Dengan ini saya menyatakan keprihatinan yang mendalam, dengan masuknya kekuatan asing ke wilayah Indonesia. Kejadian ini disebabkan oleh pemimpin sipil yang tolol karena hanya bisa saling cakar-cakaran, dan pemimpin militer yang rakus dengan kekuasaan. Tragedi lain adalah masuknya negara Australia yang hanya berpenduduk 18 juta, tetapi sebagai tetangga tidak mem- punyai rasa sopan santun. Sesuai dengan suara-suara keprihatinan dari para pemimpin politik seperti Matori Abdul Jalil dan Gus Dur, sebaiknya Indonesia berani untuk menyuarakan ketidaksenangannya kepada Australia. Dulu jaman Suharto Indonesia selalu bergeming, bahkan aktif membalas segala tindakan tercela Australia. Ironisnya negara itu malah menaruh hormat. Berbeda dengan sekarang, RI yang lemah karena dipimpin oleh presiden yang lemah, tidak mampu secara vokal menyatakan ketidaksenangannya kepada Australia. Hasilnya adalah kesewenangan Australia. Dulu mereka yang terkencing-kencing, sekarang pemerintahan Habibie baru mendengar suara orang bule membentak sudah terkencing duluan. Rasanya memang pemerintahan Habibie tidak pantas untuk dapat terus dilanjutkan. Habibie sudah harus merupakan fosil dalam sejarah kelam bangsa kita, dan wajib diminta pertanggung- jawabannya, terutama dalam menjaga mulutnya yg selalu latah tersebut. Indonesia membutuhkan pemimpin yang mampu berpikir jernih, tidak seperti Habibie yang bicara saja selalu belepotan. Ini adalah tanda-tanda pemimpin yang tidak dewasa. Milisi pro-otonomi adalah kelompok yang memutuskan untuk menjadi bagian dari Indonesia. Walaupun idealnya perundingan adalah jalan terbaik, namun nyatanya posisi tawar-menawar sangat penting. Rasanya tidak perlu ditulis bahwa milisi pro-kemerdekaan tak kalah sadis. Untuk itu, sebaiknya TNI juga membantu milisi pro-otonomi, paling tidak agar mempunyai kemampuan bertahan dari milisi pro-kemerdekaan, dan posisi tawar-menawar yang jauh lebih baik. Mengenai Indonesia sendiri, sebaiknya lebih baik 100% menarik pasukan dari Timtim. Persenjataan bisa ditinggalkan kepada kelompok pro-otonomi untuk membela diri thd balas dendam kelompok lainnya. ______________________________________________________ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com