Dari Republika....
======================================================================

       Tersangka Kasus Pskitropika Deddy Bukan Kader PPP


JAKARTA -- Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
membantah pemberitaan Republika terbitan Kamis, yang antara lain menuliskan
Deddy Ro, 59, sebagai caleg anggota DPR dari PPP. ''Yang bersangkutan bukan
kader PPP, tidak mungkin kader kami berakhlaq seperti itu,'' terang Humas
DPP PPP Taryono Asa kemarin.

Setelah melakukan pengecekan, lanjut Asa, DPP PPP secara tegas menyatakan
Deddy Ro -- yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD II Kabupaten Musirawas,
Sumatera Selatan -- sama sekali tidak memiliki kaitan dengan PPP. ''Tidak
ada orang kami yang bernama Deddy Ro itu. Tolong berita itu diluruskan,''
kata Asa lagi.

Humas DPP PPP itu menuturkan setelah dicek pada DPC PPP Musirawas,
ternyata nama Deddy Ro tidak pernah menjadi kader PPP. ''Dengan demikian
tidak mungkin dia mewakili PPP untuk menjadi caleg di DPR,'' lanjutnya.

Bagi PPP, sambung Asa, soal skrening akhlaq kadernya menjadi hal paling
utama. ''Apalagi untuk caleg di DPR, tidak mungkin PPP memiliki kader yang
berkualitas seperti itu. Kalaupun ada yang melakukan kesalahan prinsip, kami
akan segera mencabutnya,'' terang Asa.

Pemberitaan Republika edisi Kamis melaporkan Deddy Ro diciduk petugas
Reserse Unit Narkotik Polda Metro Jaya. Menurut polisi, Deddy tertangkap
tangan mengisab sabu-sabu di sebuah hotel di Grogol, Jakarta Barat, Selasa
malam.

Polisi mengatakan Deddy Ro diciduk bersama Nang Ali, Letkol Pol AD, dan dua
wanita muda, Sinta dan Astuti. Mereka ditangkap di kamar 901 saat sedang
fly.

Nang Ali Solichin SH, yang kini menjabat Pembantu Gubernur (Tugub) Sumsel
wilayah Bangka-Belitung, adalah juga salah seorang Balon Cagub Bengkulu.
Sedang Deddy Rochaka Wijaya kini masih anggota DPRD Tk II Kabupaten Musi
Rawas (Mura) dari FKP. Letkol Pol AD pernah menjabat Kapolres Mura, tapi
sekarang bertugas di Mabes Polri.

Di Palembang, Gubernur Sumsel Rosihan Arsyad mengatakan keberangkatan
Nang Ali Solichin ke Jakarta, bukanlah dalam rangka tugas dinas dari Pemda
Tk I Sumatera Selatan. ''melainkan dalam perjalanan pribadi'.
Rosihan Arsyad mengatakan pihaknya akan memeriksa apakah Nang Ali yang
pernah menjadi salah seorang Cagub Sumsel berangkat ke Jakarta mengajukan
permohonan izin.

''Nanti saya cek, sampai sekarang ini saya belum menerima permohonan izin ke
Jakarta. Kita akan periksa, beliau itu kan tugas di Bangka, mungkin saja
izin itu dilewatkan Wagub atau Sekwilda, saya belum sempat bertemu Sekwilda
hari ini.''

Jika tidak ada izin, apakah akan diambil tindakan? ''Kan ada aturannya
menyangkut disiplin PNS,'' jawab Rosihan.
Setelah kejadian penangkapan itu, menurut Gubernur Sumsel, ia mencek ke
Polda Metro Jaya. ''Saya sudah langsung cek pada Kasubdit Direktorat
Narkotik, Letkol Pol Abdullah. Kalau saya tidak keliru, dikatakan olehnya,
terbukti dari pemeriksaan kalau Pak Nang Ali itu hanya bertamu ke tempat
itu.
Jadi tidak terlibat dalam pemakaian sabu-sabu. Itu yang saya cek ke sumber
yang benar-benar dapat dipercaya,'' kata Rosihan Arsyad.

''Tapi 'kan dia melihat orang menghisap sabu-sabu?'' kejar wartawan.
''Ya, kalau memang dia menonton nanti kita lihat sudah berapa lama. Itu 'kan
perlu diperhatikan dulu. Lebih baik saya mengatakan kalau yang bersangkutan
datang bertamu. Kita menggunakan asas praduga tidak bersalah,'' tambah
gubernur.

Kepada seluruh pejabat dan karyawan di lingkungan Pemda Sumsel, Gubernur
Rosihan Arsyad mengatakan, ''Saya minta ini jadi perhatian.''
Rosihan juga mengatakan satu orang yang tertangkap, bukan lagi anggota
DPRD Tk II Musi Rawas. ''Deddy ini 'kan sudah diberhentikan gubernur. Dua
kali SK pemberhentian dari Gubernur sudah dikeluarkan, satu dari Gubernur
Bapak Ramli Hasan Basri, yang kedua yang saya keluarkan untuk memperkuat
surat yang terdahulu, walaupun saat ini masih dalam proses PTUN. Dan juga ia
sudah menjadi Caleg dari PKB.'' bid/oed



>From: Irwan Ariston Napitupulu <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: [WASPADA] Caleg DPR RI Tertangkap Pesta Shabu-shabu
>Date: Thu, 10 Jun 1999 18:54:58 EDT
>
>Ck....ck....ck.....ini toh yang dikatakan mau jadi wakil rakyat?
>Mana posisinya wakil ketua lagi....ah malu2in dah.
>Mungkin mbak Yuni tertarik mengomentari perilaku
>wakil ketua DPRD II dan juga caleg DPR kita mendatang
>ini?...:)
>
>catatan:
>mohon tidak mengeneralisir kelakuan 1-3 orang ini
>sebagai kelakuan semua anggota partainya karena
>memang tidak bisa dijadikan dasar pengambilan
>kesimpulan. Ini hanya kelakuan 1-3 oknum saja
>yg kebetulan ketangkap basah di lokasi.
>
>jabat erat,
>Irwan Ariston Napitupulu
>
>------------------------------------
>JAKARTA (Waspada): Wakil ketua DPRD II Kabupaten Musirawas, Sumatera
>Selatan
>yang juga calon legislatif DPR RI dari PPP, DR, 59 tertangkap
>      tangan saat berpesta shabu-shabu dan berkencan dengan dua wanita
>panggilan di sebuah kamar Hotel Mercury, Grogol Jakarta Barat Selasa malam
>(8/6).
>
>      Satuan Serse Narkotik Polda Metro Jaya yang dipimpin Kapten Pol Drs I
>Gusti Nyoman Gunawan yang melakukan penggrebekan di kamar nomor 901 turut
>      mengangkut kedua wanita cantik yang menjadi teman kencan calon
>legislatif itu. Selain mengangkut ketiganya, petugas juga memeriksa NA
>(Pembantu
>      Gubernur Sumsel Wilayah Bangka Belitung) dan Letkol Pol A (Mantan
>Kapolres Musirawas).
>
>      Kedua aparat negara itu ikut diangkut ke Polda Metro Jaya karena
>berada
>di tempat kejadian saat petugas melakukan tugasnya. "Sejauh ini petugas
>masih
>      melakukan pemeriksaan urine ke empat orang yang menemani tersangka
>menghisab shabu-shabu. Bila hasil pemeriksaan urine ke empat orang ini
>nantinya
>      positif mengandung obat-obatan psikotropika maka keempat dinyatakan
>sebagai tersangka," kata Kadit Serse Polda Metro Jaya Kolonel Pol Drs Alex
>      Bambang Riatmojo kepada wartawan di Jakarta, Rabu (9/6).
>
>      Sementara itu sejumlah barang bukti yang di sita petugas, dua bong
>(pipa
>penghisap shabu-shabu) dan dua papan rohipnol serta sebuah symbol "reserse"
>yang
>      digunakan Pol A.
>
>      Polisi yang menerima informasi dari masyarakat, mendapat keterangan
>bahwa kelima orang ini selama dua hari telah melakukan aktivitas tersebut.
>Dengan
>      sigap petugas langsung menggerebeg kamar hotel sekitar pukul 20:00.
>
>      Sedangkan kedua wanita cantik yang mendampingi tersangka
>sehari-harinya
>mangkal di bar hotel tersebut. Kebetulan kedua wanita cantik tersebut
>berasal
>      dari daerah yang sama dengan tersangka membuat mereka lebih cepat
>akrab
>sehingga keduanya dibooking tersangka bersama dua orang koleganya
>itu.(chas)
>
>
>----------end----------


______________________________________________________
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

Reply via email to