>     Netters sekalian,
>
>     SEBAGAI pemilih anda tentu harus pandai-pandai menjatuhkan pilihan
> pada hari pencoblosan nanti. Jangan mudah tergoda oleh nama besar tokoh
> parpol. Jangan pula mudah terkecoh oleh janji muluk-muluk para politikus
> yang disampaikan lewat media cetak dan elektronik. Anda harus jeli.
> Benar-benar jeli, cermat dan akurat menentukan pilihan. Apalagi pilihan
> begitu banyaknya. Dari segi asas saja, ada yang berasas Islam (10 parpol)
> dan ada pula yang berasas Pancasila (34 parpol) atau campuran (4 parpol).
>     Begitu banyak partai politik. Beragam janji manis pasti dilontarkan.
> Parpol-parpol tersebut berlomba-lomba men-declare bahwa partai  merekalah
> yang paling sesuai bagi rakyat Indonesia, membawa aspirasi ummat dan
> paling demokratis atau paling reformis. Anda yang ingin menjadi pemilih
> yang cerdas dan kritis sebelum  memutuskan untuk memilih Parpol maka
> perlulah anda menetapkan berbagai kriteria. Kriteria yang anda pertanyakan
> untuk diri anda dan harus anda teliti benar-benar. Kalau perlu telepon
> Kantor Pusat Parpol yang bersangkutan, dan tegaskan pilihan anda seusai
> menelepon itu. (Mengenai nomor telepon seluruh Parpol, silahkan japri saya
> dan pada subject tuliskan : Telepon Parpol). Kriteria yang perlu anda
> pertanyakan :
>
>     PERTAMA, apakah pimpinan PARPOL tersebut memperjuangkan visi politik
> yang menyejukkan, toleran terhadap kemajemukan (tidak perduli apakah
> parpol itu berasas Islam atau tidak), mawas diri, punya jaminan tegas
> bahwa mereka akan menghargai HAM, tidak mendukung diskriminasi apapun dan
> tidak menyinggung perasaan mayoritas pemilih selama berkampanye ? Kalau
> ini dilakukan maka dukung Parpol pilihan anda itu dan ajak semua teman,
> keluarga dan kolega anda untuk memilih Parpol tersebut.
>
>     KEDUA,  apakah pimpinan PARPOL tersebut hanya bereaksi apabila ada
> kasus atau kejadian yang menginjak-injak dan merampas HAM atau
> kelompoknya sendiri tetapi tidak melakukan hal yang sama atau melakukan
> protes keras bila kelompok di luar Parpol tersebut atau Parpol lain
> diperlakukan semena-mena oleh pendukung Parpol itu ? Kalau hal ini
> dilakukan maka jangan pilih parpol itu karena jelas mereka adalah
> orang-orang yang egois, hipokrit, curang dan mau menang sendiri.
>
>     KETIGA, apakah PARPOL tersebut memperjuangkan kebenaran, keadilan dan
> kemaslahatan untuk seluruh rakyat negeri ini tanpa membedakan atau
> mengistimewakan golongan etnis, kelompok, ras dan status sosial ekonomi
> tertentu dan mempunyai konsep yang tegas, tegas dan transparan mengatasi
> krisis ekonomi nasional atau tidak ?
>
>     KEEMPAT, apakah PARPOL tersebut memperjuangkan konsep meritokrasi
> yakni kebijakan yang memberikan penghargaan dan fasilitas kepada
> warganegara yang telah membuktikan dirinya secara obyektif layak dan
> teruji serta memiliki referensi terbaik untuk mendapatkannya serta
> meninggalkan referensi berdasarkan suku, golongan, kelompok etnis dalam
> menentukan pilihan terbaiknya ?  Jangan sampai kita membuka peluang
> terciptanya praktek apartheid, rasialisme dan diskriminasi dalam
> menentukan anak bangsa terbaik yang layak menduduki jabatan tertentu di
> pemerintahan nasional maupun daerah.
>
>     KELIMA, apakah PARPOL tersebut benar-benar memperjuangkan demokrasi
> atau tidak ? Benar-benar membela demokrasi sejati atau cuma demokrasi
> label ? Yang dimaksud dengan demokrasi sejati dan tanpa embel-embel
> (demokrasi terpimpin, demokrasi sosialis, demokrasi Pancasila, demokrasi
> agama, dan sebagainya) itu adalah demokrasi yang mengedepankan prinsip
> kesetaraan hak dan kewajiban antar warganegara tanpa diskriminasi dan
> pembedaan berdasarkan asal-usul kelompok, etnis atau golongan.
>
>     KEENAM, apakah parpol tersebut benar-benar memperjuangkan kepentingan
> mayoritas bangsa Indonesia yaitu orang-orang miskin dan tertindas baik
> dalam kata-kata maupun praktek ? Apakah mereka tulus mengadakan pengobatan
> gratis, membagikan sembako selama kampanye dan melakukan apapun untuk si
> miskin ? Atau semua itu dilakukan hanya untuk kepentingan sesaat dan
> situasional untuk menarik pemilih. Atau dengan kata lain mereka
> melakukannya untuk menyogok pemilih serta melakukan money-politics ?
>
>     ENAM kriteria inilah yang harus kita ajukan kepada para aktivis,
> pimpinan maupun simpatisan partai politik yang hendak kita pilih.
> Bagaimana kalau tidak ada parpol yang memenuhi kriteria itu ? Tetap
> gunakan hak pilih anda dengan memilih partai politik jangan sampai Golput
> karena bisa-bisa suara Golput anda dimanipulasi oleh partai politik
> tertentu sebagaimana pernah terjadi pada beberapa Pemilu sebelum ini.
> Pilih partai yang minimal ada satu kriteria yang mereka paling mendekati
> baik dalam teori maupun praktek. Tetapi bagaimana pula kalau semua parpol
> ternyata memenuhi kriteria tersebut ? Kalau begitu pilih parpol yang
> paling kelihatan karya-nyatanya di masyarakat serta membuktikan bahwa
> unsur pimpinannya benar-benar mempraktekkan keenam kriteria tersebut.
>
>     Kita berharap bahwa atas dasar panduan inilah maka kita bisa memilih
> Parpol yang paling benar agar negeri kita dapat menjadi negeri yang
> benar-benar demokratis, damai dan penuh persaudaraan. Sebuah negeri dimana
> konflik bisa saja terjadi namun tanpa pertumpahan darah. Sebuah negeri
> yang dalam bahasa agama adalah negeri yang Baldatun Thoyibatun Warobbun
> Ghofur. Selamat mengikuti PEMILU 1999, pilihan Anda semua bakal menentukan
> perjalanan bangsa ini.
>
>
>
>

Kirim email ke