Saya angkat topi bagi mereka, hanya saja saya kita harus menyadari ini dunia
politik bung apapun cara ditempuh untuk memenangkan politik. Terlalu naif jika
kita percaya begitu saja bahwa ini keluar dari hati nurani rakyat tanpa orang
PDIP ikut campur, yang bener aja.

Dan lagi mereka memang pendukung PDIP, bagaimana kalau pendukung non PDIP
melakukan hal serupa...........

yuni


Blucer Rajagukguk <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
he, he, he, namanya rakyat enggak bisa diboongin. Sudah menang Pemilu
masih mau digeser diatas, ini namanya ngawur. Sampe-sampe rakyat perlu
'menyumbangkan' darahnya untuk Mega agar para 'politisi pinter' itu
mengerti bahwa rakyat sudah muak diapusi terus. Kalau daerah tapal kuda
saja PDIP menang, bagaimana lagi fatwa MUI ini dipercaya orang.
Cak Nur yang sangat islami saja, mendukung bahwa pemenang Pemilu harus
diberikan hak lebih dari yang kalah. Hamzah....hamzah.....kamu yang
terhormat ini takut apa sich kalau Mega jadi Presiden.

                                    Aksi Dukung Mega Jadi Presiden
                                   Cap Jempol Darah di Surabaya
                                   Reporter Budi Sugiharto

                                   detikcom, Surabaya-Ada banyak cara
untuk mendukung
                                   Megawati menjadi presiden periode
mendatang. Diantaranya
                                   adalah dengan menerakan cap jempol
dengan 'tinta' darah di
                                   selembar kertas putih.

                                   Cara yang cukup unik ini dilakukan
oleh ratusan pendukung
                                   Mega di Surabaya. Aksi dukungan itu
dimulai pukul 11.00 WIB
                                   dan hingga berita ini diturunkan,
kegiatan itu masih berlangsung
                                   di markas PRRT (Perjuangan Rakyat
untuk Reformasi Total), Jl
                                   Pandegiling, Surabaya, Senin
(28/06/1999). Caranya, jempol
                                   pendukung dicoblos dengan jarum.
Setelah keluar darah, baru
                                   dicapkan ke selembar kertas putih.

                                   Menurut Whisnu Sakti Buana, ketua
kegiatan, aksi itu dilakukan
                                   untuk menunjukkan dukungan rakyat
pada Mega untuk menjadi
                                   presiden menggantikan BJ Habibie.
"Aksi ini menunjukkan
                                   bahwa arus bawah mendukung Mega.
Sebab saat ini kami lihat
                                   banyak kelompok ingin menjegal Mega,"
kata Whisnu.

                                   Menurut Whisnu, aksi dukungan dengan
cap jempol darah itu,
                                   tidak dikhususkan pada pendukung PDI
Perjuangan saja. "Siapa
                                   saja yang merasa mendukung pencalonan
Mega jadi presiden,
                                   boleh membubuhkan cap jempolnya di
sini," kata Whisnu.
                                   Orang yang berdatangan ke situ pun
tidak terbatas orang
                                   Surabaya saja. Bahkan beberapa orang
mengaku datang dari
                                   Malang, dan beberapa daerah lainnya
di Jawa Timur.

                                   "Saya ke sini setelah melihat iklan
di koran, Mas," kata seorang
                                   pemuda yang baru mencoblos jempolnya
dengan jarum.

                                   Menurut Whisnu, kegiatan itu digelar
setelah didesak oleh
                                   ratusan massa PDI Perjuangan Ranting
Simolawang, Kecamatan
                                   Simokerto, Surabaya, pada Minggu
(27/06/1999) kemarin.
                                   "Karena desakan agar acara ini
diadakan, maka kami pun
                                   mengkoordinirnya. Supaya lebih
tertib," aku Whisnu. PRRT
                                   sendiri adalah organisasi onderbow
PDI Perjuangan.

                                   Cap jempol di atas kertas HVS putih
itu sendiri, kata Whisnu,
                                   akan dikirimkan ke Megawati pada
Sidang Umum (SU) MPR
                                   mendatang. "Ini adalah dukungan moral
kami pada Mega," tegas
                                   Whisnu.

                                   Selain mengadakan pengumpulan
dukungan dengan cap jempol
                                   darah, PRRT juga akan mengadakan
pengecatan ratusan becak,
                                   Selasa (29/06/1999) besok. Pengecatan
itu hanya dilakukan di
                                   sandaran becak saja, yaitu dikasih
gambar logo PDI Perjuangan.


____________________________________________________________________
Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.

Kirim email ke