Mas, yang jelas menjaga pos perbatasan hanya dengan 3 orang brimob kan
kebangetan namanya. Juga tidak perlu tank segala macem. Yang jelas cukup
dikasih palang dengan tulisan bahasa inggris dan bahasa indonesia bahwa ini
adalah perbatasan Indonesia.

Selain itu, perbatasan di situ berupa batas alam yaitu sungai. Jadi tidak
ada alasan serdadu Interfet kebingungan. Interfet saya rasa hendak mengetes
respon TNI, sebagaimana sudah mereka lakukan dengan memasukkan beberapa heli
ke wilayah udara Timbar beberapa kali (bukan yg di P. Kisar). Sebagai
informasi, semua jenis sungai di Indonesia kecuali di Irja sudah
teridentifikasi dengan baik. Nama, lokasi, dari kota A berapa kilometer,
dari kota B berapa kilometer, lebarnya berapa. Sudah semua. Lagi pula
nama-nama jembatan juga selalu terpasang dengan baik di sana. Dengan
demikian, hanya serdadu tolol kalau tidak sanggup mengidentifikasikannya.
Tidak mungkin lah.

Untuk menjaga kewibawaan, seharusnya TNI harus menembak mati dan
menghancurkan salah satu panser Interfet langsung on the spot. Jadi
sama-sama tahu di mana kejadian sebenarnya terjadi (di timbar atau di
timtim). Saya rasa ini adalah hasil kepemimpinan Habibie dan Wiranto yang
lemah, dan ketidaksiapan pasukan perbatasan di sana untuk merespon tentara
Interfet yang haus darah. Jelas mereka dicekam ketakutan sehingga perlu
membawa pasukan sampai 120 orang dan untuk mengepung 1 rumah saja perlu
memuntahkan peluru tak henti-hentinya.

Beri Wiranto kutangnya Tessie! Tidak pantas orang lemah ngejibleg di posisi
Pangab.


'------------
>From: Faransyah Jaya <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: Interfet masuk Timbar dan menembak mati seorang Brimob
>Date: Mon, 11 Oct 1999 02:16:38 -0400
>
>heheh
>saya terus terang nggak ngerti strategi militer..
>dan bukan belain wiranto or jendral tni.
>
>tapi kepikiran aja.. nanti kalo pasang tank dan artileri berat di
>perbatasan.. nanti sama HAM or pbb dituduh yang macem2.
>serba salah gituh..
>
>tapi kurang ajar emang tuh australi..
>mungkin kita perlu pasang pasukan yang kebal senjata kali yah.
>cukup 10 orang.. pasti aman !
>
>faran
>--
>
>On Sun, 10 Oct 1999 22:01:39   Jeffrey Anjasmara wrote:
> >Di bawah ini berita dari Waspada.
> >
> >Sekarang saya tahu mengapa TNI selalu menutup-nutupi berita beginian. Ini
> >untuk menutupi kebodohan panglima-panglima TNI! Seharusnya mereka harus
> >sudah mendoktrin pasukan di perbatasan untuk selalu siaga bila menghadapi
> >pasukan yg selalu haus darah macam Aussie. Turunkan Wiranto!! Bila perlu
> >kasih long dress dan kutang si Tessie kepada Wiranto. Bukannya sibuk
> >mengatur barisan malah kepingin jadi wapres.
> >
> >Upayakan penerangan ke masyarakat dong ah. Susun pasukan penjaga
>perbatasan
> >yg kuat dan siap tembak. Masak pos perbatasan dijaga cuman 10 orang. Apa
> >bukan jendral gemblung tuh.
> >
> >Masak bikin public awareness saja nggak bisa. Kebanyakan pada jadi
>gubernur
> >sama malakin para penjudi jadinya sense sebagai serviceman pada nggak
>ada.
> >Huh.... geleuh. Wiranto...wiranto.... dodol kok kebangetan.
> >
> >Jeffrey Anjasmara
> >
> >'------------------------------
> >Interfet Serbu Pos Brimob:
> >Satu Tewas, Tiga Luka-luka
> >
> >ATAMBUA (Waspada): Pasukan Interfet menyerbu Pos Perbatasan Timtim-NTT di
> >Desa Mota Ain Kecamatan Tasifeto Timur Minggu [10/10], yang mengakibatkan
> >satu anggota Brimob tewas dan tiga luka.

______________________________________________________
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

Kirim email ke