Seperti biasa katak dalam tempurung akhirnya akan mati sendiri
tak berdaya. Saya rasa kebanyakan orang Indonesia bukannya minder
tapi memang kagak bisa bahasa Inggris yang baik dan benar jadinya
susah bersaing dengan bangsa lain. Jadinya sikap mendengungkan
kejayaan masa lalu yang berlebihan sebagai pelarian.
Sebagai kenyataan bangsa Indonesia itu terkebelakang dengan terbukti
bisa dijajah physically, mentally , economically, technologically
and soon. Memalukan kok bisa terjajah sampai 350 tahun konon katanya.
Malu adalah bagian dari iman. Yang penting malu ini untuk
lebih memacu kita bekerja keras yang halal.
Belajarlah dari sejarah bahwa sebenarnya kemerdekaan Indonesia lebih banyak
karena diplomatic/political efforts not because of military power.
Bangsa Indonesia belum merdeka bung ! Belum merdeka
dari kepicikan berpikir. Menganggap bangsa putih arogan ataupun sebagai
musuh itu tidak benar. ANda menganggap begitu karena
mungkin anda telah salah bergaul.
Saya lebih beranggapan bahwa bangsa kulit putih lebih
banyak yang baiknya dari pada penjahatnya saat ini.
Buktinya bangsa kulit putih maju dan kuat dan mudah menggoyang
bangsa Indonesia. Kemajuan suatu bangsa harus diakui karena
kekompakan kerjasama mereka. Kekompakan biasanya muncul karena
ada rasa saling percaya dan banyak berbuat yang baik dibandingkan
berbuat jahat diantara mereka.
Mungkin saja suatu saat bangsa kulit putih itu mejadi lupa dan
akhirnya bisa membuat peradabannya terkebelakang lagi. Begitulah
siklus alam ada naik turunnya. Tapi saat ini yang jelas
bangsa Indonesia yang sedang berada di kegelapan alias lebih
jahiliyah. Semoga orang picik bangsa Indonesia segera insyaf.
Banyaklah berdoa dan shalat khusyuk disamping kerja keras
(bukannya korupsi) supaya dapat petunjuk, dan mampu berpikir yang
lebih jernih dan tidak membuat semakin banyak kerusakan dimuka bumi
seperti di Tim-tim, Hutan kalimantan, Maluku, Irian, Freeport, Aceh dan yang
kucintai.
Biarkan mereka merdeka dari elit politik yang licik dan korup.
Mereka tak tahu terima kasih atas kebaikan rakyat Aceh dalam
masa perjuangan.

>From: Nasrullah Idris <[EMAIL PROTECTED]>
>
>      Salah satu cara mengantisipasi sikap arogan Barat (Australia) adalah
>dengan menghilangkan/mengikis segala bentuk "sikap minder" terhadap mereka.
>      Apakah ada sikap minder itu?
>      Memang sih kalau ditanyakan, jawabannya, "Tidak!"  Tetapi sebenarnya
>sering muncul pada orang Indonesia. Hanya umumnya di bawah alam sadarnya.
>      Jangankan terhadap orang Australia sendiri. Orang Indonesia yang baru
>pulang dari Australia pun terkadang menjadi sosok selebritis di kalangan
>sanak familinya di kampung halaman. Malah di antara sanak familinya itu
>memperlihatkan sikap minder hanya karena baru datang dari Australia.
>      Padahal kita tahu bahwa sikap tersebut bukan  khas dari "bangsa
>merdeka", tetapi mental dari "bangsa terjajah". Sedangkan kita tahu bahwa
>kapan dan di mana pun : "bangsa terjajah" hanya akan menjadi santapan bagi
>"bangsa penjajah".
>      Sudah menjadi watak manusia, sikap minder itu hanya akan memancing
>"keleluasaan" yang berlanjut pada "kearoganan" dari pihak yang menjadi
>objek
>keminderan itu sendiri.
>      Adanya sikap arogan Australia beberapa minggu terakhir ini hendaknya
>menjadi cambukan untuk menghilangkan sikap minder itu.
>      Kalau mau ke Australia perlihatkan sebagai sosok diri dan sikap
>mental
>yang mempunyai persamaan derajat.
>      Soalnya saya pernah melihat beberapa orang Indonesia. Ketika mau
>pergi
>memperlihatkan sosok selebritis di kalangan sanak familinya, tetapi ketika
>sampai di Australia justru memperlihatkan mental "urbanisasi", malah
>"pengungsi".
>
>
>Salam,
>
>Nasrullah Idris

______________________________________________________
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

Kirim email ke