Setelah meributkan tentang premanisme PDI Perjuangan, ada komentar dengan
berita ini?

Salam,
Erwin

---------------------------------------------------------------------------

ANGGOTA PEMUDA PANCASILA TERSANGKA INSIDEN PURBALINGGA

        PURBALINGGA (SiaR, 7/4/99) Sinyalemen Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama
(NU)
Abdurrahman Wahid (Gus Dur) bahwa Partai Golkar merekayasa insiden
Purbalingga ternyata benar. Tiga dari 19 orang yang diperiksa Polres
Purbalingga resmi dinyatakan sebagai tersangka, Senin (6/4) dan ketiganya
ternyata merupakan anggota Pemuda Pancasila (PP) yang berafiliasi pada
Partai Golkar.

        Sementara itu, ke-16 orang terperiksa lainnya segera dibebaskan,
karena tak
cukup bukti untuk ditahan. Ketiga tersangka berinisial Armn, Amn, dan Ers
yang warga Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga ketika diperiksa
mula-mula ngotot mengaku sebagai anggota PDI Perjuangan. Tapi mereka tak
dapat menunjukkan kartu tanda anggota (KTA) PDI Perjuangan-nya, dan setelah
diinterograsi intensif oleh penyidik, akhirnya terungkap ketiganya merupakan
anggota PP. Hal ini dapat dibuktikan dari KTA yang mereka miliki.

        Tertangkapnya ketiga anggota PP dalam insiden Purbalingga yang kini
resmi
sebagai tersangka dibenarkan Kadispen Polri Brigjen (Pol) Drs Togar
Sianipar. Menurut Sianipar, ketiga tersangka sedang diperiksa intensif guna
mencari kemungkinan adanya jaringan yang membiayai aktivitas mereka untuk
melakukan kerusuhan-kerusuhan di berbagai daerah di Indonesia seperti selama
ini. Ketiganya, lanjut Sianipar, telah mengaku sebagai anggota PP.

        Sianipar bahkan secara terbuka meminta Partai Golkar untuk mawas
diri dalam
melaksanakan aktivitasnya dan menjaga perasaan warga masyarakat. Menurutnya
pemberitahuan untuk acara di Purbalingga adalah silaturrahmi dengan anggota,
tapi secara faktual kegiatan itu telah mengarah seperti kampanye yang
mestinya belum waktunya untuk dilakukan.

        "Kalau silaturahmi, ya silaturahmi. Jangan malah seperti kampanye,"
katanya.

        Sementara itu, Ketua Umum PP Yoris Raweyai yang diminta
konfirmasinya
mengenai tertangkapnya tiga anggota PP sebagai tersangka insiden Purbalingga
menyatakan ketidak-yakinannya terhadap berita itu. Ia malah balik menuding
wartawan sebagai penyebar berita tak benar.

        "Saya tidak yakin, mungkin ini semua karangan wartawan saja, karena
wartawan itu provokator," ucap Yoris dengan nada tinggi.

        Keterlibatan atau rekayasa Partai Golkar dalam insiden di
Purbalingga,
mula-mula diungkap Gus Dur setelah kyai tersebut mengaku menerima "bocoran"
dari kader Golkar sendiri. Gus Dur makin yakin bahwa bocoran itu benar
setelah terjadinya insiden Pekalongan, Minggu (4/4)  antara massa yang
"berkaos" PPP dengan massa PKB yang akan mengikuti pengajian akbar dengan
pembicara Gus Dur sendiri.

        Menurut Gus Dur dari antara massa yang "berkaos" PPP yang tertangkap
ternyata beberapa diantaranya memiliki KTA rangkap, PPP dan juga Golkar.
Ketika diinterograsi, mereka mengaku diberi sejumlah uang oleh orang-orang
tertentu untuk mengacaukan acara pengajian PKB.

        PDI Perjuangan sendiri melalui Tim Pembela Demokrasi Indonesia
(TPDI),
Senin (5/4) telah mensomasi Partai Golkar yang dinilai telah melanggar asas
praduga tak bersalah dengan langsung menuduh PDI Perjuangan sebagai pelaku
yang bertanggungjawab atas terjadinya insiden Purbalingga. TPDI menuntut
Partai Golkar agar dalam dua kali 24 jam mencabut tuduhan kepada Ketua Umum
PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan PDI Perjuangan.

        Dan seperti dilaporkan dari Purbalingga, para provokator insiden
Purbalingga yang tertangkap itu adalah anggota PP. Ormas pemuda yang
berafiliasi
kepada Golkar ini disinyalir merupakan operator dan provokator berbagai
kerusuhan di berbagai tempat di Indonesia seperti Ambon dan lain-lain.
Tujuan
mereka tentu saja untuk memenangkan kelompok status quo.***

----------
SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html

Kirim email ke