Itu salah Anda sendiri, Jeng! Mengapa Anda merasa diri sebagai KUSIR?

Efron

-----Original Message-----
From:   Ira Damayanti [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Wednesday, 14 July, 1999 10:38 AM
To:     [EMAIL PROTECTED]
Subject:        Ma kasih Mbak Yuni  [Re: Kisah nyata: Menanggapi kisah:
Pemurtadan itu Ada di              Minangka bau]

Ma kasih Mbak Yuni...
You helped me a lot...
saya udah nggak tau lagi mo ngomong apa di debat kusir ini.
Yang saya pahami cuma satu :

Agamamu agamamu, agamaku agamaku.
Dan itu tidak bisa diganggu gugat!
Dan saya kira saudara2 ku seiman pun setuju dengan statemen saya.

wassalam
Ira

On Tue, 13 Jul 1999, Yuni Wilcox wrote:

> "Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Jeng Ira:
> Assalam...
> Well, sayangnya iya, mereka membacakan ayat2 itu dengan ancaman2 halus..
> sehingga kami, saya dan adik saya, mau tidak mau harus duduk diam manis
> dikhotbahi dan diceramahi.
> Walau bukan ancaman fisik tetapi lebih bersifat psikologis," Nanti masuk
> neraka " "Nanti Tuhan marah sama kamu kamu tidak disayang Tuhan lagi "
Pada
> saat saya kelas 2 SD, mana saya bisa berpikir panjang. Apalagi saya
> dioleh-olehi coklat Silver Queen.Imbalannya saya harus duduk manis dan
> dengerin cerita2 nasrani.
> Jika saya seumur sekarang, yah mungkin saya bisa bilang,"Maaf" bla bla
> bla...
> Efron:
> Lha wong namanya mau bercerita tentang Kabar Baik kok dibilang
"mengancam".
> Kenyataannya apakah ada rasa kehilangan dalam diri Anda?
>
>
> Nah ini yang bung Efron Lupa. kelas 2 SD saya "kira" masih termasuk di
bawah
> umur.Mereka belum mengerti haju merahnya, manis asamnya kehidupan. Memang
> bagus kalau kabar kebaikan itu kita berikan kepada anak nak kita sendiri
> tetapi kalau sudah menyangkut anak orang lain, meskipun saudara, kita kita
> nggak punya hak sama sekali, harus seijin orang tuanya. APalagi kalau
mereka
> sudah punya agama sendiri.
>
> Yang kehilangan dalam diri mereka, tentu saja secara fisik tidak ada
tetapi
> sang penginjil itu telah "meracuni" pola pikir mereka secara langsung.
> Seperti halnya pornografi, anak anak dibawah umur nggak akan kehilangan
apa
> apa jika mereka menikmati pornografi sejak usia dini, tetapi yang hilang
pada
> mereka adalah sifat innocent mereka, sifat kekanak kanakan mereka yang
telah
> diambil alih oleh pornografi. Dan mungkin akan membahayakan masa depan
mereka.
>
>
> Begitu pula pengabaran injil bagi anak dibawah umur yang sudah mempunyai
agama
> lain, ini sama sekali tidak etis, kecuali sang ortu mengijinkan. Karena
pada
> masa masa seperti itu anak anak adalah hak orang tuanya dan sekaligus
tanggung
> jawab orang tuanya.
>
>
> yuni
>
> ____________________________________________________________________
> Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at
http://webmail.netscape.com.
>

Kirim email ke