Wah.....saya mau menanggapi komentar mas Saeful:

Kalau kehendak umumnya nya cuma mewakili yang Islam saja namanya bukan
demokrasi dong, mas Saeful! Ingat Bhinneka Tunggal Ika?

Lagipula yang namanya "Negara Islam" tersebut sulit sekali untuk
dicampur adukkan dengan "Demokrasi" karena demokrasi adalah azas
Mob-Rule dimana rakyat yang menentukan arah jalannya suatu negara. Di
sisi lain, prinsip kenegaraan untuk sebuah Negara Islam semuanya telah
diatur dalam Al Quran (yang menurut NII adalah hukum absolut).

Ada bisa lihat perbedaannya? perbedaan antara Negara Islam dan Demokrasi
itu besar sekali, bukan?

Apparently there is a little conflict in Your reasoning; Islam is never
compatible with democracy. (democracy, again, is based on a mob-rule
ideology, while the Great Al Quran is based on the Word of God,
therefore: absolute).

You just can't mix oil with water, my friend!  :)
You just can't mix absolutism with mob-rule. :)
You have to choose either one
BUT NOT both of them at the same time
(unless there is a miracle happening!)


O iya..

Kalau maksud Anda kehendak mayoritas yang Islam saja ya berarti yang
boleh tinggal di negara tersebut hanya yang setuju dengan Islam. Jadi
semua warga negara akan diwajibkan untuk setuju dengan aturan Islam?
(yang pada akhirnya merupakan pemaksaan suatu prinsip kepercayaan satu
golongan kepada golongan lain?....) wah, kacau sekali dong ya?

Begitukah ide Anda untuk Nusantara?
Bagaimana kita bisa hidup damai bersama2 dengan penganut agama lain?

Coba pikirkan kembali ttg. Demokrasi dan Negara Islam absolute.

Peace.

INDI






Rachman, Saeful (Exchange - PTI) wrote:

> Mau NII atau "NII" atau apalah namanya kalau kehendak mayoritas rakyat
>
> Indonesia kenapa tidak ?
>
> itu kan namya Demokrasi ?
>  Ya engak ?
>
>         ----------
>         From:  Hadeer[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
>         Sent:  Thursday, December 31, 1998 10:16 AM
>         To:  [EMAIL PROTECTED]
>         Subject:  Re: NII-phobic? Yes, I am.
>
>         Oh yaa...kalau NII nya kaya' yang Bang Indi tulis ya
> kemungkinan
> besar ini NII yang salah dan saya juga sudah dengar...NII yang salah
> ini
> nggak akan mungkin menjadi besar .... NII yang salah ini pasti hancur
> dengan
> sendirinya....
>
>         Yang saya maksud dalam tulisan saya sebelumnya adalah "NII"
> (code
> uncode) .... atau apalah namanya....
>
>         Wassalam
>
>         ----------
>         > From: Indi Soemardjan <[EMAIL PROTECTED]>
>         > To: [EMAIL PROTECTED]
>         > Subject: NII-phobic? Yes, I am.
>         > Date: 31 Desember 1998 7:43
>         >
>         > I just wished everybody would pay close attention to their
> political
>         > goals.
>         > I guess you have not heard much about them, ey?
>         >
>         > I just talked to several of my friends and they have felt
> the same
> way
>         > about NII's absolutism. One of them even resigned in 1991
> after
> being
>         > told to steal money from his own parents (even his parents
> are
> regarded
>         > by NII as Kafir, and they also approved stealing from
> kafir). When
> he
>         > left the group, the NII leaders even called him a Murtad and
>
> threatened
>         > to kill him (because the Tafsir said so).
>         >
>         > You need to understand my point about their secrecy and
> their
> plans to
>         > create a new absolute nation under the Tafsir.
>         >
>         > Oh, one more thing: You cannot call me Islamphobic but you
> can
> call me
>         > NII-phobic.
>         >
>         > Let me know what you think of this matter.
>         >
>         >
>         > Indi



--
Indi

Visit my world: http://pagina.de/indradi

Kirim email ke