Bravo... 
ini cerita makanan hati kita
Tuhan memang tak terlalu perduli akan jasad
Tapi Dia jauh jauh jau lebih perduli akan HATI kita.
Just believe... that all that we have now are because of GOD
Once again bravo to all of us big seamans family




________________________________
From: "alberto_janu...@yahoo.com" <alberto_janu...@yahoo.com>
To: pelaut@yahoogroups.com
Sent: Thu, February 24, 2011 5:24:22 PM
Subject: Re: [pelaut] Cerita Orang Batak

   
(y)sip:D ‎​/)  (y) sipp :D 
/'  /      (y) sipp :D 
-+'   (___    (y) sipp :D 
_).   (y) sipp :D 
__).  (y) sipp :D 
__).   (y) sipp :D 
___).   (y) sipp :D 
Bagus 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
Teruuusss...! 


-----Original Message----- 
From: "Chipping" <chipping.ham...@yahoo.com> 
Sender: pelaut@yahoogroups.com 
Date: Thu, 24 Feb 2011 23:35:34 
To: <pelaut@yahoogroups.com> 
Reply-To: pelaut@yahoogroups.com 
Subject: [pelaut] Cerita Orang Batak 

Ini cerita orang BATAK yang pesan moralnya bagus juga...Lucu dan 
meringankan stress..saya terkesan dengan cerita seorang teman. 

Buat teman2 yg dilaut selamat bertugas jaga, buat seaman yang didarat selamat 
liburan atau selamat mencari pekerjaan 


Ceritanya begini... 

Semoga Anakku Makin Memble 

"Si Bernard adalah anak sulung dari sebuah keluarga halak hita 
(Batak).Dia bekerja di sebuah perusahaan yang maju pesat, dan karirnya 
pun sangat baik. Setiap bulan dia selalu mengirimkan uang buat 
orangtuanya, dan ini 
dilakukan secara teratur dan rutin. Jumlahnya selalu disesuaikan dengan 
besarnya gaji yang diterima. Kalau dia mendapat insentif, bonus dsb, 
tokoh kita ini akan mengirimkan jumlah yang lebih besar. Dan setiap 
bulan dia 
selalu meminta agar orangtuanya berdoa untuk dia, agar dia selalu dalam 
pemeliharaan Tuhan. 

Hingga pada saat Indonesia diterpa krisis ekonomi 10 tahun lalu, 
perusahaan tempatnya bekerja 

mulai 
kelimpungan dan akhirnya harus 
ditutup. Bernard harus pensiun dini/PHK. Sebagai kompensasi, dia 
menerima uang pesangon cukup besar, jauh lebih besar dari yang diterima 
rutin setiap bulannya. Dan pada kondisi begini pun dia tidak lupa 
mengirimkan sebagian kepada orangtuanya, dan jumlahnya jauh lebih besar 
dari yang kikirimkannya setiap bulan. Dan dia juga menitipkan pesan 
seperti ini "Amang, inang!! Las ma rohamuna manjalo kiriman on. Unang 
lupa hamu manangianghon ahu,ai nunga memble ahu nuaeng." (Ayah, Ibu, 
Semoga hati kalian rela menerima kiriman ini. Jangan lupa mendoakan aku, 
karena saya sekarang sudah MEMBLE) 

Orangtua si Bernard sangat senang mendapat kiriman yang sedemikian 
banyak. Dalam bayangan mereka,anaknya mendapat posisi yang lebih bagus 
dan gaji yang berlipat ganda. Tuhan mendengarkan doa mereka. Ini harus 
disyukuri. Dan mereka pun mengundang para tetangga dan sisolhot 
(kerabat) dan 

mengadakan 
partangiangan (doa) ucapan syukur. Sintua 
(Majelis Gereja) juga diundang. Dalam acara partangiangan tersebut, ortu 
si Bernard mengungkapkan "tema besar" acara partangiangan tersebut. 
Temanya adalah "Mandok mauliate tu Tuhan-ta, ala naung memble do anakhon 
nami si Bernard. Jala asa tatangiangkon ibana, asa lam tu memble na tu 
joloan on". ("Mengucap syukur kepada Tuhan kita, karena anak kami si 
Bernard sudah memble. Doakanlah dia,agar semakin memble di masa yang 
akan datang") Dan demikanlah acara partangiangan tersebut berlangsung, 
mengikuti tema besar yang ditentukan tuan rumah. Mereka berdoa dengan 
khusuk,terlebih orangtuanya, mengucap syukur atas si Bernard yang sudah 
memble saat ini. Dan agar Tuhan memberi berkat yang berkelimpahan, dan 
karunia agar si Bernard semakin memble. 

Demikian singkat cerita, si Bernard dapat penawaran bekerja pada posisi 
yang lebih baik di salah satu perusahaan 
besar 
asing yang tidak 
terkena 
dampak krisis. Dan dia dibayar jauh lebih besar dari yang diterimanya di 
perusahaan yang sebelumnya. Dia mengucap syukur dan berdoa sepenuh hati, 
atas berkat kasih Tuhan. Dan dengan hati berbunga-bunga dia pergi ke 
kantor pos, mengambil pos wesel dan menuliskan pesannya di sana 
"Amang,inang!!Mauliate ma ditangiang muna. Mauliate di Tuhan-ta,ai 
dibege do tangiangta. Horas. Sian anakhon muna: Bernard". (Ayah, Ibu!! 
terima kasih atas doanya.Terima kasih kepada Tuhan karena sudah 
didengarNya doa kita. Salam. Dari anakmu: Bernard".) Dan dia menuliskan 
angka setengah dari gajinya untuk dikirimkan. 

Wesel pos tiba di huta (kampung), di alamat orangtua Bernard. 
Orangtuanya sangat-sangat senang. Lebih senang lagi, setelah membaca 
pesan si Bernard, dan angka kiriman di wesel . "Mauliate ma Tuhan, 
dibege Ho do tangiang nami. Dilehon Ho do pasu-pasu tu anak nami si 
Bernard. Nunga 
lam memble 
be ibana."(Terima 
kasih Tuhan, karena Engkau 
mendengar doa kami. Diberikan olehMu berkat kepada anak kami si Bernard. 
Sudah semakin memble dia.) 

Dan tiba pada akhir tahun, Bernard pulang kampung menemui orangtuanya. 
Setelah melepas rindu,bongkar-bongkar oleh-oleh untuk semua, ibunya 
bertanya." Cerita ma jolo ho anaha, aha ma karejo dohot pangkatmu nuaeng 
amang, ai tung balga kirimanmu tu hami. Tung apala las do rohanami, jala 
dibege Tuhan do tangiang nami, asa lam tu memble-na ho dipasu-pasu 
Tuhan". (Ceritakanlah anakku, apakah kerja dan pangkatmu sekarang nak, 
karena kirimanmu kepada ayah ibu sungguh besar. Kami sangat bahagia, 
Tuhan telah mendengar doa kami, bahwa kamu semakin memble dan diberkati 
Tuhan). Si Bernard mula-mula terdiam, agak kaget, setengah tidak 
mengerti. Kok orangtua saya mendoakan saya agar semakin memble??? 
Setelah diingat-ingat, dia tidak dapat menahan senyumnya. Dan 
sambil 
tertawa 
kecil dia menceritakan 
tempat bekerjanya sekarang jauh lebih 
baik dari yang sebelumnya. Dia tidak mengungkapkan mengenai hal PHK dan 
pesangon yang dia terima. Dan tidak lupa dia mengucapkan terimakasih 
atas doa orangtuanya. Dan dalam kesendiriannya, dia merenungkan semua 
kejadian itu. Orangtuanya mendoakan dia agar semakin memble, pada saat 
dia memble betulan setelah di PHK. Sementara dia berdoa agar Tuhan 
menunjukkan kasihnya berupa tempat pekerjaan baru baginya. Dan dia 
mendapat tempat kerja dan posisi yang lebih bagus, dan dia tidak memble 
lagi. 

Setelah sekian lama merenung, dia mengerti bahwa Tuhan bekerja dengan 
caranya sendiri. Tuhan lebih mendengar doa yang keluar dengan bahasa 
iman, lebih dari bahasa mulut. Dan dia bangkit dari tempat duduknya, 
melipat tangan dan berdoa atas berkat Tuhan yang berkelimpahan, dan atas 
orangtua yang selalu berdoa untuknya. 


" Catatan 
penulis : 
Kisah ini 
adalah kisah sebenarnya, yang 
diceritakan oleh namborunya  si 
Bernard boru Simatupang. Nama disamarkan. 

God bless us 



[Non-text portions of this message have been removed]


 


      

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

1.      Moderator tidak bertanggung jawab atas kebenaran isi dan/atau identitas 
asli pengirim berita.
2.       ATTACHMENT akan dibanned, krmkan ke pelaut-owner atau upload ke FILE.
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/pelaut/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/pelaut/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    pelaut-dig...@yahoogroups.com 
    pelaut-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    pelaut-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke