Dear teman2 sekalian,
Selang berapa hari ini saya tidak melihat sedikitpun ada tanda2 penyusutan
interest dalam soal pelepasan Tim-Tim. Sepertinya kita-kita ini sangat menaruh
perhatian yang mendalam terhadap "adik terbungsu" tersebut.  Apa yang
sebenarnya kita bincangkan  ? Seberapa banyakkah pengetahuan kita tentang Tim-
Tim ? Kalau ternyata banyak diantara kita yang berpijak pada buku sejarah di
SMA dulu, saya mohon anda -anda coba mancari resource yang lebih akurat di
luaran atau via teman2 aktivis East Timor di Amerika ini. Tidak enak dan
sangat menyedihkan kalau kita ikut-ikutan ribut tentang hal ini tanpa
mengetahui "recent" updates sejarah INdonesia yang nota bene bakalan terus
diupdate sampai era ORBA benar-benar tuntas dan dibakar sampai tinggal debu
semata.
East Timor Action Network (ETAN) adalah organisasi universal yang selama ini
memperjuangkan kemerdekaan Timor-Timur secara otonomi. Saya punya rekaman
seminar  saat Alan Nairn, wartawan NY Times, memberikan seminar dan kesaksian
tentang apa yang ia hadapi di Tim-Tim saat itu. Mr Alan Nairn memberikan
fakta2 yang cukup mendalam tentang kejadian yang terjadi di Timor dan
sebaiknya kita memang bercermin kepada fakta2 ini. Sangatlah benar bila kita
menyatakan bahwa knowledge is a powerful thing .... tanpa knowledge, mana bisa
kita bekoar seenaknya saja.
Mengenai tanggapan pribadi saya tentang pelepasan Tim-Tim .. saya anggap ini
adalah wajar-wajar saja. Saya yakin rakyat Tim-Tim akan selalu dekat dengan
rakyat Indonesia anyways, kalau itu yang kita namakan persaudaraan
(berdasarkan kepada pernyataan dan penggunaan kata ini oleh rekan2 milis) dan
bukan pemerintahan. Sama seperti Iran-Iraq, Israel-Palestina, India-Pakistan,
Indonesia dan Timor2 bukanlah musuh dalam hal kerakyatan tapi musuh dalam hal
pemerintahan. Rakyat Timor sudah cukup gerah dengan tekanan non-stop militer
dari Indonesia dalam 2 dekade ini (now, i'm wondering what Aceh and Irian
might feel.) Pemerkosaan ekonomi pun tidak pernah selesai di adakan di sana.
Sejak Tim-Tim di masukkan ke perserikatan kita, pemerintah memaki Timor2
sebagai lahan transmigrasi dan membiarkan kita main2 seenaknya di halaman
orang (orang laen pe kintal -- bahasa Menadonya- RED.) Apakah ini yang kita
sebut "adik bungsu" Indonesia ? Kecurigaan tidak pernah hilang dari antara
kedua bangsa (Indonesia-Timor), suara2 sumbang selalu terdengar sejak turunnya
"silencer #1" Suharto berhubung infromasi dari ABRI banyak yang dibocorkan
oleh aktivis2 dan wartawan2 luar negeri. Ingatlah bahwa militer kita
mengetahui terlalu banyak informasi tentang kita (inilah sebab dan akibat
dwifungsi ABRI -- terlalu banyak campur tangan di pemerintahan dan ini pula
lah sebabnya ABRI selalu minta jatah di MPR) yang tidak mau di bagi2 dan
dididikan berhubung mereka menganggap remeh intelegensia kaum awam.  Marilah
kita semua menyerahkan kepercayaan kita kepada referendum yang telah diberikan
kembali kepada rakyat Timor-Timur. Indonesia stop bicara, Portugis dan
Australia tutup mulut ini giliran Timor-Timor yang bicara. None of those three
has what Tim -Tim wants. Biarkan mereka bicara, dan biarlah kita diam sejenak
dan mendengarkan apa yang mereka ingin katakan. --- sekian dulu

MERDEKA
Donald

PS: Kalau ada yang mau kopian dari ETAN kaset yang saya 'refer' diatas, bisa
hubungi saya ... i can send you the tape.

Kirim email ke