Ha ha ha ha, <tarik napas>, ha ha ha ha.
Kemarin sempat kepikiran juga, kenapa juga jaksa agung masih  tentara
aktif. Eh, ditambah lagi digantiin Feisal Tanjung <makin ngaco aja>.
Katanya 10 hari ini Feisal diwakili Muladi yang jelas tahu hukum, dengan
alasan Feisal harus keluar negeri <dugaan saya, dia lagi dikursus kilat
soal hukum :)>. Untung yang gantiin bukan Tommy <ha ha ha ha, sambil
kitik-kitik ketek, ha ha ha>.

Yusuf-Wibisono wrote:

> Note: Kalo ada yg terima sampe tiga kali maaf pisan.
> Soalnya ini udah dikirim sejak dahulu kala nggak
> keluar-keluar. Jadi diresend utk yg ketiga kalinya.
>
> --- Resent:
>
> ;-)
>
> Yth. Para Reformis (Yg asli maupun yg ngaku-ngaku),
>
> 1. Hari-hari ini anda semua patut bersyukur, karena
>    rekan kesayangan anda A.M. Ghalib atas segala jasa-
>    jasanya bagi bangsa dan negara telah dianugerahi
>    penghargaan berupa liburan panjang yang diramaikan
>    dengan berbagai hiruk pikuk keramaian yang
>    menghibur hati dari segenap pengagumnya seperti
>    ICW dan press.
>
> 2. Lebih bersyukurnya lagi, karena sebagai gantinya,
>    untuk posisi Jaksa Agung, presiden anda sekalian
>    yang terkenal sangat tegas dalam mengambil keputusan
>    telah mengangkat tokoh idola anda yang lain untuk
>    posisi Jaksa Agung, yaitu Faisal Tanjung Sarjana
>    Hukum. Eh, ngomong-ngomong, apa betul ybs sarjana
>    hukum? Enggak ya? Kalo ybs. bukan sarjana hukum,
>    ini perlu disyukuri lagi, mengingat saat ini
>    mungkin untuk memimpin di gedung bundar, khususnya
>    berkaitan dengan penuntutan suharto, makin nggak
>    tahu hukum, mungkin, makin baik. ;-) Makin baik
>    dalam arti makin asik untuk para wartawan yang
>    sedang berburu berita panas dan miring. ;-)
>
> 3. Kenapa naiknya Faisal Tanjung harus disyukuri?
>    Pertama, karena dia diangkat sebagai jaksa agung
>    ad interim dan masa jabatannya juga udah hampir
>    abis. Coba bayangkan, andaikan dia diangkat jadi
>    jaksa agung definitif berkuasa penuh sampe tahun
>    2009, apa nggak pada puyeng anda sekalian?
>    Karena itu hal ini perlu disyukuri sebaik-baiknya.
>
>    Penyebab keduanya yang harus disyukuri: karena ybs
>    bukan Tommy Suharto! Bayangkan andaikan yg diangkat
>    jadi penggantinya itu adalah Tommy Suharto (instead
>    of Faisal Tanjung), apa nggak gerah orang-orang
>    ICW? ;-) Walaupun sebetulnya masuk akal juga kekecewaan
>    sejumlah pihak, karena memang mungkin akan lebih baik
>    kalau yg diangkat sbg Jaksa Agung ad interim sementara
>    ini adalah Joshua penyanyi cilik. ;-) Lucu dan
>    imut-imut.
>
> 4. Dalam hal ini konsistensi TNI juga jangan lupa,
>    harus disyukuri. ;-) Kira-kira dua bulan yll, telah
>    diumumkan kepada publik: prajurit TNI aktif yg bekerja
>    di posisi sipil, diberi deadline s/d 1 April 1999
>    (sekali lagi: tahunnya 1999, bukan 2007!), harus memilih
>    apakah tetap di TNI atau pensiun! Nah, ternyata sangat
>    konsisten dengan ini, saat ini tanggal 15 Juni,
>    dan Andi Galip itu ternyata masih Letnan Jendral aktif.
>    Berarti, karena konsisten dengan aturan TNI tsb.
>    kita jadi mengetahui bahwa posisi Jaksa Agung adalah
>    berada langsung di bawah struktur organisasi TNI. ;-)
>    Bagi sejumlah pihak ini adalah pengetahuan baru,
>    jadi tambah pengetahuan ini harus disyukuri... ;-)
>
> 5. Last, but certainly least, konsistensi Andi Galip
>    pun harus disyukuri dengan cermat. Seperti kita tahu,
>    baru saja ybs. MEMOHON UTK MUNDUR teratur, dan permohonannya
>    dikabulkan oleh presiden. Ini adalah sikap ksatria,
>    dan bukan ksatria biasa, tapi ksatria baja hitam! ;-)
>    Permohonannya utk mundur itu konsisten sekali
>    dg pernyataannya belum lama ini: "... Saya TIDAK
>    AKAN MUNDUR, kecuali dimundurkan..." Sikap konsisten
>    yg ksatria seperti ini mungkin bisa membawanya jadi
>    pejabat yg serba bisa. Bisa main sinetron, bisa
>    main filem (kartun), dll. ;-) Indonesia harus bersyukur
>    memiliki Jaksa Agung seperti dia di saat seperti ini.
>    Andaikan Indonesia punya Jaksa Agung yg super efisien,
>    dan su daripada harto keburu diadili sebelum pemilu ini,
>    hasilnya pasti kurang optimal! Jadi penguluran waktu
>    yg piawai ini diujungnya nanti akan menghasilkan
>    hasil yg melegakan. Sesuai dg pepatah: belum tentu
>    yg cepet itu enak. ;-)
>
> ;-)

Kirim email ke