Kalo menurut saya UUD itu UUD atau boleh juga disebut Konstitusi. Lagipula
nggak ada tuh yang namanya UUD 1945 yang ada UUD RI. Angka tahun hanya
menunjukkan kapan itu dibuat. Sama halnya kalo saya mencuplik jurnal
karangan Prabu Brawijaya maka saya wajib menulis dengan "Brawijaya, 1999".
Kemudian rinciannya dilihat pada daftar pustaka.

Efron

-----Original Message-----
From:   FNU Brawijaya [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Thursday, 10 June, 1999 9:36 AM
To:     [EMAIL PROTECTED]
Subject:        Re: Amandemen UUD 1945, perlukah?

Ini mau nanya nih, sorry rada op-topik. Amendemen katanya berarti
mengurangi,
menambah, mengilangkan, mengoreksi yg salah atau membuat menjadi lebih
baik. Nah, hasilnya sendiri itu apa sih? Misal UUD45 pasal 7 diganti, nah
namanya
mesti ganti menjadi UUD ...apa kek....UUD99, ataukah tetap bernama UUD45,
dimana perubahan yang dilakukan ditaruh di tempat terpisah?

'-----------------
"Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" wrote:

> Banyak keinginan orang untuk mengubah UUD 1945 yang sepertinya sudah uzur.
> Ini bukanlah tanpa alasan dengan menimbang betapa kuatnya posisi Presiden
> Soekarno dan Presiden Soeharto.
>
> Saya sendiri memang melihat banyak isi batang tubuh yang sama sekali tak
> dijalankan. Ada juga yang dijalankan tapi pelaksanaannya dipelesetkan.
> Begitu lemahkah UUD 1945 itu?
>
> Kalau saya justru berkonsentrasi dulu untuk menyusun ulang
"Pembukaan"-nya.
> Alinea pertama sepertinya sudah kuat karena memang mengutip pernyataan
> Abraham Lincoln yang akhirnya dijadikan landasan pengamalan HAM. Kelemahan
> "Pembukaan" diawali dari alinea kedua yang berbunyi "Dan.... mengantarkan
> rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaannya". Sampai kata-kata
> terakhir pada alinea terakhir tidak ada pernyataan bahwa bangsa Indonesia
> "MASUK" pintu gerbang kemerdekaan. Dengan demikian sampai saat ini bangsa
> Indonesia masih nongkrong dan menunggu di depan pintu gerbang sampai si
> penguasa mempersilakan masuk.
>
> Batang tubuhnya silakan dibahas, karena saya sedang tidak memegang UUD
1945.
> Hanya saja kita jangan kelewat semangat sehingga tujuan tak tercapai.
> Mengapa? Yang menjadi sorotan orang adalah posisi presiden. Oleh karena
> kelewat semangat bisa jadi akan banyak rambu untuk seorang presiden,
> sehingga orang tidak berminat lagi menjadi presiden.
>
> Wassalam,
> Efron

--
Salam,
Jaya


--> I disapprove of what you say, but I will
    defend to death your right to say it. - Voltaire

               \\\|///
             \\  - -  //
              (  @ @  )
------------oOOo-(_)-oOOo-----------
FNU Brawijaya
Dept of Civil Engineering
Rensselaer Polytechnic Institute
mailto:[EMAIL PROTECTED]
--------------------Oooo------------
           oooO     (   )
          (   )      ) /
           \ (      (_/
            \_)

Kirim email ke