>Irwan:
>Anda ini bener2 ngga bisa nangkep tulisan atau pura2 bego?
>Seperti dalam tulisan gue sebelumnya, silahkan buktikan
>kalau perlu copy paste khan tulisan saya atau bahkan
>tulisan bRidwan yg menjelek2an orang2 PKB atau PAN
>sebelum pencoblosan pemilu.
>Catat kata2 penting, SEBELUM PENCOBLOSAN.

Diputer lagi yuk...diputer lagi...

>Saya masih ingat kata2 Amien Rais sebelum pencoblosan yg
>sedikit "mengancam" dua partai reformasi lainnya yaitu
>PKB dan PDIP untuk dengan ksatria mendukung salah
>satu partai yg paling banyak suaranya diantara mereka
>(PAN, PKB, PDIP). Tapi apa yg terjadi setelah penghitungan
>suara dan kini? Amien Rais menjilat ludahnya sendiri.
>Kesepakatan Paso diberakinya, pernyataan yg dia keluarkan
>sebelum pencoblosan dianggap angin lalu.
>Jelas, saya akan mempertanyakan sikapnya.
>Soal AM Fatwa? Ah, biarkan saja, dia toh baru bikin
>humor kemarin2 ini yg sudah saya kutipkan disini.
>Saya tidak menjelek2an mereka, Amien Rais dan AM Fatwa.
>Tapi mereka sendirilah yg telah menjelekkan diri
>masing2.

Nah, sekarang mereka sendiri yg telah menjelekkan diri ya?

>Jelas, disini anda salah karena fakta membuktikan
>saya tidak menjelek2kan Amien Rais & AM Fatwa
>sebelum pencoblosan.

Sekarang stressingnya berbeda...sebelum pencoblosan?


>Anda memfitnah saya di milis ini.

Anda sendiri yang menfitnah diri sendiri.

>Irwan:
>Salah lagi. Bukan Hasan Basri tapi Faisal Basri.
>Hal2 sepele begini saja anda sudah salah. Tampaknya
>anda menulis hanya berdasarkan emosi saja tanpa
>nalar yg bagus dan data2 yg kuat.

Bukannya nalar anda yang suka terbalik-balik?

>Saya masukkan Faisal Basri sebagai salah satu orang
>hebat karena dia menyadari betul apa itu demokrasi
>dan konsekuensinya. Demokrasi tidak hanya dibibir
>saja, tapi juga harus nyata dalam tindakan.
>Faisal Basri konsisten dengan itu. Jadi tidak ada hubungannya
>dengan memilih Megawati. Faisal Basri bukan pendukung
>Megawati, dia pendukung demokrasi yg benar.

Tuh kan. Apa saya bilang?

>Lagi2 anda salah dalam hal ini.

Jadi saya salah ya?

>Anda memfitnah saya di milis ini.

Tidak ada yang menfitnah kecuali anda sendiri.

>Irwan:
>Anda salah lagi.
>bRidwan tetap konsisten dengan suara reformasinya.
>Bung Efron mungkin memang dari awal sudah tidak
>suka dengan Amien Rais karena punya pengalaman pribadi
>dengan Amien Rais semasa kuliah dulu di UGM.
>Donald Saluling? Dia punya garis sendiri. Terkadang saya
>dan dia berseberangan dalam topik2 tertentu.
>
>Saya tidak menjelekkan Amien Rais, apa yg saya
>katakan adalah fakta lapangan. Silahkan buktikan
>kata2 saya tentang Amien Rais yg tidak sesuai
>dengan fakta lapangan.
>Amien Rais lah yg telah menjelekkan dirinya
>sendiri. Anda mungkin pendukung Amien Rais, tapi
>sebaiknya anda tetap obyektif dan melihat permasalahan
>dengan pikiran tenang. Jauhkan emosi, lihat fakta
>lapangan.
>
>Seperti yg sudah sering saya tuliskan. Saya bukan
>pendukung fanatik Megawati. Saya pendukung gerakan
>pembaharuan di Indonesia, kali ini bentuknya adalah
>gerakan reformasi. Dukungan nyata saya berikan kepada
>PDIP dengan Megawatinya karena saya lihat mereka
>yg paling konsisten memperjuangkan nasib rakyat kecil
>sama seperti apa yg saya perjuangkan.

You are right....sure... Vote Irwan for Bapak Reformasi & Demokrasi!

>Rekan2 di milis ini saksi matanya. Anda yg baru bergabung
>seharusnya tahu diri dan lihat2 dulu sebelum memberikan
>komentar yg hanya membuat orang lain makin jelas
>seperti apa anda orangnya.
>
>"Teguran" dari bung Donald seharusnya bisa jadi masukan
>untuk anda. Jangan asbun bung! Ini milis permias.

Baru bersuara bukan berarti baru bergabung. Bosan saja
melihat tulisan anda yang banyak asbun.

>Irwan:
>Sejak tahun lalu saya sudah ingatkan masalah
>pengangkatan anggota MPR yg menurut saya tidak wajar
>dan harus dihapuskan.
>Saya termasuk pendukung pemilihan presiden secara langsung.
>Saya termasuk pendukung pembentukan negara federal
>tapi tidak untuk periode mendatang ini. Pembentukan
>negara federal paling cepat menurut saya baru bisa dimulai
>tahun 2004 mengingat prioritas sekarang adalah pembenahan
>hukum dan ekonomi. Ini sering saya sebutkan sebelum
>pencoblosan karena memang saya bukan pendukung fanatik
>PDIP tapi pendukung fanatik demokrasi.

Masak iya sih?

>Irwan:
>Anda ngerti demokrasi ngga sih? Suara terbanyak adalah suara
>rakyat. Anda tahu yg milih Clinton dan juga presiden2 AS lainnya
>itu sebenarnya berapa persen dari rakyat?
>Kenapa walau kurang dari 50% tapi rakyat AS tetap mengakui
>dan ngga pakai galang2 menyatukan suara buat ngalahin
>pemenang pemilu? Ini karena rakyat AS tahu benar apa itu
>demokrasi dan konsekuensinya. Bukan seperti elit politik
>Indonesia dan sebagian masyarakat yg seperti anda ini.
>Segala cara dipakai untuk menjegal pemenang pemilu.
>Ngakunya reformis, punya semangat untuk mengamandemen
>UUD 45 tapi mentalnya masih tetap status-quo, cari celah2
>untuk bisa menggolkan kepentingan pribadi. Mbok ya
>suara rakyat itu diperhatikan.
>Baca lagi pemaparan saya akan hal tersebut.

Justru karena sistemnya berbeda sehingga anda tidak boleh
menyamaratakan kedua sistem tersebut. Di sini tampak sekali
bahwa anda yang tidak menguasai sistem demokrasi. Sistem di
Amerika kalau salah satu sudah memperoleh suara terbanyak
jelas langsung terpilih sebagai presiden. Tidak mungkin
calon lain dari Republik mengumpulkan suara dari kandidat
lain. Itupun bila ada.

>Irwan:
>Lagi2 anda salah. Saya tidak sendirian. Makanya bung, baca
>dan baca. Jangan nulis berdasarkan kemauan sendiri.
>Yang pengin Megawati jadi presiden bukan saya tapi
>mayoritas pemilih dalam pemilu kemarin. Itu fakta, ngga
>bisa disangkal. Saya ini hanya ingin menegakkan demokrasi
>secara benar. Kalau pemilu kemarin yg menang PAN,
>maka saya akan perjuangkan Amien Rais jadi presiden
>karena memang begitu sudah komitmen saya dari awalnya.
>Makanya, kalau baru bergabung jangan sembarangan
>ngecap ya.

Wow, kesekian kali saya salah ya? Jelas anda benar, memang anda tidak
sendirian. Kan ada konco-konconya. Tolong dong dibahas masalah mayoritas.

>Anjasmara:
> >  Masih banyak yang juga
> >  meluangkan pikiran dan waktu untuk mengevaluasi kejadian-kejadian di
> >  Indonesia. Makanya berkaca dulu sebelum mengklaim pihak lain pembawa
>virus
> >  demokrasi, bibit anti demokrasi. Anda ini yang justru tidak demokratis.
>
>Irwan:
>Belajar lagi gih sana tentang demokrasi dan konsekuensinya.
>Jangan ngomong demokrasi tapi hanya sesuai dengan pilihannya
>saja. Itu bukan demokrasi namanya. Udah ngerti sekarang?
>Kalau belum, mending loe tanya lagi deh sama rekan2 lainnya
>di milis ini yg ada di AS, bagaimana mereka melihat demokrasi
>dijunjung tinggi di negeri ini dan bagaimana enaknya hidup
>di alam dimana demokrasi sangat dijunjung tinggi. Mereka
>mengerti betul apa itu demokrasi serta konsekuensinya
>dari demokrasi. Kedaulatan tertinggi ada ditangan rakyat.
>Suara rakyat adalah suara final.

Idih ini orang emang bego dan dungu deh. Mana self-centered person lagi. Mau
disuruh nanya ke siapa sih? Ke BRidwan atau Efron? Kalau begitu kenapa MPR
tidak dibubarkan saja?

______________________________________________________
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

Kirim email ke