..."badut tengik" ... katanya si
Efron.
PAN Rancang Pertemuan Akbar-Gus Dur-AmienMeski --menurut Amien-- lepas dari kepentingan-kepentingan politik, pertemuan
tersebut kabarnya akan digunakan untuk melakukan lobi-lobi politik. Apalagi,
Menhankam/Panglima TNI Jenderal TNI Wiranto dan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan
Megawati juga diundang. Keduanya hingga kemarin belum memberikan konfirmasi
kedatangannya.
''Ini tidak ada hubungannya dengan politik. Tapi yang diundang memang semua
eksponen penting di tanah air ini,'' kata Amien saat membuka pameran lukisan AD
Pirous yang juga merupakan rangkaian kegiatan itu, kemarin.
Pertemuan sejenis sebelumnya terjadi antara Megawati dan Akbar Tanjung. Saat
itu, pertemuan dibalut dengan acara Reuni Alumni Gerakan Mahasiswa Nasionalis
Indonesia (GMNI). Keduanya kemudian juga bertemu di Garut, saat pernikahan anak
Megawati --hasil perkawinannya dengan Letnan Udara I Surendra Supijarso yang
konon hilang dalam penerbangan ke Biak, Irja, awal 1971 silam.
Amien justru menyatakan, pertemuan itu merupakan usaha mempersatukan
tokoh-tokoh nasional agar betul-betul memperhatikan masalah Aceh. Pada ''Malam
Solidaritas Anak Bangsa untuk Korban Kekerasan'' itu rencananya akan dilelang
lukisan-lukisan yang kini tengah dipamerkan. Hasilnya kemudian akan disumbangkan
kepada korban-korban kekerasan di Aceh.
''Setelah Timor-Timur lepas dari Republik Indonesia, prioritas yang harus
segera ditangani adalah masalah Aceh. Kalau tidak, Aceh akan segera menyusul
Timtim. Padahal RI tanpa Aceh, sudah bukan RI lagi,'' kata mantan Ketua Umum PP
Muhammadiyah ini.
Amien menyatakan, pemerintah RI hingga saat ini menangani masalah Aceh dengan
pendekatan yang salah. ''Saya kira kesalahan pendekatan Pak Harto yang
diteruskan oleh Pak Habibie dalam menangani masalah Aceh adalah dengan
mendatangkan militer dan kekerasan. Padahal, Aceh perlu didekati dengan
pendekatan kemanusiaan, agama, dan sosio-kultural,'' katanya.
Aceh, kata Amien, mengidap dua masalah penting yaitu masalah keadilan dan
kemanusiaan. Masalah keadilan bisa dilihat dengan ketimpangan antara sumbangan
dan pembagian pusat yang dikembalikan ke Aceh. Sementara masalah kemanusiaan
timbul dari lamanya masyarakat Aceh terinjak-injak harkat dan martabatnya.
''Jadi kalau kita sudah mengembalikan martabat masyarakat Aceh, masih ada
lagi masalah keadilan ekonomi karena masyarakat Aceh punya hak sepenuhnya untuk
menikmati kekayaan alamnya. Tanpa menyelesaikan dua masalah itu, masalah Aceh
akan semakin membesar dan sulit ditangani,'' kata Amien. |