Wah, kalau daging tikus sudah terbukti berprotein tinggi.

Sedangkan untuk kecoa, ternyata mereka mempunyai enzim khusus yang menyebabkan
mereka mampu mencerna berbagai kotoran tanpa tererang penyakit.

Mungkin di masa depan ditemukan rekayasa genetika untukmengembangkan enzim
kecoa ini sehingga dapat dicangkok ke susunan gen ternak lain, sehingga muncul
berbagai ternak varietas baru yang dapat hidup hanya diberi kotoran. Yah,
hitung-hitung termasuk proses daur ulang....:)

Demikian juga dengan rayap. Rayap mengandung protein yang sangat tinggi
sekali. Ingat rempeyek laron di Jawa? Lagipula rayap mempunyai enzim yang
dapat mencerna kayu. Kembali ke rekayasa genetika: kalau enzim itu bisa di
kembangkan untuk memberi kemampuan ternak lain untuk mencerna kayu, maka
banyak kursi kayu dan lemari kayu bekas yang bisa didaur ulang secara lebih
tepat guna.

Rgds,

Alexander Lumbantobing

Kirim email ke