Nasrudin berbincang-bincang dengan hakim kota. Hakim kota,
seperti umumnya cendekiawan masa itu, sering berpikir
hanya dari
satu sisi saja. Hakim memulai,
"Seandainya saja, setiap orang mau mematuhi hukum dan
etika, ..."
Nasrudin menukas, "Bukan manusia yang harus mematuhi
hukum,
tetapi justru hukum lah yang harus disesuaikan dengan
kemanusiaan."
Hakim mencoba bertaktik, "Tapi coba kita lihat
cendekiawan seperti
Anda. Kalau Anda memiliki pilihan: kekayaan atau
kebijaksanaan,
mana yang akan dipilih?"
Nasrudin menjawab seketika, "Tentu, saya memilih
kekayaan."
Hakim membalas sinis, "Memalukan. Anda adalah cendekiawan
yang diakui masyarakat. Dan Anda memilih kekayaan daripada
kebijaksanaan?"
Nasrudin balik bertanya, "Kalau pilihan Anda sendiri?"
Hakim menjawab tegas, "Tentu, saya memilih kebijaksanaan."
Dan Nasrudin menutup, "Terbukti, semua orang memilih untuk
memperoleh apa yang belum dimilikinya."
_________________________________________________________
DO YOU YAHOO!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com