Kepada rekan-rekan yang merayakan Hari Raya Natal,
Selamat Natal. Kepada rekan-rekan yang melaksanakan Ibadah Puasa,
saya ucapkan Selamat Berpuasa. Kepada semua, Selamat Tahun Baru 1998.

Dengan ini juga, saya ingin meminta maaf atas segala "perkataan"
dan perbuatan yang mungkin telah menyakiti hati rekan-rekan permias@
semuanya. Terutama kepada Bung Nas, yang telah saya "tunding" sebagai
orang lain. Karena itu sekalian saya forwardkan surat yang pernah
saya kirimkan kepada bung nas, yang belum pernah dibalas. Balas donk,
kalau dikirimin surat, kan cape nulisnya, iya tau deh yang di Bandung

juga bagi rekan-rekan Indonesia di Norwich, VMI, Citadel, Indokids/Freeport
Program. Have fun dan jangan banyak buat dosa.... :)
(Woi....jemput gua di Burlington Airport donk, tanggal 9)

Selamat 1998 Natal dan Tahun Baru 1999



Andrew Pattiwael
The Military College of Vermont
Norwich University Corps of Cadets



---------- Forwarded message ----------
Date: Tue, 15 Dec 1998 18:09:41 -0500 (EST)
From: Andrew G Pattiwael <[EMAIL PROTECTED]>
To: Nasrullah Idris <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: Andrew G Pattiwael <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Nasrullah Indriyono?

Bung Nas,

Apakah anda empunya nama ini? Saya jadi bingung sendiri
yang Bung Nas saya kenal mana ,sama Nas yang lain
Maaf, saya bukan mau menyudutkan anda, hanya saja saya kurang
yakin kok ada dua yang memakai nama Nasrullah .
Melihat percakapan yang beredar di permias@, saya kira
anda perlu menjernihkan keadaan.

Sekarang saya juga ingin bertanya, mengapa banyak isi-isi
dari email anda ini sedang berusaha menyudutkan seseorang?
(yang membuat saya bertanya-tanya, apakah saya yang dimaksud
dengan seseorang itu).
Kalau memang saya telah menyinggung perasaan anda,
tolong katakan kepada saya, dan saya akan meminta maaf sebagai
seorang gentleman.
Selain itu ada baiknya kalau kita bisa menyelesaikan persoalan
secara pribadi, tanpa menyinggungnya di dalam milis, yang
hanya akan menambah perdebatan panjang tanpa kesudahan.

Oh ya...mengenai "seseorang di Washington" itu, ini lagi yang
menambah rumit persoalan. Saya jadi merasa ada seseorang
rekan yang berusaha menusuk dari belakang. Kalau memang
benar, berarti benar hubungan Abri disini sudah retak.

Bung Nas tidak usah kuatir, tidak ada maksud apa-apa
dari kegiatan saya di permias@ ini. Saya tidak berusaha
menunggang kepentingan suatu kelompok di permias@.

Saya hanyalah seorang pelajar yang ingin suaranya didengar,
walau mungkin tidak bisa didengar oleh para birokrat2 di Jakarta,
setidaknya saya pernah bertukar pikiran dengan para calon-calon
yang mungkin akan menjadi birokrat di masa mendatang.

Kalau gitu saya akan jabarkan isi hati perjuangan saya,
kalau lain kali ada seseorang yang memakai nama saya
tapi berbeda dengan isi hati perjuangan yang pernah saya katakan
kepada anda, maka anda tau kalau yang itu bunglon dan gombal.

pada dasarnya, saya ingin memperjuangkan,
kembalinya ABRI ke jalur yang semula sudah ditetapkan oleh UUD 45,
Rujuk nasional antara umat kristen dan islam, menghilangkan pandangan
yang menyangka kristen adalah Moerdani dan Suharto. menghilangkan
perasaan rasialis thd keturunan dan perasaan sentiment thd muslim,
terutama setelah kejadian mei lalu. memberikan penjelasan ttg
program Freeport Indonesia di Irian, terutama karena saya juga adalah
warga kelahiran tembagapura. Meminta agar PGI/KWI dikembalikan
lagi ke jalur rohani, bukan politik. Meminta pembubaran organisasi
CSIS dan semua organisasi think tank yang kelihatan mempunyai motif
politik negatif. memberikan dukungan thd rekan-rekan pelajar
seangkatan saya yaitu angkatan 98 terutama di amerika sini.
Menjaga agar permias@ tetap seimbang dan bersatu.
dan terakhir, saya ingin Indonesia kembali makmur dan sentosa,
dengan demokrasi yang murni sesuai dengan cita-cita bangsa kita.


mari coba kita jernihkan persoalan ini.



Andrew Pattiwael
The Military College of Vermont
Norwich University Corps of Cadets

Kirim email ke