Ini sebuah topik yang menjadi persoalan dasar bangsa kita, jika saja kita mau membahasnya dengan serius. Karena pada dasarnya, perilaku kekerasan yang tengah merundung bangsa dan negara kita sudah ditanamkan sejak bayi hingga ke liang kubur melalui perilaku dan tindak tanduk kita sehari-hari.

Saya mengharapkan dan menyarankan jika teman-teman di milis ini mau sharing pengalaman pribadi tentang hubungan orang tua dan anak dari sejak kecil hingga dewasa. Untuk itu rekan milis ini perlu membuat semacam virtual discussion yang ada moderatornya dan ada orang yang bersedia merekamnya dan membuat kesimpulannya. Kemudian ada juga yang mulai melemparkan pertanyaan dasarnya sebagai triger.

Saya mengharapkan kesediaan rekan-rekan untuk berbagi pengalaman dan pandangan tentang perilaku hubungan antar individu dalam budaya kita di Indonesia. Pasti teman-teman yang pernah tinggal di luar negeri dan berkuliah di sana amat paham bagaimana orang tua bersikap terhadap anak. Ini sangat menarik untuk diceritakan. Bandingkan saja bagaimana sikap orang tua kita terhadap perilaku anak sehari-hari dibanding perilaku orang di negara maju.

Salam
Adri Amiruddin
[EMAIL PROTECTED]

----------
From: Hadeer <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Tawuran Tak Bisa Diatasi Dengan Pembinaan Individual
Date: 09 April 1999 8:52

Dari sudut moral :

Tawuran disebabkan karena para orang tua dalam mencari rejeki untuk anak dan istrinya mendapatkan rejeki dari sumber - sumber yang tidak halal (haram).

Hasil pendapatan yang haram tersebut, dibelikan susu dan makanan bagi anak dan istrinya. Anak yang tumbuh adalah anak yang didalam darah dan daging mengalir bibit - bibit kejahatan, kegelapan hati, kegelapan berpikir, hati yang penuh kedengkian, hati yang panas jika melihat kebaikan berlaku di bumi, hati yang gembira jika terjadi kerusakan dibumi, dan kebusukan - kebusukan yang lain.

Kasihan anak- anak tersebut....korban dari kebobrokan sistem dan moral.............


Hadeer


Kirim email ke