Prawiro selama menikah hobinya mukulin si dhora. Dhora yang dari kampung
inipun tidak disekolahin agar tetap bisa dibohongi Prawiro. Akhirnya
Dhora tidak tahan dan memberi waktu kepada Prawiro untuk berubah. Kata
Dhora: "kalau kangmas selalu memperlakukan aku dengan kejam, ceraikan
saja daku biar kuurus diriku sendiri". Prawiro yang berjiwa plin-plan
inipun bingung: cerai dan melepas tanggung jawab atau bertobat untuk
tidak berlaku kejam dan benar-benar memperlakukan dhora sebagai istri.
Dhora-dhora yang lainpun menunggu, apakah para prawiro ini akan mau
bertindak adil atau tidak. Kalau tetap begini, mana tahan!!!

Nasrullah Idris wrote:
>
> Seorang wanita bernama Dhora Fransisca berkata kepada suaminya bernama
> Suharjono Prawiro,
>         "Loe boleh memiliki saya. Selama itu pula loe harus tetap memberi
> makanan dan memberi kebebasan kepada gua"
>         "Oke deh. Lalu ?", tanya si suami
>         "Setelah lima atau sepuluh tahun kemudian, gua boleh kan memutuskan,
> apakah cerai atau tetap sebagai istri loe?
>         "Ha ????? Kenapa nggak sekarang saja kita bercerai?????"
>
> ===============================

Kirim email ke