Mengikuti Yesus Kristus berarti berani menanggung beban salib-Nya. Artinya seorang Kristen mesti berani menghadapi segala penderitaan, kehilangan segala yang dicintai, penganiayaan termasuk segala macam bentuk fitnah. Anehnya bagian terbesar rakyat Indonesia tak berpengaruh oleh cerita rekaan untuk menyudutkan orang Kristen. Wassalam, Efron -----Original Message----- From: Nasrullah Idris [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, 06 July, 1999 7:31 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Fw: [Sabil] MEMBONGKAR PRAKTEK PEMURTADAN BERKEDOK ISLAM ( BAGIAN KEDUA ) -----Original Message----- From: zUlFaN K <[EMAIL PROTECTED]> To: _ ACI/SCI <[EMAIL PROTECTED] .edu> Date: Sunday, July 04, 1999 10:55 PM Subject: [Sabil] MEMBONGKAR PRAKTEK PEMURTADAN BERKEDOK ISLAM ( BAGIAN KEDUA ) PEMURTADAN BERKEDOK ISLAM Membongkar Praktek Kristenisasi ---------------------------------------------------------------------------- ---- BAGIAN KEDUA Kristenisasi berawal dengan modus Penyerangan secara Ghozwul Fikri Pemikiran ) Umat wajib waspada atas kemungkinan Penyerangan secara Phisik Sebagaimana halnya terjadi di Bosnia, Kosovo, Ambon dll Walau setumpuk fakta dan data sudah ada didepan mata, namun tanggapan para tokoh umat Islam, ternyata dingin dingin saja. Mereka sudah saya beritahu, tapi sepertinya belum ada suatu tindakan atau tanggapan yang berarti, padahal ini cukup berbahaya, ujar Abu Deedad Shihab prihatin. KH Abdullah Wasi'an juga menyayangkan sikap sebagian besar tokoh umat Islam, "Kita sudah kasih peringatan pada mereka. Kita sudah beritahu mereka akan bahayanya serangan ini. Tapi sayangnya mereka semua seakan tidak mau peduli. Agaknya, kalau bahaya yang tidak kelihatan mereka tak mau ambil pusing. Tanggapan serta perhatian dari tokoh tokoh umat sangat minim. Mungkin mereka menganggap kita mengada ada, atau mungkin dalam penglihatan mereka hal ini belum dirasa membahayakan umat. Jika nyata nyata diserang barulah mata mereka terbuka, dan itu biasanya sudah terlambat, tuturnya sedih. Peringatan yang disampaikan KH Abdullah Wasi'an tersebut mengingatkan kita tentang apa yang telah terjadi di Ambon beberapa waktu yang lalu. Dinegara yang konon jumlah moslemnya terbesar didunia ini, orang orang Kafir di Ambon dengan biadab dan keji berani-beraninya menyerang, membantai, memperkosa dan mengusir orang orang Islam dari tanah Ambon. Sangat mirip dengan apa yang terjadi di Bosnia maupun di Kosovo. Pola pola yang terjadi di Bosnia, Kosovo maupun di Ambon ternyata memiliki kemiripan. Sebelum pihak Kafirin menyerang secara terbuka, mereka menggelar dulu apa yang disebut sebagai Serangan Pemikiran atau Ghoswul Fikri. Tujuannya, menjauhkan pemahaman umat Islam dari nilai nilai Islam itu sendiri. Pengalaman Yuniar Nazir SE, patut dijadikan bahan renungan bagi kita bersama. Ibu beranak empat yang pernah tinggal di daerah Batu Gong, Ambon, sejak tahun 1991 hingga 1995, menuturkan sebagian pengalamannya, "Saat pertama tiba di Ambon, tampak sekali Ghozwul Fikri sudah sedemikian hebat mencengkeram umat Islam disana. Menjawab salam saja mereka tak bisa. Jangankan menemui wanita yang menutup rapat auratnya, minuman keras dan pergaulan bebas sudah dianggap sebagai hal yang biasa. Namun ketika umat Islam disana diserang oleh orang orang Kafir yang selama ini disangkanya baik baik saja, mata dan kesadaran mereka akan indentitas Islam baru terbuka. Bagaimanapun pedih dan perihnya, tragedi kemanusiaan yang menimpa umat Islam di Ambon baru baru ini memiliki Hikmah tersendiri, suatu pelajaran berharga yang amat mahal harganya. ( Lihat situs tragedi Ambon ) Sama sekali tidak tertutup kemungkinan apa yang terjadi di Bosnia, Kosovo, Ambon, akan terjadi juga pula di tempat tempat lainnya. Jika saat ini baru berupa Serangan Pemikiran lewat penerbitan brosur, buletin, pamflet, media masa dan bahkan media Internet baik secara terang terangan ataupun dengan berkedok HAM & KEMANUSIAAN, khususnya dikenal Yellow Ribbon Campaign yang dipropagandakan oleh Hueren int'l yang berpusat di Hongkong, Indo Chaos, Muzi dll dari situs yang menginsult / menghasut Indonesia sekaligus Islam sampai penyebaran foto foto dan Cerita Vivian fake/palsu yang diambil dari gambar gambar situs porno Asiandragons, ( lihat sitenya 123456789) dan masih banyak lainnya. Oleh karenanya sama sekali tidak tertutup, jika dirasa sudah cukup kuat maka mereka akan menyerang kita secara Phisik. "Sejarah Kristenisasi memang tidak terlepas dari bau darah". ungkap Theo Sjafei dalam pidatonya yang menghebohkan itu (lihat sitenya) Semuga umat Islam tetap menjaga kewaspadaannya. Musuh musuh dakwah senantiasa mencari kesempatan guna menjauhkan umat Tauhid ini dari ajaran NYA. Mari Rapatkan Barisan Sumber majalah Sabili ( Bersambung ke bagian Ketiga ) ---------------------------------------------------------------------------- ---- Click Here! Jika ingin berjual-beli sesuai syariah Islam, silahkan bergabung ke www.egroups.com/group/pasar-muslim. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] untuk berlangganan
Re: [Sabil] MEMBONGKAR PRAKTEK PEMURTADAN BERKEDOK ISLAM ( BAGIAN KEDUA )
Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) Mon, 5 Jul 1999 16:46:58 -0700
- Fw: [Sabil] MEMBONGKAR PRAKTEK PEMURTAD... Nasrullah Idris
- Re: Fw: [Sabil] MEMBONGKAR PRAKTEK... Johnson Chandra
- Re: Fw: [Sabil] MEMBONGKAR PRAKTEK... Budi Haryanto
- Re: [Sabil] MEMBONGKAR PRAKTEK PEM... Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)
- Re: [Sabil] MEMBONGKAR PRAKTEK PEM... Mardon Marpaung