Namanya juga politik mas, selalu penuh asumsi.
Dan yang saya sampaikan bukan pula spekulasi.
Itu kan hanya hasil pengamatan saya pribadi,
dan tidak dimaksudkan untuk mengambil tindakan.
Lain dengan misalnya meminta IMF memutuskan bantuan,
nah itu namanya berspekulasi. Mengapa? Karena lebih
banyak para ahli ekonomi yg berpendapat bahwa penghentian
bantuan berarti kiamat buat Indonesia. Justru ini yg
menjadi kartu truf IMF kan? Coba sebutkan siapa yg
demikian optimis dengan program pembangunan bersih
dari hutang (untuk saat ini)?

Nah, bung sudah sampaikan sendiri bahwa bung tidak merasa
kompeten lagi berbicara masalah pengungsi akibat kompleksitas
permasalahan. Saya juga. Untuk itu lebih baik cari langkah
aman, yaitu lihat-lihat perkembangan dulu, teliti dan pelajari
dulu. Ini baru ke pandangan ke dalam negeri, silakan
baca SMH dan CNN yang menyebutkan bahwa pengungsian ke NTT
terjadi karena dipaksa, dan setelah sampai di NTT dibunuhi.
Kebohongan-kebohongan ini sudah barang tentu didasari oleh
kepentingan negeri mereka sendiri. Dengan alasan ini,
janganlah kita meluruskan jalan bagi mereka mengambil
keuntungan dari RI.

Mengenai kompor-komporan, TNI tidak perlu mengompori
masyarakat untuk memusuhi Australia. Cukup sadur salah satu
artikel di SMH lengkap beserta gambar-gambar peralatan
perang mereka yg dibanggakan itu, lalu sebarkan di mass
media. Tidak akan lama Kedubes Australia bisa jadi arang
deh. Anda tentu masih ingat dengan nasib Kedubes AS di
tahun 1965-an kan? Tanda-tandanya silakan baca ttg GMNU, d
an berbagai organisasi kepemudaan lain yg siap maju perang
melawan Aussie dan NZ saat ini.

Untuk RUUKKN, sudah saya katakan tidak akan membawa implikasi
negatif ke masyarakat bila memang dibatalkan. Mungkin memang
malah bakal merugikan. Makanya saya bilang silakan kalau memang
mau dipertanyakan. Ini lain dengan usulan mengundang UN Troops
dan penghentian bantuan/hutang kan?

Itu sekedar pendapat saya. Selamat berkarya.


------------------
>From: deddy priadi <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?
>Date: Fri, 10 Sep 1999 06:36:08 +0100
>
>wah pos kota berarti hanya kumpulan asumsi dong.....:)
>
>...oke...mari kita spekulasi.....menurut saya justru sebaiknya kehadiran
>pasukan perdamaian PBB mutlak diperlukan
>ini juga demi kebaikan Indonesia. Mungkin komprominya ialah menolak
>keterlibatan Australia. Saya setuju bahwa
>pemerintah australia sangat tendensius dalam hal ini. Sentimen yang sudah
>muncul dapat menjadi bumerang bagi Australia
>( hehe...kok yaa orang australia masih suka main bumerang) keamanan mereka
>nggak terjamin dan ini dapat semakin memperkeruh suasana.
>
>Saya menolak opsi mendukung Habibie untuk menyelamatkan muka Pemerintah
>maupun militer, kesalahan manajemen
>seperti selama ini justru bukan untuk ditutup-tutupi. namun merekalah yang
>harus belajar memperlakukan daerah-daerah lain di tanah air. Bung jangan
>lupa masyarakat luas juga sudah muak dengan militerisme. Jadi asumsi bung
>bahwa masyarakat akan semudah itu untuk "dikomporin" dan memberikan
>legitimasi baru buat kembalinya militerisme terpaksa saya debat.
>
>Soal pengungsi....ini sangat rumit. Transmigrasi-pun sering membawa ekses
>yang tidak diinginkan di daerah baru.
>mungkin bagi kaum pendatang dapat kembali ke daerah asal, namun bagaimana
>rakyat Timor? di mana mereka dapat tinggal sementara menunggu situasi yang
>aman di Timor L. Saya jadi merasa sangat tidak kompeten untuk berkomentar
>lebih lanjut.
>
>Sekali lagi bung, kasus kalbar, ambon dsb buat saya tetap tidak dapat
>membenarkan perlunya UU KKN/PKB itu (kalo ganti nama terus jadi makin
>bingung saya...hehe..saya curiga ini taktik supaya spanduk nggak bisa
>di-recycle). Ini bukan main-main......sangat riskan apabila kembali kita
>memberi "cek kosong" pada militer yang selama ini justru sering menjadi
>sumber masalah itu.
>
>
>okey bung jeffrey.....senang bisa diskusi dengan Anda..........
>
>deddy priadi
>
>

______________________________________________________
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

Kirim email ke