Pilih aja AR atau capres dari PK, khan beres..........

yuni


Nasrullah Idris <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
-----Original Message-----
From: zUlFaN K <[EMAIL PROTECTED]>
To: _ ACI/SCI
<[EMAIL PROTECTED]
.edu>
Date: Sunday, June 27, 1999 3:53 AM
Subject: [Sabil] 4 TOKOH PK-PKB-PAN-PPP BAHAS "BUAH SIMALAKAMA MEGA"


27 Jun 1999


Empat Tokoh Parpol Bahas 'Buah Simalakama' Megawati


JAKARTA -- Empat tokoh partai kemarin bertemu untuk membicarakan apa
yang oleh deklarator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdurrahman Wahid
(Gus Dur) disebut sebagai 'buah simalakama Mega'. Keempat tokoh itu
adalah Gus Dur, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais,
Presiden Partai Keadilan (PK) Nurmahmudi Ismail, dan Ketua Umum PPP
Hamzah Haz.

''Kalau Megawati terpilih sebagai presiden, gerakan Islam tak akan
menerimanya. Tapi kalau Megawati tak terpilih, keadaan juga belum tentu
baik. Ini buah simalakama. Makanya kami berkonsultasi mencari jalan
keluar,'' kata Gus Dur seusai bertemu Hamzah Haz di kantor Pengurus
Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Sebelumnya, pada hari yang sama Gus Dur bertemu Amien Rais di Gedung
Pusat Dakwah Muhammadiyah. Selain bertemu Amien, Gus Dur juga telah
berkonsultasi dengan Ahmad Syafii Ma'arif (Ketua Umum PP Muhammadiyah),
Akbar Tanjung dan juga Habibie. Gusdur menambahkan, polemik masalah
gender juga terjadi di PKB, partai yang ia deklarasikan. Gus Dur secara
pribadi berkeinginan mempertemukan kedua kepentingan agar tidak terjadi
sesuatu yang tidak diinginkan. Setelah Gus Dur menemui Amien, Nurmahmudi
bergantian menemui Amien di tempat yang sama.

Menurut Gus Dur, pertemuan mereka memiliki tujuan yang sama, yaitu dalam
rangka silaturahmi dan konsultasi terhadap keadaan bangsa pasca Pemilu
1999. Ia menilai kini terjadi konfigurasi baru tentang peluang Megawati
menjadi presiden setelah partainya dipastikan memenangkan pemilu.

Sedangkan Amien menambahkan, menjelang Sidang Umum MPR bangsa Indonesia
seolah terpolarisasi dalam dua kubu, yakni kubu pendukung Megawati dan
kubu pendukung BJ Habibie. ''Ada kesan kalau Megawati terpilih, yang
lain akan berontak, bila Habibie terpilih juga akan begitu. Ini kan
harus dicarikan jalan tengahnya. Saya melihat Gus Dur ada di
tengah-tengah polarisasi ini, sehingga bersama-sama kami dapat menemukan
jalan keluarnya,'' kata Amien.

Pertemuan antara Gus Dur dan Amien juga menyepakati bahwa NU dan
Muhammadiyah (Gus Dur berasal dari unsur NU dan Amien dari
Muhammadiyah), sama-sama menghargai hukum Islam yang tidak membolehkan
wanita menjadi pemimpin negara.

Sikap serupa ditegaskan Presiden PK, Nurmahmudi, bahwa partainya yang
berasaskan Islam tidak membolehkan wanita menjadi presiden. ''Karenanya,
persoalan Megawati itu harus dicarikan jalan keluarnya secara baik,''
kata dia.

Dalam keterangan pers bersama Hamzah Haz, Gus Dur menyatakan secara
pribadi dia mendukung Megawati. Tapi di sisi lain, dia juga mengakui
dirinya pun berada di bawah kiai-kiai NU yang tunduk pada hukum Islam
yang menolak wanita menjadi presiden. ''Bagi saya pribadi, Megawati bisa
saja terpilih, tetapi kalau soal kemampuan memerintah, itu soal lain,''
kata Gus Dur.

Sedangkan Hamzah Haz menegaskan bahwa partainya sudah terikat fatwa
ulama yang melarang wanita menjadi presiden. ''Kalau Megawati terpilih,
PPP tidak akan bersedia diajak dalam pemerintahan,'' katanya.

Ketika ditanyakan apakah hal itu tidak mengesankan bahwa PPP kecewa dan
menunjukkan bahwa posisi tawar menawar (bargaining) umat Islam lemah,
Hamzah Haz membantah. ''Justru saat ini kami bisa menjadi pressure
(penekan), apalagi PDI Perjuangan 'kan tidak mayoritas.'' Meski telah
bertemu dengan para tokoh partai, Gus Dur menyatakan sampai saat ini
belum ada jalan keluar yang tepat untuk memecahkan masalah 'buah
simalakama' itu. ''Justru pertemuan ini dilakukan untuk mencari jalan
keluar yang hingga kini belum didapat,'' katanya.

Namun Gus Dur menjanjikan bahwa jalan keluar yang akan dicapai adalah
''win-win solution''. Artinya, pemecahan yang bisa diterima semua pihak.
Namun tentang ini menurut Gus Dur situasinya masih tergantung
perkembangan nanti.

Saat ditanyakan apakah pertemuan juga membicarakan tokoh alternatif,
bukan Megawati dan bukan Habibie untuk bisa menjadi presiden mendatang,
Gus Dur menjawab, ''Itu rahasia perusahaan. Saya tidak boleh ngomong
apa-apa. Nanti nggak jadi-jadi.'' Apakah pertemuan juga mengantisipasi
kemungkinan anggota TNI yang menjadi presiden, Gus Dur mengatakan,
''Mudah-mudahan tidak.''

Pada hari yang sama, di tempat terpisah Presiden Partai Syarikat Islam
Indonesia (PSII 1905) Ohan Sudjana mengatakan wanita tidak bisa menjadi
orang nomor satu di Indonesia. ''Tapi kalau nomor dua bisa.'' Presiden,
kata Ohan yang ditemui pada diskusi 'Rekonstruksi Gerakan umat Islam
Menyongsong Millenium Ketiga', harus laki-laki, sedangkan wakil presiden
boleh dijabat wanita.

(Republika Online edisi)

------------------------------------------------------------------------
Why sift through irrelevant news stories that don't interest you?
NewsPage delivers customized business news to you daily!
http://clickhere.egroups.com/click/377


eGroups.com home: http://www.egroups.com/group/sabili
http://www.egroups.com - Simplifying group communications


____________________________________________________________________
Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.

Kirim email ke