Apakah dengan membiarkan pasukan PBB dengan komando Australia di TIMTIM, berarti secara tidak langsung Indonesia telah menyeret serta menjebloskan Australia ke "suasana perang melawan orang Timtim", "suasana konfrontasi terhadap bangsa Asia", dan "suasana polemik di dalam negeri?" Kalau boleh dibuatkan, maka ilustrasinya adalah : "LOE DULU SOBAT GUA. TETAPI KETIKA GUA TERJEPIT, LOE MENIKAM GUA DARI BELAKANG. NAH, SEKARANG LOE RASAIN. BARU NYAHO YA" Salam, Nasrullah Idris