Yach salah dong, Kang Prabu Brawijaya!

"Dirgahayu" tidak boleh diikuti angka di belakangnya. "RI ke-54" itu ada di
mana? Soalnya RI 'kan cuma satu. Sama dengan US sekarang. Dulu memang ada
dua US, USA dan USI (United States of Indonesia = RIS).

Lalu "Dirgahayu Kemerdekaan" itu yach jelas salah. Yang menjadi subjek
ucapan selamat adalah "RI" bukan "Kemerdekaan". Bisa juga dengan kalimat
"Panjang umur RI", tapi akan janggal dan salah kalau dibilang "Panjang umur
Kemerdekaan RI", ya tho?

Kalau seperti Kang Prabu bilang "Bakeri Holan" itu sudah benar, saya setuju
itu. Soalnya "Bakeri Holan" itu anaknya "Bakeri Aburizal".

Wassalam,
Efron

-----Original Message-----
From:   FNU Brawijaya [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Thursday, 19 August, 1999 23:39 PM
To:     [EMAIL PROTECTED]
Subject:        Rubrik bahasa Indonesia (RE: penulisan "Dirgahayu")

Heran, apanya yg salah dari dua yg ini:
-- Dirgahayu RI ke-54
-- Dirgahayu Kemerdekaan RI ke-54

Kan sudah bener? Kalau 'dirgahayu hut' itu baru salah....
Kalau yg ini sih sudah berkali-kali dibilang salah sama pak anton...(eh,
sopo iku).
Tapi kayaknya yg dua yg di atas mah sudah di-approve sama lembaga
bahasa ind. Nggak tahu juga ding...
Keeneg-an mbak Purbo juga ndak perlu-perlu amat. Makan promag aja mbak.
Misal "Dirgahayu Mbak Purbo ke-17" bukannya perlu dibaca sebagai selamat
ultah yg ke-17 buat mbak purbo?

Masak mau dibaca sebagai:
"selamat ultah buat mbak Purbo yg nomor 17 (dari 19 Purbo bersaudara
kembar)."
Rak endak...

Kalau 'pulang ke rumah' sih wajar dong. Kan bisa juga pulang ke kantor,
karena tadi baru nglayap dulu misale. Atau pulang ke pasar, soalnya dia
pedagang di pasar itu. Mungkin kalau contohnya 'turun ke bawah' lha itu
baru cucuk. Kali aja....

Kalau bakeri hollan juga sudah betul. Bukannya ini berasal dari anjuran
bahasa indonesinia. Tadinya namanya 'Holland Bakery'. Berhubung sudah
telanjur beken dan dikenal dengan nama itu, kalau diganti menjadi
'toko kue dan roti kemanggisan' bakalan nggak laku. Caranya akhirnya
pake kompromi, yg penting mengikuti hukum DM. Jadilah 'bakeri holan'.
Mungkin ada yg protes bahwa 'bakeri' bukan perbendaharaan kata bhs ind.,
tapi ya nggak apa-apa. Nanti bakalan jadi terserap menjadi bhs indonesia.
Wong namanya bahasa rak dinamis ya.... jadi asalkan masih ngikutin
kaidah-kaidah tata bahasa mah okay-okay saja lah.

Juga 'gran vila'..... Kalau sudah menjadi nama, ya nggak apa-apa.
Wong kalau anda buat perumahan lalu dikasih nama "??!!*&&$HUH"
juga nggak ada yg ngelarang. Iya endak....? Kalau 'real estat' sih
emang sudah ada padanan kata bhs indonesianya sih....

Kita nggak perlu ngikutin Malaysia yg suka bikin istilah aneh seperti:
keyboard = papan kekunci (key=kunci, dan board=papan.)
mouse = tetikus......
secretary = penaip (dari pe-type).

Hehe...

'----------------------------------
Saya mereka-reka (tanpa rujukan) "Dirgahayu" berasal dari kata "dirga" yang
artinya "tinggi-luas-terbentang bak angkasa" dan "rahayu" yang bisa berarti
"hidup/anugerah". Jadi terjemahan bebas "dirgahayu" adalah "selamat
berhajatan" atau "selamat ulang tahun" atau "selamat berhidup penuh
kebebasan".

Jadi yang mbuat mbak Nina nyeseg itu barangkali banyak orang yang ngaku
pinter tapi ngawur dalam memasang bentangan spanduk dalam rangka 17-an.
Misal: "Dirgahayu RI ke-54" ini artinya di dunia ini ada 54 biji negara RI.
Padahal 'kan cuma satu. Ada juga yang nulis "Dirgahayu Kemerdekaan RI ke-54
atau Dirgahayu HUT RI ke-54". Ini juga suatu hiperkorek seperti halnya kita
ngomong "blue jeans warna biru" atau "pulang ke rumah". Lha namanya "blue
jeans" itu warnanya ya biru dan namanya "pulang" itu ya "ke rumah".

Di jalanan Jakarta juga banyak dibuktikan bahwa pengusaha besar (yang
ngakunya berpendidikan) sama saja klasnya dengan pedagang kakilima dalam
berbahasa Inggris. Lihat saja para pedagang kakilima di Blok M yang memajang
tulisan bahasa Inggris yang "ngawur". Tengok juga papan-papan reklame
seperti "Bakeri Hollan" (anaknya Bakeri Aburizal), "real estat", atau juga
"gran vila" yang sama sekali tidak ada artinya. Bahasa Inggris bukan, bahasa
Indonesia juga apalagi.

Wassalam,
Efron

--
Salam,
Jaya


--> I disapprove of what you say, but I will
    defend to death your right to say it. - Voltaire

               \\\|///
             \\  - -  //
              (  @ @  )
------------oOOo-(_)-oOOo-----------
FNU Brawijaya
Dept of Civil Engineering
Rensselaer Polytechnic Institute
mailto:[EMAIL PROTECTED]
--------------------Oooo------------
           oooO     (   )
          (   )      ) /
           \ (      (_/
            \_)

Kirim email ke