Anda sopan, kamipun segan. Seorang sopir angkot atau pete-pete yang biasanya tidak banyak 'makan' sekolahpun bisa menempelkan stiker dimaksud yang bisa mencerminkan atau setidaknya mengharapkan agar perilaku itu bisa mereka terima atau mereka lakukan.
Saya yakin, bahkan sangat" yakin bahwa anda 'makanan' anda lebih dari itu. Namun, yang saya sayangkan tutur kata anda tidak mencerminkannya. Yang saya tahu juga, bahwa sebagian pimpinan atau pembuat kebijakan di institusi kita sudah mulai memandang 'miring' atas perilaku korps anak" muda. Saya khawair, pandangan itu akan semakin miring dan miring. Di sisi yang lain, generasi pendahulu kita yang sementara ini 'tersingkir' oleh arus percontohan, cemburu akan keistimewaan yang diberikan kepada korps anak" muda kita dalam proses seleksi dan berpartisipasi dalam KPPN Percontohan. "Apa Kata Dunia ?" Kata Naga Bonar, bila yang muda 'miring' dan yang tua 'terpinggir'kan. Pada gilirannya, organisasi kita pun akan 'miring dan terpinggir'kan. Siap kah kita semua menerima itu ? Janganlah karena emosi, maka perilaku sebagian dari kita menjadi 'miring' yang mengaibatkan semua orang terpinggirkan.. Yang sangat menggembirakan bagi saya, setahu saya, Kantor Pusat sudah mengambil langkah-langkah nyata untuk memberikan penghargaan yang lebih atas perjuangan temman-teman kita di KPPN Percontohan dalam bentuk usulan penambahan penghasilan ke tingkat departemen. Mari sama- sama kita doakan agar usulan tersebut dapat segera direalisasikan. Akhirnya, saya sangat mengharapkan agar Ditjen Perbendaharaan ini menjadi sebuah intitusi yang kuat, modern, dan mempunyai tata kelola yang baik, yang pada gilirannya akan menjadi institusi yang BERWIBAWA, baik di kalangannya masyarakatnya sendiri maupun di kalangan masyarakat luar. Saya juga sangat yakin, hal itu mustahil dapat terwujud tanpa integritas, komitmen moral, dan kerja sama kita semua. Terima kasih. Salam perubahan, Surya Panuntun --- In perbendaharaan-list@yahoogroups.com, "remote_area" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Integritas = menuruti janji-janji pejabat yang bikin aturan, bangsat > tenan. Kita dikondisikan sebagai pegawai dengan integritas teruji > dengan asumsi menurut saja untuk kerja keras, termotivasi walau hanya > dengan janji2 busuk untuk kompensasi / tunjangan yang lebih dari > kantor yang belum percotohan. Orang kerja lebih giat kan karena > penghasilan, bukan hanya karena tuntutan reformasi birokrasi >