From: Kantei <[EMAIL PROTECTED]>
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]


Berhubung mau peringatan hari Kartini, kita ikut trend yoo,
ngomongin masalah perempuan.
Kartini itu sendiri tidak mewakili seluruh Indonesia,
melainkan hanya etnis jawa yg terjajah Belanda dan
ber"globalisasi" dengan budaya Barat.
Kenapa yg diperingati Indonesia cuma hari Kartini?
Karena Indonesia dipersatukan oleh paham nasionalisme yg
timbul akibat penjajahan Belanda.
Apa dong lebihnya Kartini? Dia punya jejak: tulisannya.
Dengan sekedar tulisan, seseorang mungkin bisa disebut
cendekiawan, tetapi tanpa realisasi, ilmu itu sia-sia.

Kalau mengenai masalah emansipasi sih kurasa semua sudah paham
(apa nggak???) bahwa perempuan memang berbeda dengan laki-laki
tapi bukan berarti di bawah laki-laki.
Tapi sekarang masih banyak wanita yg tertindas cuma karena
mereka memang gak tau hak-haknya yg sebenarnya.
Masalahnya sih kupikir "cuma" pada pendidikan, baik terhadap
kaum wanita maupun prianya. Nah yg "cuma" itulah yg repot.

Kembali lagi ke hari Kartini, aku dengar banyak yg protes kalau
anak SD mesti pakai baju daerah buat memperingatinya... yah
rasanya memang nggak nyambung, tapi aku sendiri mikir kapan lagi
dong pakai baju daerah? Wisudaan aja orang-orang sekarang pakai
gaya western kan.
Liat aja orang di Jepang sini udah bergaya barat sekali, dan
belum tentu mereka sekali setahun pakai kimono. Terkadang memang
baju daerah kesannya merepotkan, mesti disanggul dan dikosmetik
tapi kan itu bukan suatu peraturan yg mati, bisa dimodifikasi
dengan leluasa, asal nafasnya masih tradisional. (atau apa gak
boleh ya? maaf bagi para pemangku adat)

Aku agak penasaran dengan pandangan orang tentang dandanan cewek.
Misalnya yg ekstrimnya, purdah toh secara fisik masih modis,
warna-warni, dan kalo gak salah kain cadarnya sedemikian rupa
sehingga membuat cewe bisa memandang sekelilingnya tanpa perlu
khawatir dilihat orang?
Tapi cewek kan punya hak buat memperlihatkan wajahnya, kecuali
kalau merekanya yg emang gak mau, bukan karena dipaksa.
Lain lagi dgn cewek Jepang, mereka justru banggaaaa sekali---
atau sudah merasa itu adalah norma tak tertulis untuk sengaja
menonjolkan charming point mereka lewat fashion.
Nah terus ada juga yg anti mempercantik diri dgn kosmetik,
karena menganggap itu hanya untuk menarik perhatian. Wuih aliim,
tapi ujung-ujungnya malah jadi merusak pemandangan.
Semua yg ekstrim pasti salah. Nah untuk menempatkan diri di
antaranya, sulit ya.

Nah kok cewek yg dipermasalahkan soal kosmetik?
Soalnya memang ceweklah yg pantas berlipstik, cowok nggak.
Eh cowo jepang sih pada berkosmetik loh. (^_^)

...............@...............
.............@...@.............
..........@.........@..........
.......@...............@.......
.....@...................@.....
...@.......................@...
..@.........................@..
..@...........@.@...........@..
...@........@..@..@........@...
......@.@.@....@....@.@.@......
...............@...............
..............@.@..............
.......THE ACE OF SPADE!.......
on its way one day someday soon

------------------------------------------------------------------------
eGroups eLerts!
Exclusive discounts from the hottest online toy retailers
Join Now! http://clickhere.egroups.com/click/22

eGroup home: http://www.eGroups.com/list/lfm
Free Web-based e-mail groups by eGroups.com

Kirim email ke