---------- Forwarded message ----------
Date: Mon, 14 Jun 1999 09:20:39 +0000
From: [EMAIL PROTECTED]

     Dalam konteks politik, masalahnya bukan kearifan atau tidak, karena
     kata ini punya makna yang berbeda bagi mereka yang mengambil posisi
     sejarah yang berbeda.
     Tapi coba bayangkan, seandainya partai -- yang selama ini mengesankan
     dirinya sebagai reformis sejati -- yang dipinang rakyat untuk
     dijadikan kekasih ternyata sudah lama pacaran dengan laki-laki lain,
     bernama SERDADU?
     Seandainya Anda merasa mencintai rakyat, dan tahu persis dengan
     perselingkuhan semacam ini, apakah Anda akan menjegalnya sekarang,
     dengan resiko dibenci rakyat yang sudah kadung jatuh cinta (sementara
     kita tahu: cinta itu membutakan, dan ini adalah jenis perselingkuhan
     "halus" yang sulit sekali dipaparkan),  atau Anda berdiam dan
     membiarkan rakyat merasakan resiko pilihannya sendiri lima tahun
     kemudian?

     CS



______________________________ Reply Separator _________________________________
Subject: Sejarah baru dunia?
Author:  [EMAIL PROTECTED] at Internet/X400
Date:    14/06/99 8:46


Akankah Indonesia membuat sejarah baru dunia dimana
partai yg memenangkan pemilu ternyata capresnya tidak
terpilih menjadi presiden?

Apakah hal seperti ini pernah terjadi di negara lain,
dimana partai pemenang pemilu ternyata capresnya
tidak terpilih menjadi presiden?

Indonesia memang sering lain dari yang lain.
Moga2 kali ini normal2 saja. Jangan lagi kita
kecewakan rakyat. Rakyat dalam pemilu kemarin
memilih partai cenderung karena melihat capres
yg diajukan oleh masing2 partai. Kalau mau dilihat
dari program2 yg diajukan, cenderung tidak banyak
perbedaan dan memang cenderung tidak begitu
diperdulikan oleh sebagian besar pemilih.

Semoga rakyat kali ini tidak dikecewakan kembali,
tidak dipermainkan kembali oleh sistem.
Dibutuhkan kearifan dan jiwa besar para pemimpin
untuk memenuhi keinginan masyarakat Indonesia
yg tercermin dalam pemilu kali ini.

Kirim email ke