Bung Efron,
    Mungkin sebaiknyalah jika bung Efron, maap yah,  tidak melanjutkan lagi
diskusi ini. Walaupun diskusi ini dilakukan oleh orang-orang yang
intelektual, tetapi jika di antaranya belum memiliki pandangan yang sama
maka bung dengan mbak Ira hanya melakukan hal yang sia-sia.
    Diskusi hal ini memang baik, dimulai dengan posting Republika, tetapi
sekarang malah ke arah yang sia-sia. Bukankah hal ini sudah jelas bahwa
harian Republika menyampaikan berita yang dapat dipertanggungjawabkan, kasus
yang berbeda dengan mbak Ira, dan masing - masing diantara teman- teman
permias sudah mengambil kesimpulan. Mengapa? Karena dalam diskusi dengan
kepala dingin.
Sebelumnya Saya minta maap buat bung Efron dan mbak Ira.

:-)
jabat erat
FRAREV SITORUS


>Jeng Ira Damayanti,
>
>Apakah orang-orang yang Anda ceritakan itu dalam menginjil disertai dengan
>paksaan dan ancaman? Saya kok tidak/belum menemukan dalam penjelasan Anda.
>Apakah orang-orang yang diberi bahan bacaan itu kalau ada yang menolak lalu
>diancam? Tidak 'kan. Mengapa pendeta dilarang berpraktek pengobatan kalau
ia
>diberi kuasa Roh Kudus? Aneh sekali pemaparan Anda itu dianggap suatu yang
>salah.
>
>Saya tinggal di lingkungan yang dulu dikenal sebagai basis PPP. Tidak
jarang
>orang bertamu ke rumah saya dengan mengucapkan "assalammualaikum". Padahal
>tamu ini sangat mengerti bahwa saya adalah penganut Kristen. Tanpa
basa-basi
>saya menjawab "mualaikum salam" (koreksi saya bagaimana menulis yang
benar).
>Tidak jarang juga orang-orang ini meminta bantuan saya (baik tenaga, duit,
>atau beras). Salahkah saya membantu mereka dengan kasih? Salahkah juga
>mereka meminta bantuan kepada saya yang Kristen? Jika jawaban Anda "tidak
>bersalah" artinya Anda "negotiable". Artinya lagi apa yang Anda paparkan di
>bawah sangatlah mengada-ada jika dikatakan "salah" (atau tidak baik).
>
>Wassalam,
>Efron
>

Ira wrote:
>Subject:        Kisah nyata: Menanggapi kisah: Pemurtadan itu Ada di
>Minangkabau
>
>Assalam
>
>Maaf kalau saya ikutan..
>Bukannya saya ingin mengadu domba siapapun, hanya menyampaikan pengalaman
>yang saya terima.. kepada siapapun saya mohon maaf sebesar-besarnya
>terlebih dahulu..
>
>Tapi mengenai tanggapan Bung Efron, okelah, saya tidak menyalahkan agama
>Anda ataupun siapapun.. tetapi mengenai kristenisasi ini, memang ada
>benarnya, oknum2 yang berlaku demikian terhadap kami yang muslim.
>Pembantu saya pun masuk kristen setelah diajak orang secara intensif di
>desanya yang mayoritas beragama Islam.
>
>Soalnya saya dan keluarga saya mengalami sendiri.
>------------------------------------------------------------------------
>
>Kami mempunyai saudara nasrani, mereka berdua suami-istri penginjil..
>yang tidak dikaruniai anak.Mereka pun lalu sering mengasuh anak2
>yang tidak dirawat oleh kedua oarangtuanya.
>
>Nah,suatu ketika , saat itu saya masih SD keluarga kami sedang
>mengalami guncangan hebat, saudara kami
>tersebut lalu datang kepada kami dan secara halus tetapi pasti mengajak
>kami, dengan ayat2 di Injil, untuk masuk ke agama nasrani.
>Hampir tiap minggu secara intensif mereka mendatangi kami dengan membawa
>oleh-oleh makanan atau apapun yg menyenangkan kami dan kemudian
>tentu saja tak lupa mempersuasif kami untuk ikut ajaran nasrani
>Bahkan mereka memberi kami majalah2 kerohanian nasrani,atau bulletin
>seperti "Renungan Harian" .. untuk dibaca sambil mereka juga membacakannya
>untuk kami... kisah2 nasrani dan ayat-ayat Alkitab.
>Pernah juga mereka membawa kami jalan-jalan, yang tak tahunya ke gereja.
>lalu ke perkumpulan kebaktian... dan pengobatan2 penyakit oleh perkumpulan
>tersebut yg dilakukan oleh seorang pendeta.
>
>Nah, apakah itu bukan bagian dari kristenisasi ?
>Mereka tahu kalau keluarga kami muslim.
>Tapi mengapa kok mereka memaksakan secara implisit bahwa kami harus
>percaya akan ajaran nasrani ?
>Terlebih lagi ketika itu manakala keluarga kami sedang terguncang hebat,
>saya dan adik saya masih kecil2..( SD kelas 1 )
>Yah, mungkin mereka pikir itu saat yang tepat ?? Ketika keluarga kami
>butuh pegangan apalagi saya masih dianggap kecil dan belum bisa berpikir.
>
>Saya bukannya menyalahkan dan tidak akan menyalahkan suatu ajaran agama
>apapun karena itu menyangkut kepercayaan masing-masing individu, hak
>tiap individu untuk memeluk agama dan apa yg terbaik untuk dipercayainya
>tapi mengapa setahun itu seakan kami terus menerus dicekoki akan ajaran
>agama lain ?
>
>Kami mempunyai kepercayaan sendiri.Dan Alhamdulillah, kami lalu memanggil
>guru ngaji yang makin memperkokoh kami sehingga dengan halus pun kami
>menolak ajakan2 yg mereka sampaikan terhadap kami.
>
>Dan seiring dengan membaiknya keadaan keluarga kami, dan makin dekatnya
>kami dengan guru ngaji kami, lambat laun mereka pun menyurut.
>Tak ada lagi ajakan2 dan khotbah2... oleh-oleh makanan, ajakan2 ke
>kebaktian2.......
>Tetapi terkadang ketika kami jumpa mereka dalam pertemuan keluarga,mereka
>masih saja secara halus mempersuasif kami.
>
>Bahkan ketika kami merayakan Hari Raya Idul Fitri, mereka datang dengan
>mengucapkan "Shalom" serta  "Haleluyah" di depan pintu.
>
>Bukan kami saja, bahkan kepada keluarga besar kami.
>Bahkan kepada orang tua ( nenek dan kakek saya almarhum ), ketika beliau2
>masih hidup, tak jarang mereka memberi hadiah hiasan dinding dengan
>kata2 mutiara bersumber dari Injil..Lalu ketika nenek saya sakit mereka
>bacakan ayat2 Alkitab di samping tempat tidur nenek saya dan mempersuasif
>nenek supaya memeluk nasrani sebelum akhir hayatnya.
>Tapi nenek saya pun teguh dengan imannya dan akhirnya wafat dalam keadaan
>Islam.Begitu pula kakek saya.
>
>Apakah ini dibenarkan di agama nasrani ???
>Saya rasa tidak ada agama apapun yang meyuruh untuk memaksakan agamanya
>kepada orang lain yang telah beragama.
>
>Maaf, cerita yang saya sampaikan ini benar-benar saya alami, benar adanya
>dan dapat dipertanggungjawabkan.
>Tetapi sekali lagi bukannya untuk mengadu domba, tetapi ini pengalaman
>pribadi saya yang tak terlupakan, terus terang agak sedikit membawa trauma
>terhadap saya dan keluarga besar saya.
>Tetapi bagaimana pun kami masih tetap berhubungan baik dan menjallin
>silahturrahmi terhadap saudara kami tersebut hingga saat ini.
>Asalkan tidak menyangkut persuasi agama saja kami pun masih dekat dan
>hangat sebagai saudara dalam keluarga kami.
>
>Saya hanya ingin agar Anda-Anda semua membuka mata bahwa kejadian2 dan
>pemberitaan2 itu mungkin benar adanya..Tiada asap tanpa api kan ?
>
>Tapi tujuan saya di sini agar umat nasrani lebih obyektif dan membuka
>mata bahwa ternyata ada yang berbuat demikian, dan umat Islam saya
>harap Anda tidak menjadi panas lalu bersikap prejudice,apriori dan
>suusdzan terhadap umat nasrani.
>Marilah kita perkuat dan saling menghargai keberadaan agama
>masing-masing.Hargai kebebasan memeluk agama.Janganlah mempengaruhi dan
>memaksa orang yang sudah beragama.
>Semua agama pada hakekatnya benar menurut penganutnya masing-masing.
>Kenapa harus diributkan ? Dan meributkan kepercayaan orang lain ?
>
>
>Sekian dari saya,semoga ada manfaatnya yang bisa kita renungkan bersama
>
>Wassalam
>
>
>Ira

Kirim email ke