Saya sependapat dengan ide ini. Namun, kayaknya hal ini nggak bakal bisa
disetujui untuk dilakukan di Indonesia. Biasa khan, pemerintah selalu
tidak atau kurang percaya kepada apa-apa yang disebut tim independen.
Pemerintah baru saja belajar untuk mempercayai tim independen, dengan
setengah hati. Lihat saja Komnas HAM dan KPU. Yang didudukkan di situ ya
orang-orang pemerintahan (atau mantannya) dan atau yang dekat dengan
pemerintahan. Lalu, bagaimana mungkin tim tsb bisa betul-betul
independen selama pemerintah masih bisa ikutan nimbrung.

Salam,
Budi

Irwan Ariston Napitupulu wrote:
>
> Kira2 dimungkinkan ngga ya membentuk jaksa independen untuk
> kasus Soeharto. Jadi seperti si Kenneth Star itu lho yg menyelediki
> kasus Clinton.
>
> Kalau memang dimungkinkan, menurut saya lebih baik
> Indonesia membentuk atau mengangkat jaksa independen.
> Mengenai orangnya, saya usulkan Adi Andojo. Walau dia
> sudah pensiun, tidak ada salahnya ditunjuk kembali
> untuk membereskan kasus ini Soeharto ini.
>
> jabat erat,
> Irwan Ariston Napitupulu
>
> In a message dated 5/26/99 3:43:51 AM Eastern Daylight Time,
> [EMAIL PROTECTED] writes:
>
> > Kabarnya Habibie mengutus dua orang "detektip" yakni Muladi dan Ghalieb buat
> >  menyelidiki perihal kekayaan juragan besar Suharto.
> >  Jangan-jangan ini sih cuman sandiwara atao malah dikirim buat mengamankan
> >  rekening sang juragan atao nambah transfer baru sang juragan.
> >  Lha wong jangankan sang juragan ketika jaman orba aja seorang anak bupati
> >  (mahasiswa) bisa bermain-main dengan motor Harley, ya jelas sang juragan
> > tentu
> >  lebih banyak lagi mainannya.
> >  Tampaknya dalam hal ini habibie yang terkenal kejeniusannya lebih pandir
> > dari
> >  seorang juragan tak lulus SD :-D
> >
> >  Pandir

Kirim email ke