Pendapat saya soal kristenisasi ataupun islamisasi, dua-duanya oke saja
asalkan prosesnya tidak melalui kekerasan ataupun ancaman. Perlu disadari dan
dipahami bahwa pada kedua agama selalu diajarkan untuk menyebarkan ajaran
agama ke orang lain. Saya yakin orang yang telah membaca kedua kitab suci ini
paham apa yang saya maksud. Namun saya juga yakin bahwa orang yang mengerti
agama sadar bahwa kebebasan meyakini agama ataupun kebebasan memiliki tingkat
iman tertentu adalah kebebasan yang paling asasi yang diberikan Tuhan kepada
individu manusia. Dengan demikian kembali kepada individu masing-masing untuk
memilih kepercayaannya dan keimanannya. Jika yakin kepada Islam pilih Islam,
jika yakin kepada Kristen pilih Kristen atau Hindu atau Budha atau Kong Hu Tju
atau tidak percaya sama sekali. Apalah hak saya sebagai manusia, jika Tuhan
Yang Maha Kuasa saja memberikan kebebasan kepada manusia, apalah hak manusia
untuk mencampuri keimanan seseorang.
Sayangnya dikita sudah banyak terbentuk pemikiran sempit yang malas
mendengarkan soal agama yang berasal dari penganut agama yang lain. Apalagi
soal iman ini dijadikan hal yang menegangkan, seakan-akan berebutan pasar
karena semakin banyak yang memilih agamanya seakan-akan yang seagama lebih
berbahagia. Sungguh lucu....sungguh ironis....karena banyak yang mendewakan
agama banyak orang mudah diadu domba karena agama....banyak perang terjadi
karena agama....banyak percintaan gagal karena agama....banyak persahabatan
terhalang karena agama....banyak sumpah serapah, kata murtad dan kafir, kata
benci dan dendam karena agama....bahkan banyak tempat ibadah saling dibakar
karena agama.
Kalau kembali kita berfikir kebelakang kenapa ada agama Kristen dan Islam,
maka terlihat bahwa Kristen diturunkan untuk membawa berita suka cita dan
menyelamatkan manusia berdosa, tetapi apa yang dilakukan para tokoh kristen
masa lalu bahkan sampai sekarang....ekh malah berebutan harta dan kuasa. Islam
juga diturunkan untuk membawa kedamaian dibumi terutama pada saat jaman
jahilliyah dan banyak orang berbuat dosa...ekh malah banyak yang hobi perang
dan menggunakan kata jihad dan mati syahid sebagai alasan untuk menganiaya
bahkan membunuh orang lain.
Agamamu agamamu, agamaku agamaku. Suatu kalimat yang indah yang saya tafsirkan
adalah memahami ajaran masing-masing dan saling menghormati dengan penganut
agama yang berbeda. Tetapi jika ditafsirkan sebagai: "hai orang yang berbeda
iman, jangan coba kritik kami, karena kami tidak akan mendengarkan
pendapatmu..karena engkau bukanlah bagian dari kami"....kalau begitu yach apa
gunanya kalimat: "belajarlah kamu sampai kenegeri Cina" kalau kita tidak ingin
mendengarkan pendapat dari orang lain.
Saya pikir dengan hati yang tulus persahabatan antar umat akan tetap dapat
ditegakan, bukan saja yang beda agama, juga yang beda mata, kulit ataupun
hidung. Kenapa kita benci, rendahkan atau anak-tirikan yang beda dengan kita,
padahal kita semua berasal dari satu ibu (Hawa/Eve) dan kita semua berasal
dari satu ayah (Adam) melalui ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha
Penyayang.
Panjang lebar saya yang penuh dosa ini cuma ingin berkata, silahkan saja sebar
agama apa saja asalkan jangan melewati kekerasan, intimidasi ataupun ancaman.
Janganlah kebebasan manusia yang paling asasi dari Tuhan malah dibatasi
manusia.

Dayang Sumbi wrote:

> Hallo Ira sayang.., assalamu'alaikum!
> Semoga Rahmat, Taufiq & Hidayah Allah tetap beserta Ira & keluarga.
> Ukhti Ira....ya begitulah kenyataannya.
> Masih banyak oknum-oknum kristiani,
> yang seenaknya sendiri melanggar kebebasan beragama.
> Senaknya saja masuk ke rumah orang lain sambil berusaha mengajak
> masuk ke agama kristen, bacain Bible lah!.
> Meski mereka itu tahu bahwa kita2 ini jelas2 muslim/ah.
> Keluarga kami juga pernah mengalami hal seperti yang
> dialami keluarga Ira. Tapi alhamdulillah, segala puji bagi Allah,
> keyakinan & keimanan kami justru makin tebal terhadap keesaan-Nya.
> Buat saudara-saudaraku umat kristiani,
> sadarlah perbuatan seperti ini samasekali tidak terpuji!
> Saya yakin, Bible tidak mengajarkan bentuk "pemaksaan"
> seperti itu. Itu samasekali bukan ajaran kasih-sayang!
> Saya yakin sekali ajaran Kristen juga mengajarkan berdakwah dengan
> cara baik-baik & gentleman. Hanya masih ada umatnya (oknum2) yang berada
> di jalan yang salah dan tidak terpuji.
>
> Terus, saya juga heran, dengan kasus di Minang,
> kok masih ada segelintir orang yang membenarkan perbuatan
> yang tidak bertanggung jawab, menyakiti keluarga & umat lain.
> Wahai sahabat-sahabat yang mengaku nasionalis,
> marilah kita saling mengingatkan,
> untuk tidak lagi mendakwah-dakwahi ummat agama lain.
> Ingatkan-lah bila ada kawan atau anggota keluarga kalian yang
> berbuat seperti ini, bahwa perbuatan ini bukanlah perbuatan
> yang diajarkan ajaran Kristen.
> Biarlah kita saling menghargai bahwa
> keyakinan kita bukanlah sesuatu yang bisa dipaksa2kan.
> Marilah kita bangun Indonesia baru dengan saling
> menghargai, dan menghormati keyakinan saudara kita
> sebangsa & setanah-air!
> Begitu saja,
> buat Ira: tetap tabah & sabar dengan godaan
> oknum-oknum yang kurang ajar & tak tahu adat itu.
> Sesungguhnya Allah beserta orang2 yang sabar.
> Baca juga: (QS 2:120)!
>
> Wassalam,
> Mojang prihatin.
>
> Ira Damayanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Assalam
>
> Maaf kalau saya ikutan..
> Bukannya saya ingin mengadu domba siapapun, hanya menyampaikan pengalaman
> yang saya terima.. kepada siapapun saya mohon maaf sebesar-besarnya
> terlebih dahulu..
>
> Tapi mengenai tanggapan Bung Efron, okelah, saya tidak menyalahkan agama
> Anda ataupun siapapun.. tetapi mengenai kristenisasi ini, memang ada
> benarnya, oknum2 yang berlaku demikian terhadap kami yang muslim.
> Pembantu saya pun masuk kristen setelah diajak orang secara intensif di
> desanya yang mayoritas beragama Islam.
>
> Soalnya saya dan keluarga saya mengalami sendiri.
> ------------------------------------------------------------------------
>
> Kami mempunyai saudara nasrani, mereka berdua suami-istri penginjil..
> yang tidak dikaruniai anak.Mereka pun lalu sering mengasuh anak2
> yang tidak dirawat oleh kedua oarangtuanya.
>
> Nah,suatu ketika , saat itu saya masih SD keluarga kami sedang
> mengalami guncangan hebat, saudara kami
> tersebut lalu datang kepada kami dan secara halus tetapi pasti mengajak
> kami, dengan ayat2 di Injil, untuk masuk ke agama nasrani.
> Hampir tiap minggu secara intensif mereka mendatangi kami dengan membawa
> oleh-oleh makanan atau apapun yg menyenangkan kami dan kemudian
> tentu saja tak lupa mempersuasif kami untuk ikut ajaran nasrani
> Bahkan mereka memberi kami majalah2 kerohanian nasrani,atau bulletin
> seperti "Renungan Harian" .. untuk dibaca sambil mereka juga membacakannya
> untuk kami... kisah2 nasrani dan ayat-ayat Alkitab.
> Pernah juga mereka membawa kami jalan-jalan, yang tak tahunya ke gereja.
> lalu ke perkumpulan kebaktian... dan pengobatan2 penyakit oleh perkumpulan
> tersebut yg dilakukan oleh seorang pendeta.
>
> Nah, apakah itu bukan bagian dari kristenisasi ?
> Mereka tahu kalau keluarga kami muslim.
> Tapi mengapa kok mereka memaksakan secara implisit bahwa kami harus
> percaya akan ajaran nasrani ?
> Terlebih lagi ketika itu manakala keluarga kami sedang terguncang hebat,
> saya dan adik saya masih kecil2..( SD kelas 1 )
> Yah, mungkin mereka pikir itu saat yang tepat ?? Ketika keluarga kami
> butuh pegangan apalagi saya masih dianggap kecil dan belum bisa berpikir.
>
> Saya bukannya menyalahkan dan tidak akan menyalahkan suatu ajaran agama
> apapun karena itu menyangkut kepercayaan masing-masing individu, hak
> tiap individu untuk memeluk agama dan apa yg terbaik untuk dipercayainya
> tapi mengapa setahun itu seakan kami terus menerus dicekoki akan ajaran
> agama lain ?
>
> Kami mempunyai kepercayaan sendiri.Dan Alhamdulillah, kami lalu memanggil
> guru ngaji yang makin memperkokoh kami sehingga dengan halus pun kami
> menolak ajakan2 yg mereka sampaikan terhadap kami.
>
> Dan seiring dengan membaiknya keadaan keluarga kami, dan makin dekatnya
> kami dengan guru ngaji kami, lambat laun mereka pun menyurut.
> Tak ada lagi ajakan2 dan khotbah2... oleh-oleh makanan, ajakan2 ke
> kebaktian2.......
> Tetapi terkadang ketika kami jumpa mereka dalam pertemuan keluarga,mereka
> masih saja secara halus mempersuasif kami.
>
> Bahkan ketika kami merayakan Hari Raya Idul Fitri, mereka datang dengan
> mengucapkan "Shalom" serta  "Haleluyah" di depan pintu.
>
> Bukan kami saja, bahkan kepada keluarga besar kami.
> Bahkan kepada orang tua ( nenek dan kakek saya almarhum ), ketika beliau2
> masih hidup, tak jarang mereka memberi hadiah hiasan dinding dengan
> kata2 mutiara bersumber dari Injil..Lalu ketika nenek saya sakit mereka
> bacakan ayat2 Alkitab di samping tempat tidur nenek saya dan mempersuasif
> nenek supaya memeluk nasrani sebelum akhir hayatnya.
> Tapi nenek saya pun teguh dengan imannya dan akhirnya wafat dalam keadaan
> Islam.Begitu pula kakek saya.
>
> Apakah ini dibenarkan di agama nasrani ???
> Saya rasa tidak ada agama apapun yang meyuruh untuk memaksakan agamanya
> kepada orang lain yang telah beragama.
>
> Maaf, cerita yang saya sampaikan ini benar-benar saya alami, benar adanya
> dan dapat dipertanggungjawabkan.
> Tetapi sekali lagi bukannya untuk mengadu domba, tetapi ini pengalaman
> pribadi saya yang tak terlupakan, terus terang agak sedikit membawa trauma
> terhadap saya dan keluarga besar saya.
> Tetapi bagaimana pun kami masih tetap berhubungan baik dan menjallin
> silahturrahmi terhadap saudara kami tersebut hingga saat ini.
> Asalkan tidak menyangkut persuasi agama saja kami pun masih dekat dan
> hangat sebagai saudara dalam keluarga kami.
>
> Saya hanya ingin agar Anda-Anda semua membuka mata bahwa kejadian2 dan
> pemberitaan2 itu mungkin benar adanya..Tiada asap tanpa api kan ?
>
> Tapi tujuan saya di sini agar umat nasrani lebih obyektif dan membuka
> mata bahwa ternyata ada yang berbuat demikian, dan umat Islam saya
> harap Anda tidak menjadi panas lalu bersikap prejudice,apriori dan
> suusdzan terhadap umat nasrani.
> Marilah kita perkuat dan saling menghargai keberadaan agama
> masing-masing.Hargai kebebasan memeluk agama.Janganlah mempengaruhi dan
> memaksa orang yang sudah beragama.
> Semua agama pada hakekatnya benar menurut penganutnya masing-masing.
> Kenapa harus diributkan ? Dan meributkan kepercayaan orang lain ?
>
> Sekian dari saya,semoga ada manfaatnya yang bisa kita renungkan bersama
>
> Wassalam
>
> Ira
>
> ____________________________________________________________________
> Get free e-mail and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1

Kirim email ke