Ok, aslm, Dari awal saya melihat, kayaknya konsep pembentukan kppn "permen" ini kurang matang, sehingga persiapannya pun asal-asalan saja. Termasuk sistem seleksinya juga, dari sampel yang saya cermati, hasil seleksi ternyata tidak mencerminkan bahwa yang lulus itu, lebih berkapasitas dan lebih berintegritas daripada yang nggak lulus, karena itu dulu sempat saya "usik" masalah ini. Kalo skrg ini, ada teman dari KPPN "permen" yg kata2nya kayak "preman" gitu, ya nggak usah kaget lah. Semoga tuan "remote" tidak jadi gila gara2 TKT. Saya setuju, kalo ada usulan semua KPPN yang ada, sekarang ini juga dibuat "prima" sehingga tidak ada lagi TKT2 an yang saat ini dituntut mati2an sama teman2 yg di KPPN "permen" itu, yang katanya harus dibedakan dengan KPPN tidak "permen". Sudah, nggak perlu lagi KPPN "permen", semuanya dijadikan "prima". Semua unit DJPBN harus "prima" tidak peduli kanpus, kanwil, juga KPPN harus prima..ma..ma...ma..ma..ma...ma..ma..ma..ti..!!! hik, hik,
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]