Sdr. Meydi Rianto,

Busyet dah saya dibilang begitu. Coba dipikir berapa perbandingannya
tulisan-tulisan yang menyudutkan bahkan menghina Kristen di milis ini.
Memangnya agama apa yang saya tendensikan? Apakah Anda kira dalam Alkitab
tidak menyebutkan makan babi, darah, ular, dll adalah haram?

Sekali lagi saya tegaskan saya TIDAK PERNAH membicarakan Islam dan Al Quran
sebagai subjek. Saya selalu menjawabnya dengan Alkitab yang memang arena
bermain saya. Termasuk di sini kalau ada yang menanyakan tentang Islam saya
akan menjawabnya dengan Alkitab. Misal, mengapa orang Islam kalau beribadah
begitu khusuk dan tampak serius? Lalu mengapa perlu dikumandangkan adzan?
Alkitab menjawabnya tuntas yang justru orang Islam sendiri banyak yang tidak
tahu mengapa demikian. Demikian juga mengapa dalam kebaktian/ibadah orang
Kristen tampak tertawa dan gembira? Ini juga belum tentu semua orang Kristen
tahu latar belakangnya.

Wassalam,
Efron

-----Original Message-----
From:   meydi rianto [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 13 July, 1999 8:38 AM
To:     [EMAIL PROTECTED]
Subject:        Re: Kisah di Minangkabau

wah tanggapan anda sungguh naif dan terlalu tendesius terhadap salah satu
agama....seperti yg anda tulis dibawah ini:

=================================
Di dalam iman Kristen tidak ada tawar-menawar. Maksudnya, Firman Allah
adalah kebenaran mutlak yang tak terkoreksikan. Allah tak pernah berbuat
salah dan tak pernah melakukan koreksi atas Firman-Nya sendiri. Dengan kata
lain apa yang dikatakan oleh Allah "A" adalah "A" bukan "A plus" atau "A
minus". Manusia saja yang suka berkelit. Jadi apa yang dikatakan Allah
adalah "haram hukumnya" tetap "haram hukumnya" tak ada perkecualian. Contoh:
katakanlah Alkitab melarang orang Kristen makan daging babi. Lalu saya
tersesat di hutan. Makanan yang tersedia hanyalah babi hutan. Apapun
alasannya saya tetap tidak boleh makan itu, dan jika saya makan maka saya
berdosa.
=====================================================================
Boeat Bung Efron:
coba lah berpikir jernih dan menggunakan akal sehat?....apakah itu merupakan
jawaban seorang intelektual seperti anda?
apakah agama lain selalu salah? dan agama anda yang selalu benar?..masing2
agama punya persepsi masing2 yang tidak diketahui oleh lain pemeluk...contoh
yang anda berikan sangatlah lemah karena anda memberikan contoh tanpa
mencerna lagi....jika babi diharamkan di agama anda berarti absolutly
haram?....coba anda cerna baik2 pernyataan anda yang bisa dikatakan sbb:
misalnya babi haram hukumnya dan absolutly haram atau bisa dikatakan tidak
bisa di tawar2 lagi even dalam keadaan darurat dan anda ikuti sepenuhnya
tanpa pikir panjang terlebih dahulu yang ada  anda bisa mati konyol gara2
kelaparan....apakah ajaran agama menyuruh org mati konyol?...dimana letak
keuntungan utk manusia jika Tuhan menyuruh ummatnya mati konyol hanya gara2
mengikuti firman Tuhan tanpa mencerna terlebih dahulu...
Agama adalah suatu arahan bagi ummatnya agar tidak tersesat didalam
kehidupan dunia dan akhirat....agama perlu di telaah lebih mendalam bukan
menelannya secara bulat2....saya yakin masing2 kitab suci selalu mempunyai
tafsiran yang diberikan oleh para pemuka agamanya spt Kiai, Pendeta
dlsbg-nya.....
agama tidak pernah membuat sesat umatnya jika percaya dan berpegang teguh
atas keimanannya...seperti mati konyol seperti tersebut diatas..
semoga ini semua jadi pelajaran buat kita ....

salam reformasi,
Meydi



>From: "Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: Kisah di Minangkabau
>Date: Mon, 12 Jul 1999 13:23:35 +0700
>
>-----Original Message-----
>From:   Saut Aritua H Sagala [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
>Sent:   Friday, 09 July, 1999 10:43 AM
>
>===dihapus===
>Mengapa resiko ini mau ditanggung oleh para misionaris bahkan dengan
>meninggalkan keluarganya. Hal itu hanya bisa dijawab oleh pekerjaan Tuhan
>(Roh Kudus).
>
>Nah tugas penginjilan ini menjadi tanggungjawab dari setiap orang yang
>percaya kepada Tuhan Yesus. Mungkin saya sendiri belum berani mengambil
>langkah tersebut karena banyak kekuatiran-kekuatiran yang masih saya hadapi
>sebagai manusia. Apakah Bung Effron atau teman-teman yang Kristen berani
>mengambil iman seperti di atas??
>===dihapus===
>
>Efron (dengan satu "f"):
>Di dalam iman Kristen tidak ada tawar-menawar. Maksudnya, Firman Allah
>adalah kebenaran mutlak yang tak terkoreksikan. Allah tak pernah berbuat
>salah dan tak pernah melakukan koreksi atas Firman-Nya sendiri. Dengan kata
>lain apa yang dikatakan oleh Allah "A" adalah "A" bukan "A plus" atau "A
>minus". Manusia saja yang suka berkelit. Jadi apa yang dikatakan Allah
>adalah "haram hukumnya" tetap "haram hukumnya" tak ada perkecualian.
>Contoh:
>katakanlah Alkitab melarang orang Kristen makan daging babi. Lalu saya
>tersesat di hutan. Makanan yang tersedia hanyalah babi hutan. Apapun
>alasannya saya tetap tidak boleh makan itu, dan jika saya makan maka saya
>berdosa.
>Menyoal berani tidak berani mengambil iman seperti di atas saya akan
>bertanya apakah itu yang diperintahkan Tuhan Yesus Kristus. Mengikut
>Kristus
>berarti rela memanggul salib-Nya. Artinya kita wajib meninggalkan hal-hal
>duniawi yang buruk di depan Tuhan. Apakah itu? Dosa. Yang lebih penting
>lagi
>menjadi Kristen mesti menjadi berkat bagi semua orang. Membagi berkat bisa
>dalam bentuk langsung seperti yang dilakukan oleh para misionaris. Bisa
>juga
>seperti kita-kita ini yang bekerja di berbagai bidang dengan selalu membawa
>terang bagi sesama kita.
>Lebih gamblangnya lagi dalam nama Tuhan Yesus Kristus saya siap menghadapi
>segala risiko sebagai pengikut Kristus.


_______________________________________________________________
Get Free Email and Do More On The Web. Visit http://www.msn.com

Kirim email ke