Selamat berjumpa kembali Bung Napitupulu,
Sebelumnya saya mohon permisi dulu untuk me-respond
tulisan anda;


1. Kekalahan Bush
ahhh, Anda lebih lucu lagi, bukankah setiap
kebijaksanaan itu memerlukan waktu sebelum membuahkan
hasil? Kekalahan Bush menyangkut banyak factor dan
salah satunya (seperti yg beliau ceritakan di
Interview w/ David Frost) yang paling disayangkan dan
di-regret adalah kurangnya komunikasi team beliau
dengan masyarakat.  Dan ini juga di confirmed oleh
beberapa ahli politik termasuk James Carville-the
Political Strategist dari partai Democrat.
Dan tentunya saya (dan banyak orang) lebih percaya
Bush dan si James dari pada ulasan anda.

2. Persamaan sifat kepimpinan Mega (Ny. Budaya Timur
 = NBT) dengan Bush, Reagan, dan Clinton.

Anda ini mimpi kali? Sifat kepimimpinan dalam aspek
apa?
Clinton and Reagan were Governors, Bush was a CIA
Director, dan NBT apa?
Leadership dari Trio ini sudah di tested and proven
before becoming a president. NBT dimana dan kapan?
The Trio ini mempunyai pola berpikir yang lebih
terbuka sedangkan NBT tertutup dan berpikiran dangkal.

Contoh untuk kedangkalan berpikirnya, NBT menolak ide
negara federasi karena untuk jalan dari province ke
province harus menggunakan passport:-) Apakah NBT
tidak punya argument yang lebih ilmiah selain ini?

untung yang disebut "passport", gimana kalo "sandal"?
ancur..............

Contoh untuk pikiran tertutup dan anti-Demokrasi, NBT
menolak memberikan kemerdekaan kepada Timur-Timor
(termasuk rakyat2 kecil, miskin, dan tertindas).
Alasan NBT, karena Timur-Timor adalah bagian dari
Indonesia:-(
Apakah NBT tidak punya argument yang lebih diplomatis
selain ini?

3. Penolakan NBT untuk berdebat dengan alasan
"...penggalangan kekuatan secara terjun langsung ke
daerah2".

Kalo anda masih ingat, rekan kita Mohammad Rosadi
active menggalang dan menjalankan tugas partainya (PK)
sementara ketuanya sendiri ikut debat capres di UI:-)
Bukankah yang ini namanya team work?

"terjun", did you say "terjun"?
well, I have a doubt on that berdasarkan kutipan dari
Dr. Arief Budiman (Aktivis Demokrasi):
"Kita tidak bisa memahami kenapa saat mahasiswa
membutuhkan kehadiran Mega di Semanggi, kok kita hanya
mendapat pesan dari Satpamnya bahwa Mega tidak bisa
diganggu karena sedang tidur".
(source: Tekad, Edisi 15-21 Maret 1999)

4. Penundaan debat sampai setelah pemilu

Menunda-nunda debat adalah sebuah alasan yang paling
saya antisipasi dari NBT. Kenapa? karena dari beberapa
buku (tentang presidential debate) yang saya baca
inilah salah satu tactic efective dalam menghindari
presidential debate.  Pada tahun 1980 kubu Reagan dan
Carter (incumbent president waktu itu) menggunakan
tactic ini sambil memperhatikan statistic poll.

Tapi kalo debat capres diadakan setelah pemilu,
bukankah ini pekerjaan sia2? Toh setelah pemilu voters
udah nggak bisa control apa2 lagi.

Misalnya;
kalo Golkar menang dan mereka majority di majelis,
apakah jika NBT berdebat will change their position
lalu mereka mengajukan NBT dan melupakan capres
mereka?

Anda, seperti juga NBT, hanyalah bermain Blame Game,
dengan menyalahkan debat dan orang yang ikut debat
capres. Salah satu tujuan presidential debate is very
simple; to produce informed-electorates. Presidential
debate is not a "winner-take-all" event.
Kalo anda masih mau juga main Blame Game, mendingan
ikut acara Blame Game yang di MTV saja karena lebih
seru:-)


5. "...visi mereka yaitu memperjuangkan nasib rakyat
    kecil."

aha, saya (dan mungkin banyak orang) nggak butuh
capres seperti NBT, karena kalo cuman ngomong , si
Kunti (kucing milik Hadeer) juga bisa, yah tapi kita
harus translate dulu bahasanya dari bahasa meow-meow
ke bahasa Indonesia:-)

Kita nggak usah muluk2-lah kiri-kanan and try to save
the world, kita deal yang simple2 saja. Coba tanyakan
sendiri sama NBT, soeharto mau diapakan seandainya NBT
terpilih jadi president?

Kemungkinan besar jawabannya "         "
Nah ini "          " bisa diartikan NBT tetap diam,
atau paling tidak artinya = probably nothing:-)


salam

Ali Simplido

--- Irwan Ariston Napitupulu <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> In a message dated 4/28/99 11:24:26 AM Eastern
> Daylight Time,
> [EMAIL PROTECTED] writes:
>
> > Bung Napitupulu, kau ini gimana bah!
> >
> >  Banyak pengamat ekonomi di AS yang menyebutkan
> bahwa  salah satu factor
> >  keberhasilan ekonomi AS sekarang ini adalah hasil
> dari kebijaksanaan
> >  ekonomi pemerintahan George Bush dan bahkan
> sampai Reagan, dan bukanlah
> >  hanya dari Clinton semata. Jadi sangatlah
> disayangkan nanti jika anak
> >  Bush (Gov. Texas sekarang) terpilih jadi
> president AS, dan ekonomi AS
> >  turun karena kebijaksanaan Clinton sekarang:-(
>
>
> Irwan:
> Hahaha....anda ini lucu. Lha kalau kebijakan ekonomi
> pemerintahan
> George Bush itu hebat, kenapa dong dia kalah oleh
> seoarang Clinton
> yg waktu itu sudah memiliki kasus skandal
> seks?....:)
> George Bush kalau pamor karena saat itu masyrakat AS
> berada dalam
> kondisi ekonomi yg awut2an alias jelek. Mungkin
> karena terlalu
> sering ngurusin LN ketimbang DN sehingga ketika
> Clinton waktu itu
> maju dengan menawarkan program yg berfokus ke DN dan
> pemulihan
> ekonomi, maka masyarakat AS cenderung memilih dia.
> Paling tidak
> masyarakat AS memberi kesempatan kepada non-George
> Bush yg
> saat itu jelas2 dalam realitanya tidak berhasil
> membawa ekonomi
> AS ke kondisi yg baik.
>
> Kejadian ini rada mirip dengan Indonesia, Golkar
> telah gagal menciptakan
> situasi ekonomi yg diharapkan oleh sebagian besar
> masyarakat
> Indonesia (mungkin tidak termasuk kita karena
> mungkin di antara kita
> banyak juga yg mendapatkan keuntungan dari ulah
> Golkar ini). Karenanya
> saya mengajak rekan2 untuk jangan lagi memberi
> kesempatan kepada
> Golkar dalam pemilu sekarang (silahkan untuk pemilu
> berikutnya tahun 2004).
>
> Ali:
> >  Sebagai catatan: Reagan, Bush, Clinton, Bush Jr.
> adalah pemimpin yang
> >  mempunyai visi dan bisa berdebat dan Mega
> tidak:-)
>
> Irwan:
> Sekedar menyempurnakan, Reagan, Bush, Clinton
> memiliki sifat kepemimpinan
> seperti juga Megawati.
> Maaf, Bush Jr saya kurang tahu. Saya pendukung Al
> Gore.....:)
> Lebih jauh lagi, saya pendukung demokrat. Tampaknya
> anda pendukung
> republik....:)
> Indonesia tidak membutuhkan seorang presiden yg jago
> debat tapi lebih
> membutuhkan sosok yg mampu memimpin dan
> mempersatukan Indonesia.
>
> Ali:
> >  dohhhhhh.....
> >  Kau ini gimanalah, katanya PDI-P
> memperjuangkan/membela rakyat kecil
> >  dan Mega punya visi.
> >
> >  Saya (dan banyak orang) hampir sependapat dengan
> Bung, itulah sebabnya
> >  Mega diundang (tapi ditolak karena alasan
> kebudayaan) berdebat supaya
> >  rakyat kecil (yang nggak punya computer/acces
> internet) bisa mengetahui
> >  visi Mega.  Tapi lagi-lagi dengan catatan kalo
> Mega emang punya visi:-)
>
> Irwan:
> Kalau anda tidak berkeberatan, silahkan dibaca
> posting2 saya sebelum ini
> yg membahas tentang kemungkinan kebijakan partai.
>
> Intinya, saya memperkirakan tim PDI-P lebih melihat
> penggalangan
> kekuatan secara terjun langsung ke daerah2 lebih
> mengena ke
> karakter simpatisan partainya ketimbang debat capres
> yg memang
> dilihat dari sistem politik kita bisa saya
> kategorikan belum saatnya.
> Nantilah setelah pemilu selesai dan terbentuk
> anggota MPR dari
> berbagai partai. Disanalah kalau nanti mau berdebat
> capres karena
> sudah jelas.
>
>
> Ali:
> >  Mengenai dengan alasan Mega yang kedua (tentang
> konsolidasi partai),
> >  adalah sebuah bukti bahwa Mega adalah orang yang
> lebih mementingkan
> >  golongan sendiri daripada rakyat banyak (termasuk
> rakyat kecil), karena
> >  bukankan salah satu dari tujuan debat tadi ini
> adalah untuk meng-inform
> >  dan mendidik rakyat?
>
> Irwan:
> Anda betul sekali, saya juga melihat PDI-P (saya
> lebih senang menyebutnya
> kerja tim ketimbang Megawati seorangan) bahwa mereka
> memang lebih
> mendahulukan tujuan partainya, lebih mendahulukan
> kepentingan orang2
> yg menjadi target pemenangan suara, lebih
> mendahulukan bisa tercapainya
> visi mereka yaitu memperjuangkan nasib rakyat kecil.
>
> Anda tidak perlu kecewa bila merasa nasib anda yg
> kini termasuk dalam
> kategori masyarakat yg beruntung tidak ikut
> diperjuangkan di PDI-P.
> Toh masih ada partai2 lainnya, tentunya saran saya
> ya ABG cs itulah.....:)
>
> Sayangnya saya merasa punya tanggung jawab untuk
> turut memperjuangkan
> nasib rakyat yg kurang beruntung yg saya lihat saat
> ini merupakan bagian
> terbesar dari rakyat Indonesia.
> Bukankah akan jauh lebih baik bila Indonesia bisa
> maju sama baik
> itu rakyat kecil, menengah, dan atas atas
> kemerdekaan yg katanya
> sudah kita miliki sejak tahun 1945 dulu?
>
> Ali:
> >  Dan Megawati bukan tipe pemimpin yg bisa nyetir
> karena Mega hanyalah
> >  seorang calo, yang bisanya cuman berteriak
> tentang demokrasi, tapi
> >  setelah diajak berdebat (salah satu tradisi
> demokrasi), kok Mega malah
> >  diam, plus si calo ini mark-up harga ticket lagi
> dengan alasan
> >  kebudayaan:-)
>
> Irwan:
> Sayangnya saya tidak suka pemimpin yg bisa nyetir
> orang. Waduh, bisa
> berbahaya nih nanti, bukankah pemimpin yg bisa
> nyetir orang memiliki
> potensi menjadi diktator. Apa yg dilakukan hanya
> keinginannya sendiri
> karenan kemampuan dia menyetir orang?
> Saya lebih senang pemimpin yg tahu dan bisa
> memanfaatkan potensi
> yg ada disekitarnya. Bisa bekerja secara tim dan
> menyadari bahwa
> dirinya hanyalah manusia biasa yg punya keterbatasan
> dalam kemampuan
> sehinggu butuh orang lain, butuh pemikiran2, butuh
> input2 dari orang
> lain sebelum mengambil keputusan/bersikap. Pemimpin
> itu juga harus
> patuh hukum dan menempatkan hukum  pada posisi yg
> tinggi. Jadi tidak
> berdiri diatas hukum atau pun menduduk-duduki
> hukum....:)
> Pemimpin bangsa itu juga harus punya kemampuan untuk
> mempersatukan
> atau paling tidak menjaga persatuan yg ada.
> Pemimpin itu pula harus punya visi yg jelas dan
> mengena kepada mayoritas.
> Jadi ngga perlu muluk2. Cukup visi yg sederhana tapi
> bisa mengena
> ke mayoritas penduduk Indonesia yg saat ini
> sayangnya masih terbilang
> yg kurang beruntung.
> Calon pemimpin bangsa Indonesia, dimata saya
> haruslah seorang yg
> tidak memandang/menilai orang dari latar belakang
> agama, ras, gender.
> Hal ini penting menurut saya pribadi sebagai modal
> membangung kembali
> negara ini agar lebih berfokus ke masalah2 ekonomi
> ketimbang ke ngutak-ngatik
>
=== message truncated ===

_________________________________________________________
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com

Reply via email to