> :) Maksudnya Bung, kalau anda bertanya ke saya, terus saya kasih
> jawabannya, maka seharusnya kita bekerja bersama meneruskan
> gagasan-gagasan untuk memenuhi pertanyaan-pertanyaan tsb.

Mosok sih? Endak mesti begitu tho. Kalau yang menanya lebih ngerti
masalah sudah barang tentu yang ditanya yang mesti belajar. Ndak perlu
juga bekerja bersama. Kalau yg ditanya memang lebih tahu, ya tinggal
menjawab dan mengakomodasi pertanyaan tsb untuk penyempurnaan
program. Kalau mau kerja sama ya boleh-boleh....tapi ndak perlu jadi
keharusan.


> >Hmmmm, saya benar-benar prihatin kalau society seperti kita
> ikut-ikutan
> >dalam budaya balas dendam. Sekelas dengan suku barbar dan budaya
> >primitif lainnya.
>
> :) Bukan apa-apa Bung, kan kita mau suasana segar. Masak jelas-jelas
> korup, bukannya dihukum malah dimintai pendapat tentang bagaimana
> memberantas korupsi?

Wah, kalau soal korupsi mungkin okay lah. Cuman ingat, semua harus
dibuktikan dulu, syu'udzon katanya dosa. Tapi kalau bicara masalah
kebijakan pembangunan kita mesti dengerin apa yg pernah mereka
lakukan dan apa hambatan-hambatan yg ada. Transfer pengalaman
katanya yg termudah, termurah, terbaik, ter....ter....

Kita nggak perlu suasana yang segar. Kita lebih perlu suasana yg
semi-segar. Nanti kalau kita pengen yg segar terus, akan ada
discontinuity dalam proses pembangunan. Ini mungkin terjadi karena
tetap saja pengalaman adalah guru terbaik. Bentuk pengakomodasian
pendapat dari bekas ORBA kan ndak perlu berbentuk jabatan.
Lha terus terang saja saya ndak percaya kalau harus menyerahkan
seluruh sistem ke orang yg baru sama sekali. nanti malah nabrak-
nabrak nggak karuan. Contone program-program parte itu lebih banyak
bombasnya sih... Kalau soal program jelas ndak ada yg ngalahin
Golkar....dia yg pengalaman. Cuman ya memang terlalu banyak
penyimpangan. Dari dulu kan masalahnya cuman penyimpangan-
penyimpangan ini. Kalo dibilang semua ORBA pasti korupsi sih.....
namanya ya sembrono...


> >Sorry agak keras. Kita mesti menuju ke arah Indonesia baru.
> deleted...
>
> :) kalau anda keras dalam mengeritik, tidak apa.  Saya malah
> menanggapinya sebagai spirit untuk perbaikan. Saya  belajar dari
> kritikan anda.  Begitu konsep prilaku yang kami lemparkan di Madison.
> Agak klise tapi jarang diterapkan oleh kita.

Hehe...syukurlah.... soale kalau ngritiknya lembut dikira ngrayu je....
Itu konsep yg dilempar ngejatuhin kepala orang ndak? Kasihan kan...


> >Juga budaya ganti menteri ganti program jangan dilakukan lagi dalam
> >dunia pendidikan kita. Memang perbaikan perlu dilakukan, tetapi kalau
> usul
> >perubahan dari TK sampai Univ. itu saya lihat sebagai perubahan
> radikal.
>
> :) Indonesia memang membutuhkan perubahan yang radikal dalam system
> pendidikan. Sebab system pendidikan kita sangat kedodoran, mulai dari
> pelajaran akhlak hingga pelajaran pemecahan masalah.

Mosok? Maksudnya pelajaran akhlak yang gimana nih? Kalau pelajaran
agama kan sudah sesuai. Apa mau dibikin full sekuler kayak di AS.
Wah, ane ndak setuju ah... Kalau yg dimaksud pelajaran PMP sih perlu
direvisi atau dihapus. Lalu pelajaran ...apa itu namanya...semacam kewiraan
buat tingkat SD sampe SMA....nurut saya mesti tetap ada. Biar kita ada
rasa nasionalisme dikit. Jangan sembarangan ngapus segala sesuatu yg
berbau penginggalan ORBA ah. Mereka bikin sistem juga pake otak....
jadi ndak pake dengkul kayak saya....hehe.... Ngurusin negoro ndak
kayak bikin bangunan gede. Kalau bikin bangunan gede lebih enak
mbongkar total lalu bikin baru....

Tentang konsep pemecahan masalah. Apa pula nih? Justru untuk
tingkat SD sampe SMA standar kita lebih tinggi dari standar di sini.
Tentu saja jangan mengharap banyak dengan yg terpaksa sekolah di
tengah sawah. Jadi ini maslah fasilitas, bukan standar gimana memecahkan
masalah. Nah, jadi ya salah alamat kalau yg mau direvisi adalah
pendekatan pemecahan masalah. Wong kita lebih hebat kok.
Hidup TK-SMA Indonesia!

Untuk Univ. yg perlu diperbaiki adalah bentuk kerja sama antara swasta
dengan univ. Kalau SDM-nya sih sudah segitu-gitu....Ada yg baik dan
ada yg jelek. Wajar.... Jadi bentuk aplikasi ilmu dapat terserap oleh
kalangan pengguna. Nanti bisa muncul bisnis saling menguntungkan
antara univ. dan pengguna (baik swasta maupun pemerintah). Nah,
dengan sendirinya fasilitas akan tersedia. Kalau soal cara mecahin masalah
sih.... tergantung orangnya tho mbak....mau pake palu, pake teori orang,
atau mau pake teori bikinan sendiri.... Jangan maksa-maksa ah....


> Saya tidak tahu apakah pertemuan Madison memang menghasilkan
> >kesimpulan sbgmn ditulis rekan Ida. Cuma mau komentar dikit.... lalu
> kalau
> >dihubungkan dg point nomor satu itu apakah sudah relevan belum?
>
> :0 tulisan saya itu hanya secuil dari keputusan-keputusan Madison.
> Hanya dari aspek prilaku. Aspek-aspek lain tidak saya list, karena
> kebetulan diskusi kita tentang kultur Orba.  Kalau anda maksudkan
> hubungan point no. satu dengan personality saya, maka saya jawab: saya
> cenderung "satu kata satu perbuatan." Dan saya kira rekan-rekan di
> Madison malah lebih baik!!!!

Gile bener tanda pentungnya sampe ada tiga biji. Baru ngira kok banyak bener
pentungnya. Jangan dimasukin secara personal dong. Kok kesannya jadi
depensip sih..... hehe...

Mbok ya sabar....kata orang wanita yg nggak sabaran bisa-bisa jadi
brewokan lho.....

>Oya, semua yg di atas kan nurut ane. Ndak sepaham ya monggo kerso.
>Wong demokrasi kok..... hehe...

>
> :) Kita memang harus menghidupkan suasana demokratis Bung!  Anda
> sedang menulis ke orang yang tepat!!!

Iye...iye. Ane dapet 3 pentungan lagi. Jadi kliyengan nih...Adouh....kejam euy.


> >Salam,
> >Jaya
>
> salam balik,
>
> ida

Aduh...ndak pake smile. Tuh, si Abang Irwan udah ngingetin jangan
main belakang....hehehe........



"I disapprove of what you say, but I will defend to death your
right to say it." -- (Voltaire)


----------------------------------------------------
Salam,
Jaya

               \\\|///
             \\  - -  //
              (  @ @  )
------------oOOo-(_)-oOOo-----------
FNU Brawijaya
Dept of Civil Engineering
Rensselaer Polytechnic Institute
mailto:[EMAIL PROTECTED]
--------------------Oooo------------
           oooO     (   )
          (   )      ) /
           \ (      (_/
            \_)

Kirim email ke