PERMISI.. LEWAT JALUR UMUM...

'cer.. mana loe.. ditungguin lagi ama laki gue maen catur..

ntep

-----Original Message-----
From: Blucer Rajagukguk <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Tuesday, April 13, 1999 12:51 AM
Subject: Re: supersemar dikalahkan oleh semar


>Menarik juga kalau kualat yang dimaksud adalah menjadi Presiden selama
>32 tahun dan kemudian disuruh mundur dari jabatan tanpa lanjutan
>'kualat' yang berarti. Jika ditawarkan kepada umum tentu banyak yang
>bersedia menerima 'kualat' sekualitas ini :).
>peace.
>
>Indi Soemardjan wrote:
>>
>> Terima kasih atas komentarnya...eyang Troy!
>>
>> Anda betul sekali!
>> Dunia pewayangan Jawa itu jangan dianggap main-main. Kebudayaan
>> wayang Jawa itu memang kaya dengan filosofi moral yang amat unggul!
>>
>> Soeharto tentunya memang sudah 100% kualat karena
>> dengan angkuhnya berani mengangkat dirinya sendiri sebagai makhluk yang
>> lebih kuat dari Semar yang Maha Bijaksana itu.
>>
>> Rupanya Sang Supersemar telah dikalahkan oleh Semar yang asli (yang
>> merupakan
>> penjelmaan 'wong cilik' alias mahasiswa/rakyat). Apa mungkin Sang
>> Supersemar itu
>> seorang Buto Ijo yang ditakutkan masyarakat?
>> Saya sendiri ndak tahu persis, tapi lha wong sudah telanjur kualat ya
>> beginilah nasib Soeharto...
>>
>> Indi
>>
>> . Brawijaya wrote:
>>
>> > Tulisan yang sangat lengkap dan menyeluruh dari Mbah-nya Indi.
>> > Sebagai cucu anda harus bangga nih.... Selamat...selamat. Sudah
>> > lama saya tidak dapat menikmati tulisan seperti ini.
>> >
>> > Untuk tambahan, tokoh pewayangan Semar yang hanyalah seorang
>> > punakawan (pembantu), dalam ujud lain adalah seorang dewa yang
>> > maha sakti, bahkan mengungguli Batara Guru (bos-nya para dewa).
>> >
>> > Sangat menarik karena yang dapat ikut mengangkat seorang pemimpin
>> > adalah para wong cilik a.l. pembantu ini. Sekaligus wong cilik
>> > pula yang dapat menjungkir-balikkan kursi sang pemimpin.
>> >
>> > Pak harto harus bersyukur karena yg menjungkirbalikkan kursinya
>> > adalah para mahasiswa yang notabene wong cilik yang sudah agak
>> > gede. Kalau bener-bener wong cilik yg melakukannya, endak sekedar
>> > dijungkirkan, masih dibanting-banting. Itulah pengadilan rakyat.
>> >
>> > Salam,
>> > Jaya
>

Kirim email ke