Melalui tulisan saya ini, saya sebagai mahasiswa Indonesia
di Amerika Serikat ingin ikut berpartisipasi membantu PAN
secara tulus ikhlas, tanpa bayaran.
Saat ini saya masih merasa berat untuk mendukung secara dana
maupun begabung resmi secara organisasi. Tentunya tanpa
ragu dengan "my best current knowledge" saya akan coblos
PAN dalam pemilu nanti. Kritik pembaca saya harapkan.

Saya tidak kawatir jika PAN menang.
Saya punya prediksi bahwa hubungan AS dan Indonesia
akan semakin saling menguntungkan jika PAN menang.

Saya yakin hubungan mutualisme AS dan Indonesia sangat
penting buat kemajuan bangsa Indonesia.
Alasan-alasan:
   Pengurus PAN/anggotanya kebanyakan dari kalangan
   akademik. Banyak pula lulusan luar negeri terutama
   dari Amerika Serikat. Dengan demikian, cara pandang
   dan saling percaya dengan pemimpin AS dalam
   pemerintahan, bisnis dan pendidikan tentunya akan
   lebih mudah karena saling mengutamakan profesionalisme.
   Mereka lebih anti hura-hura, pemborosan,  apalagi KKN.
   Mereka tahu betapa terkebelakangnya bangsa Indonesia
   dimuka dunia internasional sehingga kerja keras diperlukan
   untuk mengejar ketinggalan supaya tidak tergilas dalam
   dunia yang semakin global.
   Mereka tidak mau rakyat Indonesia hanya menjadi TKW ataupun
   pekerja janitor pada abad 21 nanti. Mereka tidak mau negara
   Indonesia menjadi bulan-bulanan para "crooks of bussines people".

   Ingatlah bahwa hanya negara negara yang miskin, bodoh dan
   terbelakang, ataupun pemimpinya diktator yang lebih mementingkan
   kekuasaan pribadi yang mendorong rakyatnya sadar/tanpa sadar
terjebak dengan "hobby" yel-yel "go to hell with US"
   seperti Ethiopia, Irak, Libya, Yugoslavia, dst. Dan negara tsb
   semakin terkucil dan hancur dan mungkin akan menjadi gurun
   kering kerontang di abad 21 dan penuh perang suadara nantinya.

   Golongan akademik yang bergabung dengan PAN
   tahu bagaimana menyalurkan suara/pendapat secara
   "civilized" ke kongres AS maupun pemimpin-pemimpinnya.
   Sekali lagi pemimpin dalam hal ini dalam arti luas, bukan
   hanya di pemerintahan tetapi juga dibidang ekonomi, bisnis,
   pendidikan, agama, perfilman, engineering dsb. Sehingga
   membuat susah "crooks of bussiness people" terutama dari
   negara bermodal  meraja lela di negara kita.

   I believe, despite many bad news about the US, there are
   still more good people in the US who are capable to make
   the difference. I have seen and heard so many generous
   rich people in the US willing to participate in volunteer
   work such as firefigther, personnel of red cross,
   salvation army, curches and even mosques. They travelled
   around the world to enjoy and share their wealth.
   I even believe that the US policies are in practice more
   consistent with the teachings of  many religions than any
   other country including Islam and Christian.
   Sebagai contoh, saya melihat betapa berkembangnya mesjid/Islam
   di Amerika dan semakin pengertiannya rakyat Amerika Serikat
   terhadap Islam. Coba dimanakah kejujuran/harga diri/
   integrity lebih berharga, di Amerika atau di Indonesia ?
   Saya percaya di Amerika, orang yang punya integrity akan mudah
   hidupnya, sedangkan diIndonesia lebih banyak yang memeperjuangkan
   harga diri yang salah kaprah. Kejujuran tentu adalah landasan    penting
menurut agama manapun juga.

Saya akan resah seandainya Golkar/golongan status quo tetap berkuasa.
Status quo saya sesuai dengan yang dimaksud Mr Eep Syaefulloh,
katanya sebenarnya hanya group Amien Rais yang reformis.
Jika status quo masih berkuasa, pemimpin Indonesia akan terkucil
dari dunia Internasional. Pemimpin AS misalnya akan risih untuk
bertemu. Jadi yang ingin bertemu dengan bangsa Indonesia bisa-bisa
hanya para "crooks". Maukah saudara-saudara kita setanah air
kita menjadi korbannya ? Saya yakin di network ini lebih banyak
yang ingin memperjuangkan saudara-saudara kita ditanah air yang
saat ini sedang lemah dibandingkan bangsa lainnya.

Ingat Bosnia-Herzegovina, yang mulanya tidak dikenal rakyat AS,
sehingga pada mulanya menjadi bulan-bulanan Serbia.
Dengan kerja keras para pemimpinnya yang banyak lulusan AS, mereka
bisa membuka mata dan hati rakyat Amerika.
Ingat bangsa Palestina yang sebelumnya menjadi bulan-bulanannya
Israel karena pemimpin Palestina waktu itu belum menjadi
"darling of white house". Karena semakin banyaknya palestinians
di US, mahir bahasa Inggris, bergaul dengan American people, dan
banyak yang membantu Arafat memperbaiki reputasinya.
Sekarang, Kosovo dan Albania mejadi perhatian Amerika dst.
Bangsa Yahudi bisa punya hubungan dekat dengan US karena  usaha
lobbiest-nya, bankers-nya, Hollywood-nya dsb sehingga membuat
mereka mampu mempengaruhi US policies. Kita bangsa Indonesiapun
seharusnya tidak patah semangat untuk bisa dekat dengan
American people demi kemajuan bangsa kita.

Begitulah nasib rakyat kecil Indonesia yang termakan berita wartawan
Indonesia yang notabenenya juga banyak berpendidikan rendah sehingga
cuma bisa menulis hal hal yang buruk mengenai Amerika. Yahh.. satu
dua dan beberapa ada yang bmenunjukkan kehebatan negara Amerika
tetapi itupun kebanyakan hanya sebatas kulit-kulitnya sehingga tidak
bisa menunjukkan detail bagaimana sebenarnya dan apa yang mengakibat
kan AS itu menjadi negara besar. Jelas Amerika menjadi negara besar
bukanlah karena KKN ataupun tipu menipu tetapi karena mayoritas
rakyatnya adalah pekerja keras dan berdedikasi tinggi.

Sekali lagi, Insya Allah jika PAN menang prediksi saya benar.

sekian dulu nanti saya sambung.
Simpatisan PAN
Nasrul I


_______________________________________________________________
Get Free Email and Do More On The Web. Visit http://www.msn.com

Kirim email ke