jakarta, ketika simulator secara teori dan praktek mereka plantat plintut dan bilang"saya terlalu tua untuk berpikir, but money can help me to think,money is power frend, you know lah seaman procedure". Ketika ujian negara praprola akhir agustus 2006 saya sekelas dengan mereka,saya mengulang 4 mata kuliah, dan ketika ujian ke dua mereka tidak dikelas lagi alias lulus,saya harus menelan pil pahit alias "mengulang", saya cukup ngiri dengan mereka karna saya harus duduk kuliah,di hajar senior (meskipun ga sering),di pintu bis bergelantungan di jln tol, ngeri...ikut simulator di kampus orang(pdhl di kmps saya ud ada simulator,dikasi cuma2 sama PT. Poseidon Gupita yg skrng membina kampus saya,mungkin kurang sajen jd blm di approve),dan ujian numpang di kampus orang,sertifikat proficiency mahal,kemudian cari tempat prola di tolak sana-sini,lamran gak dipanggil2 mungkin karna saya "almamater coklat",bahkan ada company tanker lokal yg mungkin "mengharamkan" cadet label swasta,baru sampe pos satpam aja uda diusir(setidaknya saya juga putra bangsa),klo saya ga ada link pasti blm prola,lumayan 7bln lbh ngangur plus ujian negara jadi 1th lebih,sudah 5 tahun lbh saya kuliah tapi belum pegang ANT-3 sedih dech.... Sejak pergantian struktur PUKP-3 jkt, kemudian terjadi masalah dlm interen STIP mengenai insiden clearance sheet dan pergantian Ketua STIP, ujian negara lumayan susah,ga bisa "ngebom" lagi, Taruna Aspal itu akhirnya ikut mengulang ujian Pasca Prola yg kedua dengan saya tgl 20 kmrn,lumayan buat ramein kelas,yach lucu juga liat taruna yg botak krn rambut ud gak bisa tumbuh lagi, pake kacamata baca dan harus bawa contekan segudang karna uda ga bisa ngebom lagi. Saya dan teman2 merasakan memang sudah ada perubahan yg lumayan signifikan karna ada beberapa taruna swasta yg sudah 4 kali ujian dan hangus,teman saya sudah 4 orang yg hangus,selama ini blm pernah/jarang saya dengar ada yg hangus, dari kampus lain saya dengar bnyk jg yg hangus juga bahkan tmn saya dari medan sudah ujian 7 kali. Saya dengan teman2 agak risih dengan kalimat "salah satu kampus/sekolah/akademi/oknum swasta", krn kami yakin dikampus kami tidak ada permainan/shortcut senilai 30-40 jt itu. Apakah ketidak adilan itu terjadi dan disebabkan oleh oknum2 kampus swasta saja???
tks for att God Bless ________________________________ From: Ness Benaya <[EMAIL PROTECTED]> To: pelaut@yahoogroups.com Sent: Monday, October 27, 2008 1:48:05 PM Subject: Bls: Balasan: [pelaut] Meluruskan ijasah aspal dari STIP Nah...dari kasus ini apakah GPI bisa dilibatkan untuk kepeduliannya? Thx --- Pada Ming, 26/10/08, Geibys Shg <[EMAIL PROTECTED] co.id> menulis: Dari: Geibys Shg <[EMAIL PROTECTED] co.id> Topik: Balasan: [pelaut] Meluruskan ijasah aspal dari STIP Kepada: [EMAIL PROTECTED] com Tanggal: Minggu, 26 Oktober, 2008, 9:35 AM terima ksh atas infonya bapak tersebut. bapak joni dari medan ya.atau org dari stip ....? kalau bapak sdh tau itu permainan lama,tapi kenapa sampai sekarang permainan lama tsb masih saja berjalan.jaman sekarang jaman modern kenapa sistem jaman dulu itu masih saja berjalan. apa karena bapak-bapak yg duduk sbg pengelola badan diklat, apa lagi stip sebagai tempat seleksinya para pelaut masih saja kebobolan dengan permainan lama tersebut. apa bapak-bapak tsbt harus dimodernisasi dulu biar tdk ada lagi pembobolan ijasah palsu tersebut berjalan. kami cm minta keadailan dari bapak-bapak yg berkompeten, dimana letak keadilan bapak-bapak dengan para taruna yg benar-banar mengikuti masa perkuliahan sampai 4 thn, belum lagi harus menanggung penderitaan selama setahun dalam masa prola.belum lagi pungutan-pungutan selama masa kuliah n masa persiapan ujian dan kalau diperhitungkan lebih dari nilai nominal yg diberikan para taruna palsu tsbt hanya 30 - 40 jt. kalau bapak bilang stip cuma sbgai tempat retraining para taruna,kenapa para pemegang ijasah palsu tsbt bila ditanya lulusan mana mereka selalu menjawab dari stip,kenapa tidak membawa almamater dari sekolah swasta yg bapak sebut tadi. ada satu contoh kasus,dimana ada rekan pelaut kita yg pada tnggal 25 oktober kemarin baru selesai kontrak.dan ybs akan pulang untuk mengikuti progaram taruna palsu tsbt.dan perlu bapak ketahui ybs sdh menggembor-gemborka n masalah ini kepada rekan-rekan pelaut yang ada ditaiwan terutam para rating dan mengajak mereka utk ikut.ibarat kata promosi kali ya..... yg bersangkutan adalah "nur salim" kelahiran bangkalan.yg saat ini hanya menjabat oiler diatas kapal.ybs hanya memegang cert ATTD. bukan nya heboh kata orang dari attd langsung loncat ke ATT-III. kalau bapak-bapak masih ada rasa sepenanggungan sbgi sesama pelaut coba masalah ini diselesaikan sampai tuntan hingga kaki tangannya bisa ketangkap. utk itu kepada bapak kepala stip yg baru.kami minta tlg dibentuk satu tim dari personal bapak utk menangani masalah ini,jangan cm sibuk mau cari jalan apa biar para pelaut tiap tahun harus mengikuti penyegaran dari certifikat-certifik at yg sdh ada. tapi tolong jg masalah ini diperhatikan, karena ini semua untuk menaikan standard pelaut kita diluar negri. kita para pelaut jangan cm saling berdebat,tapi cari dong solusinya bagaimana. ok,thanks all. "jonny.sitinjak" <jonny.sitinjak@ yahoo.com> wrote: Modus operandi ijazah yg dimaksud tmn kita yg kemarin dah lama terjadi.Itu dilaksanakan oknum2 di akademi swasta di jkt sana,dengan membayar sktr 30-40 jt an orang tsbt lgsg trdaftar sbg taruna dan data2&nila&pakain dinas dr org tsbt sudah lgkp dan lgsung bisa mengikuti ujian negara walaupun dia tak pernah ikut duduk dikelas dan dijamin lulus setelah ujian negara pra prola lulus org tsbt prola.setelah prola selesai dia mengikuti mondeling di pusdiklat dan setelah lulus möndeling dia ikut program retraining di STIP JKT selama 3 bulan. dan stlh 3 bulan langsung ujian negara praprola,kl lulus baru dapat ijazah tingkat 3.jadi tak benar ttg ijazah aspal dari STIP sana,soalnya STIP cuma tempat program Retraining yg ditunjuk Pusdiklat hubla,jadi info teman kita kurang benar mengatakan ijazah aspal dari STIP. ________________________________ Dapatkan alamat Email baru Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain! ________________________________ Dapatkan nama yang Anda sukai! Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail. com.