Saya bukannya membela Bung Nas ini. Sayapun sering berdebat dengan beliau disini. Tetapi saya pikir biarlah beliau mem-forward apa yang dia pikir 'pantas' untuk di forward. Kalau kita engga suka dengan isinya, tinggal di-delete saja. Sebagai pendukung PDI-P (tentunya bersama PKB dan PAN), saya tetap berharap agar masalah Agama, apalagi masalah Gender bisa-lah untuk dihentikan. Bahkan Amien Rais pun sudah menghimbau untuk menghentikan masalah ini. Semoga 'laju' status quo akan terhenti.... Salam, bRidWaN At 09:33 AM 7/6/99 -0700, Budi Haryanto wrote: > Muncul lagi nih penyakit Nasrulah Idris, yaitu 'MENYEBARKAN ISU AGAMA'. > Katanya ilmuwan science/matematika/teknologi, kok masih doyan saja > mem-forward isu lain yang tidak spesialisasinya. > Mas Nasrulah Idris, anda sama sekali tidak bijaksana dan tidak dewasa > dengan posting yang anda lakukan ini. > > Salam, > Budi > > (NB: Kapan sih sembuhnya...?) >Nasrullah Idris wrote: >> -----Original Message----- >> From: zUlFaN K <[EMAIL PROTECTED]> >> To: _ ACI/SCI >> <[EMAIL PROTECTED] >> .edu> >> Date: Sunday, July 04, 1999 10:55 PM >> Subject: [Sabil] MEMBONGKAR PRAKTEK PEMURTADAN BERKEDOK ISLAM ( BAGIAN >> KEDUA ) >> >> PEMURTADAN BERKEDOK ISLAM >> Membongkar Praktek Kristenisasi >> >> ---------------------------------------------------------------------------- >> ---- >> >> BAGIAN KEDUA >> Kristenisasi berawal dengan modus Penyerangan secara Ghozwul Fikri >> Pemikiran ) >> Umat wajib waspada atas kemungkinan Penyerangan secara Phisik >> Sebagaimana halnya terjadi di Bosnia, Kosovo, Ambon dll >> Walau setumpuk fakta dan data sudah ada didepan mata, namun tanggapan para >> tokoh umat Islam, ternyata dingin dingin saja. Mereka sudah saya beritahu, >> tapi sepertinya belum ada suatu tindakan atau tanggapan yang berarti, >> padahal ini cukup berbahaya, ujar Abu Deedad Shihab prihatin. >> >> KH Abdullah Wasi'an juga menyayangkan sikap sebagian besar tokoh umat Islam, >> "Kita sudah kasih peringatan pada mereka. Kita sudah beritahu mereka akan >> bahayanya serangan ini. Tapi sayangnya mereka semua seakan tidak mau peduli. >> Agaknya, kalau bahaya yang tidak kelihatan mereka tak mau ambil pusing. >> Tanggapan serta perhatian dari tokoh tokoh umat sangat minim. Mungkin mereka >> menganggap kita mengada ada, atau mungkin dalam penglihatan mereka hal ini >> belum dirasa membahayakan umat. Jika nyata nyata diserang barulah mata >> mereka terbuka, dan itu biasanya sudah terlambat, tuturnya sedih. >> >> Peringatan yang disampaikan KH Abdullah Wasi'an tersebut mengingatkan kita >> tentang apa yang telah terjadi di Ambon beberapa waktu yang lalu. Dinegara >> yang konon jumlah moslemnya terbesar didunia ini, orang orang Kafir di Ambon >> dengan biadab dan keji berani-beraninya menyerang, membantai, memperkosa dan >> mengusir orang orang Islam dari tanah Ambon. Sangat mirip dengan apa yang >> terjadi di Bosnia maupun di Kosovo. >> >> Pola pola yang terjadi di Bosnia, Kosovo maupun di Ambon ternyata memiliki >> kemiripan. Sebelum pihak Kafirin menyerang secara terbuka, mereka menggelar >> dulu apa yang disebut sebagai Serangan Pemikiran atau Ghoswul Fikri. >> Tujuannya, menjauhkan pemahaman umat Islam dari nilai nilai Islam itu >> sendiri. Pengalaman Yuniar Nazir SE, patut dijadikan bahan renungan bagi >> kita bersama. >> >> Ibu beranak empat yang pernah tinggal di daerah Batu Gong, Ambon, sejak >> tahun 1991 hingga 1995, menuturkan sebagian pengalamannya, "Saat pertama >> tiba di Ambon, tampak sekali Ghozwul Fikri sudah sedemikian hebat >> mencengkeram umat Islam disana. Menjawab salam saja mereka tak bisa. >> Jangankan menemui wanita yang menutup rapat auratnya, minuman keras dan >> pergaulan bebas sudah dianggap sebagai hal yang biasa. Namun ketika umat >> Islam disana diserang oleh orang orang Kafir yang selama ini disangkanya >> baik baik saja, mata dan kesadaran mereka akan indentitas Islam baru >> terbuka. >> >> Bagaimanapun pedih dan perihnya, tragedi kemanusiaan yang menimpa umat Islam >> di Ambon baru baru ini memiliki Hikmah tersendiri, suatu pelajaran berharga >> yang amat mahal harganya. ( Lihat situs tragedi Ambon ) >> >> Sama sekali tidak tertutup kemungkinan apa yang terjadi di Bosnia, Kosovo, >> Ambon, akan terjadi juga pula di tempat tempat lainnya. Jika saat ini baru >> berupa Serangan Pemikiran lewat penerbitan brosur, buletin, pamflet, media >> masa dan bahkan media Internet baik secara terang terangan ataupun dengan >> berkedok HAM & KEMANUSIAAN, khususnya dikenal Yellow Ribbon Campaign yang >> dipropagandakan oleh Hueren int'l yang berpusat di Hongkong, Indo Chaos, >> Muzi dll dari situs yang menginsult / menghasut Indonesia sekaligus Islam >> sampai penyebaran foto foto dan Cerita Vivian fake/palsu yang diambil dari >> gambar gambar situs porno Asiandragons, ( lihat sitenya 123456789) dan masih >> banyak lainnya. >> >> Oleh karenanya sama sekali tidak tertutup, jika dirasa sudah cukup kuat maka >> mereka akan menyerang kita secara Phisik. "Sejarah Kristenisasi memang tidak >> terlepas dari bau darah". ungkap Theo Sjafei dalam pidatonya yang >> menghebohkan itu (lihat sitenya) >> >> Semuga umat Islam tetap menjaga kewaspadaannya. Musuh musuh dakwah >> senantiasa mencari kesempatan guna menjauhkan umat Tauhid ini dari ajaran >> NYA. >> >> Mari Rapatkan Barisan >> >> Sumber majalah Sabili >> ( Bersambung ke bagian Ketiga ) >> >> ---------------------------------------------------------------------------- >> ---- >> >> Click Here! >> Jika ingin berjual-beli sesuai syariah Islam, silahkan bergabung ke >> www.egroups.com/group/pasar-muslim. Kirim email ke: >> [EMAIL PROTECTED] untuk berlangganan > >