Saya dari dulu lebih suka Timtim lepas dari RI. Seperti halnya yang ditulis
Bung Christianto Wibisono (CW) di Pembaruan (Selasa, 31/8/99) jangan sampai
nasib 200 juta rakyat Indonesia ditentukan oleh 700 ribu rakyat Timtim.

Gebleknya AS dan Pemerintah RI juga menarik hati segilintir rakyat Timtim
dengan membiarkan 200 juta rakyat Indonesia di bawah kekejaman. Mereka nggak
peduli kalau 200 juta penduduk sedang diancam oleh RUU KKN yang sadis dan
primitif. Mengapa AS nggak berkoar-koar menentang ini? Mengapa malah
menggadaikan 200 juta penduduk demi Timtim yang tak berpotensi? Padahal AS
sendiri yang menghasut Pak Harto untuk menganeksasi Timtim. Mestinya biaya
untuk mempertahankan Timtim selama 23 tahun ditagih ke AS. Belum lagi ribuan
nyawa TNI yang melayang.

Wassalam,
Efron

-----Original Message-----
From:   Suhendri [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Thursday, 02 September, 1999 6:49 AM
To:     [EMAIL PROTECTED]
Subject:        UNAMET Curang

Banyak diberitakan bahwa ada indikasi jelas dan kasat mata bahwa UNAMET
bertindak tidak adil dalam jajak pendapat di TIMTIM.

Setelah saya pikir-pikir .... bagus juga bahwa UNAMET tidak adil, supaya
TIMTIM bisa merdeka. Semoga TIMTIM menjadi lebih maju dengan kemerdekaannya.

Soe

Reply via email to