Saya angkat topi untuk argument sodara Brawijaya.

Kelemahan bangsa kita yang paling menojol adalah "tidak banyak orang
yang berpola pikir seperti saudara Brawijaya ini."


---Brawijaya <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ah, dari dulu sampai sekarang kalau ngomongin masalah ras pasti kayak
> gini. Orang-orang yg merasa keturunan lalu menitik-beratkan email
orang
> lain hanya pada bagian yg negatif dan berusaha mengalihkan pada
kelompok
> keturunan tionghoa yg melarat. Tidak pernah mau melihat keseluruhan
> isi email. Setelah itu akan ditimpali oleh beberapa yg non-keturunan
yg
> mendukungnya. Nah, orang yg mencoba berterus terang ini akan menjadi
> defensif lalu memunculkan argumen lain yg akan dengan segera ditimpali
> lagi. Sayang sekali topik seperti akan selalu berpola demikian.
>
> Kalau kita bicara masalah persatuan dan kesatuan kita juga akan
> selalu saling memojokan yang lain. Menggunakan satu kalimat atau satu
> paragraf dari email yg masuk untuk membalas dengan argumen lain.
Bosan.....
>
> Biasanya setelah capek atau pembicaraan menjadi panas lalu semua
berusaha
> mencari kambing hitam (demi meredam panasnya diskusi). Tidak pernah
> muncul sikap menerima kekurangan masing-masing. Memang kita
kelihatannya
> tidak akan pernah siap untuk saling bertelanjang rasa. Makanya, ya
sudah lah....
> cukupi saja pembicaraan yang macam begini ini. Percuma....
>
> Biasanya, setelah semua beramai-ramai meredam pembicaraan seperti ini,
> lalu muncul pendapat, lho kenapa masalah yang kritis begini tidak
kita bicarakan
> sebelum gunung es makin membesar? Akhirnya pembicaraan bergulir
lagi.....
> Pasang-surut-pasang-surut, dan hasil diskusipun tidak pernah akan
tuntas.
> Paling hasil yang muncul adalah sikap permusuhan dari satu dua orang
yang
> secara diam-diam disetujui beberapa orang melawan beberapa orang
lainnya
> yg secara diam-diam pula disetujui beberapa orang lain lagi........
>
> Satu hal lagi yang saya keluhan. Saat Orba, kambing hitam paling
favorit bila
> muncul masalah adalah 'bahaya laten PKI'. Saat ini kambing hitam
paling
> favorit adalah Suharto, ABRI dan KKN, tanpa mau memandang aspek lain.
> Kita hampir tidak pernah bercermin diri dan selalu menimpakan
kesalahan
> kepada orang lain atau pihak lain. Kelihatannya kita memang tak akan
pernah
> menjadi dewasa. Sigh..... Terbayang jelas di muka saya, dalam satu
generasi
> ke depan, 3 kambing hitam ini akan tetap laku. Nanti ganti rejim
lagi, lalu
> kambing hitam barupun harus sudah siap. Dan semua orang akan beramai
> mengamini karena takut dituduh sebagai antek rejim lama. Kita tidak
pernah
> berusaha/berani melihat masalah dari dua sisi.... menyedihkan....
>
> Mau contoh? Lihat peristiwa yg baru lalu di Ambon atau Cirebon
misalnya...
> Jawaban paling mudah adalah 'provokasi dari pengikut suharto.'
> Mengesampingkan kemungkinan ini memang tidak bijaksana, namun kita
> tidak pernah berusaha lebih bijaksana lagi untuk mengungkap mengapa
> hal ini dapat terjadi. Jawaban berikutnya yg mudah adalah 'kurangnya
> pendidikan' sehingga gampang dikompori.....dst...dst....
>
>
>
> "SUDIANTO, EVAN" wrote:
>
> > Hmmm... berarti emang susah pantas bahwa Keturunan Cina di Indonesia
> > dijarah, di rampok atau dibunuh menurut saudara Hadeer.  Ini
kesimpulan saya
> > sichh dari membaca tulisan anda....
> >         "Tapi ada sikap yang sekiranya mau mereka merubah seperti
: lebih
> > > bermasyarakat, jika kaya raya dapat lebih banyak memberi bantuan
ke
> > > orang - orang disekitar mereka....jika pintar, ajarilah orang -
orang
> > > yang tidak pintar...dll." (dikutip dari tulisan saudara Hadeer)
> > >
> >         Saya cuma berpikir apabila utk yg bukan keturunan Cina yg
tidak
> > melaksanakan saran Bung Hadeer itu nasibnya bgm???
> >
> >         Sudah nasib-nya kali yachhh keturunan cina harus dijarah dan
> > dibantai???
> >         ataukah sudah sewajarnya keturunan Cina di Indonesia
dibunuh???
> >         apa mungkin karena mereka keturunan Cina, mereka bukan
manusia tapi
> > hanya binatang ????
> >         Saya kira Bung Hadeer punya jawaban yg tepat!!!!!
> >
> > > ----------
> > > From:         Hadeer[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> > > Reply To:     Indonesian Students in the US
> > > Sent:         Saturday, January 23, 1999 3:15 AM
> > > To:   [EMAIL PROTECTED]
> > > Subject:      Saudaraku Cina
> > >
> > > Tidak ada niat untuk bersikap keras kepada keturunan cina.
> > >
> > > Saya juga ada punya teman baik yang datang dari keturunan cina.
Mereka
> > > selayaknya orang kebanyakan dalam bergaul, biasa-biasa saja.
> > >
> > > Tidak di dapat disangkal para keturunan cina adalah orang -
orang yang
> > > mempunyai keuletan yang tinggi dalam belajar dan
berusaha/bekerja. Tidak
> > >
> > > salah kalau mereka banyak yang sukses dan kaya raya.
> > >
> > >
> > > Saya yakin MUSTAHIL seorang Cina akan dijarah dan dirampok
tokonya,
> > > usahanya, atau rumahnya...jika mereka mau bermasyarakat dan
membantu
> > > orang sekitarnya. PASTI orang sekitarnya akan melindungi para
warga
> > > Cina.
> > >
> > > Sekedar harapan saya ...... :-)
> > >
> > > Smile
> > >
> > > Hadeer wrote:
> > >
> > > > Pertanyaan yang sama bisa di juga ditanyakan kepada  para calon
> > > > mahasiswa keturunan yang anda bela....
> > > > Kalau memang kaya raya...kenapa nggak sekolah ke sekolah di luar
> > > > negeri....di negeri Cina misalnya....
> > > >
> > > > Kenapa sekarang baru mau coba masuk ke sekolah
negeri....selama ini
> > > > kemana saja di dalam masyarakat.....huh.....blak-blakan
saja.....
> > > >
> > >
>
> --
>                \\\|///
>              \\  - -  //
>               (  @ @  )
> ------------oOOo-(_)-oOOo-----------
> FNU Brawijaya
> Dept of Civil Engineering
> Rensselaer Polytechnic Institute
> mailto:[EMAIL PROTECTED]
> --------------------Oooo------------
>            oooO     (   )
>           (   )      ) /
>            \ (      (_/
>             \_)
>

_________________________________________________________
DO YOU YAHOO!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com

Reply via email to